Share

Keputusan

“Bagaimana kau bisa bergantung pada perempuan itu?” Fiana bertanya pada putranya, tepat sebelum Damar sampai di ruang makan.

Hari sudah berganti. Audrey pun sudah pulang ke rumahnya, sementara Damar memilih menginap di rumah sendiri. Tentu saja, itu untuk mencegah sang ibu yang sepertinya akan ngambek.

“Aku tidak mengerti perempuan mana yang Madre maksud.” Damar tidak berniat menjawab, setidaknya sampai sang ibu bisa menyebut nama Audrey dengan benar.

“Kau tahu siapa yang aku maksud, Damar.”

“Terlalu banyak perempuan dalam hidupku. Sebagian besar dijodohkan oleh Madre dan tentu saja sudah kutolak. Jadi yang mana?”

Fiana mengembuskan napas pelan. Dia tahu permainan sang putra, tapi rasanya enggan sekali untuk mengalah. Ingin sekali Fiana memaki Damar yang sementara mengambil sarapan pagi, tapi dia juga tidak tega. Lelaki itu baru sembuh.

“Maksudku Audrey,” geram Fiana dengan terpaksa.

“Ah, istriku.” Damar mengangguk dengan senyum tipis. “Ada apa dengan dia?”

“Bagaimana
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status