My Beloved Bastard
Author by Natalie Ernison
Cinta adalah satu kata namun berjuta makna tersirat, dan tak ada yang tahu pada siapa ia berlabuh atau bahkan hanya sekedar sekedar persinggahan sesaat.
Genre: Gore - Fantasy - Mystery - Psychopath - Darkness - Romance
Dari latar cerita tentang kehidupan para mahkluk gaib, bangsa kegelapan, kekuasaan, penyiksaan, keputusasaan dan CINTA.
Jasmeen Aimee, yang berarti melati tercinta, biasa dipanggil Jaes-Jasmin-Jeje. Berparas cantik - sopan - ramah - berkulit putih - hidung mancung - tinggi 160 cm - rambut panjang - suka bergaul - suka menulis novel gore ( cerita sadis, psychopath dkk), Fantasy romance.***"Di ruang pesta"Seorang gadis sedang terlihat begitu geram saat menyaksikan seorang pria tampan bersama wanitanya sedang berdansa. Kedua pasangan itu terlihat begitu serasi, namun si gadis yang sedang berdiri di sisi kanan dari tempat dansa terlihat tidak senang."Beri tepuk tangan yang meriah untuk kedua pasangan dansa terbaik kita malam ini..." ujar seorang pria yang merupakan pembawa acara.Prok prok prok... riuh tepuk tangan orang-orang saat melihat kedua pasangan serasi tersebut.Huhhh... "Sepertinya tempat ini tak cocok untukku.." batin sang gadis yang terlihat cemberut sedari tadi, selama acara pesta dansa berlangsung. Ia berjalan menuju pintu utama, hendak keluar dari ruang pesta."Nona, mengapa begitu cepat meninggalkan cesat? tidakkah pestanya masih berlangsung?" tukas seorang pria dengan pakaian serba hitam dengan kacamata hitamnya pula."Maaf tuan, aku merasa hawa di dalam sana kurang pas untukku," jawab si gadis sambil berjalan melangkah menuju parkiran."Hei... jalan utamanya di sebelah sana nona.." ujar si pria sambil meraih lengan si wanita."Ohh maaf... terimakasih," ucap sang gadis sambil menepis tangan si pria yang tadi meraihnya sesaat.>>Gadis tersebut memanggil taksi lalu pulang menuju rumah susun kediamannya. Sebuah gedung yang cukup tua, dan dari tampilan gedung tersebut, terlihat bahwa biaya sewa tak terlalu mahal. Sangat terjangkau bagi mahasiswa magang seperti Jasmeen Aimee.Yah, gadis yang baru pulang dari pesta dansa tadi ialah Jasmeen Aime, atau kita panggil saja Jaes.***"Rumah susun kediaman Jasmeen Aimee""Sepertinya hubungan kita hanyalah sebatas kakak beradik atau kah aku yang terlalu berharap lebih padamu kak.." lirih Jaes sambil mendekap sebuah boneka beruang mungil miliknya.Hahh... menghela napas sejenak, lalu membuka layar laptop, membuka aplikasi Microsoft Word dan mulai mengetik."Ternyata sang pangeran telah memiliki seorang kekasih yang sangat sepadan dengannya, dan si gadis kampung hanya bisa menerima nasib malangnya sebagai pengagum sang bulan yang tidak mungkin dapat ia raih...--"Ahkk..."Aku tidak bisa fokus dengan naskah novelku!!" gumam Jaes sambil mengacak rambutnya sendiri dan mendengus kesal.Drrttt... suara getar ponsel milik Jaes telah membuyarkan fokusnya."Editor Zeros memanggil...."Jaes: "iya hallo bos...Zeros: "besok bawa naskahmu tepat pukul 19:00 malam, tidak ada kata telat.."Bipp... panggilan terputus..Argh! "Padahal aku belum bicara apa pun.. ohh myy Lord... tugas akhirku pun belum selesai tapi naskah novelku harus segera aku berikan pada bos Zeros." Jaes benar-benar pusing dengan deadline yang diberikan sang editor.Whusss.... hembusan angin membuat horden jendelanya menari-nari.
