Share

Dipaksa dan Terpaksa

"Sekarang tanda tangan!" Aku memerintahkannya sambil mengambil kertas kontrak tadi dan meletakkannya di hadapannya. Aku memberikan pulpen kepadanya, dia mengambil pulpen itu dengan marah. Dia membaca ulang perjanjian, aku dapat melihat berbagai pikiran berkecamuk di kepalanya, dia mulai mengulur-ulur waktu. Kesabaranku mulai habis, kepalaku seperti mau pecah, berdenyut pilu seperti sedang di hantam palu.

"Cepat, tanda tangan, aku nggak punya waktu seharian untuk menunggumu," Aku menyerah, sepertinya aku harus rebahan, mudah-mudahan dengan keadaan seperti ini, aku bisa tidur. Dia menatapku sebentar sesaat sebelum menandatangani kontrak itu, tanpa bisa kutahan, senyumanku terbit, dia akan menjadi istriku, dengan itu semua harta Opa sudah aman di tanganku.

Akhirnya dia menandatanganinya, aku begitu lega sehingga aku ingin memeluknya, pikiran bodoh, buat apa aku memeluknya? Anna malah kembali berlinang air mata dan berlari menuju M

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status