"Mengapa ada angin sedingin ini... ahh mungkin cuacara malam ini akan segera hujan," gumam Jaes, lalu segera menutup layar leptopnya dan menarik selimut untuk segera beristirahat.Hahh... hahhh... Whuss..."Hei siapa itu... Jaes terlihat mulai kesal dengan suara aneh yang mengganggu istirahatnya dan juga angin yang sedari tadi terasa dingin mencekam.Hahhhh... Jaes terdiam membeku saat melihat sosok pria dengan wajah bersimbah darah, pria tersebut hanya mengenakan kolor saja. Bahkan tangannya penuh dengan darah segar. Lebih mengejutkan lagi, di tangan kanannya terlihat seorang gadis yang sudah tak bernyawa, bersimbah darah area leher si gadis. Gadis tersebut telanj*ng tanpa sehelai kain pun menutupi tubuhnya.Hahh hahhh... napas Jaes terasa sesak saat sorot mata yang tajam itu menatap dirinya dari balik kaca jendelanya.****
"My Beloved Bastard"Author by Natalie ErnisonJasmeen Aime/ Jaes, adalah seorang mahasiwa tingkat akhir. Ia harus berusaha mencari penghidupan untuk dapat membayar uang sewa rumah susunnya dan juga biaya kuliah. Ia menjadi seorang penulis novel Gore - Darkness - Fantasy, sejak masih berada di bangsu sekolah menengah pertama.Saat ingin beristirahat, Jaes harus melihat hal yang sangat mengerikan selama hidupnya, dan ini adalah hal baru.Whuss.... tiba-tiba saja sosok yang bersimbah darah itu menghilang dari pandangan matanya, dan Jaes segera tertidur.***"Café xxx"Hmmm...."Lumayan bagus, tapi aku terlalu boring dengan genre yang datar begini!"Plakk... suara hempasan beberapa lembaran kertas tergeletak di atas meja makan, dan membuat kedua bahu Jaes terangkat karena terkejut.Ahhhmm... "Maaf bos, aku terlalu sibuk dengan urusan kuliahku, d
"My Beloved Bastard"Author by Natalie ErnisonJasmeen yang selalu di sibukkan dengan segala tugas kuliahnya, kini harus mengejar deadline naskahnya dar sang editor tampan namun super bawel dan sedikit temperamental."Kampus xxx""Heii coba lihat pak Remost dengan tunangannya sangat serasi bukan..""Iya benar, cantik dan tampan. Super mapan lagi, dari keluarga terhormat.." riuh para mahasiswa saat melihat seorang dosen mudah nan tampan sedang bersama tunangannya yang juga cantik anggun."Iya, kak Remost memang sangat tampan dan juga..—"batin Jaes."Ahhhss... apa yang pikirkan dan kuharapkan saat ini..." Jaes Bergegas membereskan barang-barangnya, dan ingin segera pergi menuju sebuah café terdekat."Jasmeen!!" seseorang memanggil namanya, saat Jaes menyusuri lorong kampusnya yang sudah menunjukan waktu sore hari.Jaes berbalik sejenak..."Bagaim
“My Beloved Bastard”Author by Natalie ErnisonJasmeen yang hanya berniat untuk berkeliling sekitaran area hotel tempat di adakannya pesta. Namun secara tak terduga, Jasmeen justru harus tertimpa hal yang sangat tak pernah ia bayangkan sebelumnya.Cullen, si pria misterius telah membuat sebuah pengalaman baru dalam kehidupan Jaes."Lepaskan aku hakkk…" Jaes terus meronta dan berteriak sambil mengumpat pada Cullen.Whusss… kedua tubuh mereka melayang di udara. Jantung Jaes terasa berhenti sejenak, ia sangat phobia ketinggian.Ahhh… Jaes menelusupkan wajahnya pada dada bidang milik Cullen, sambil ia mencengkram bahunya."Dimana??" Jaes mulai memandang sekitarnya.“Apakah sebegitu menggodanya tubuhku untukmu..” ujar Cullen sambil tersenyum miring pada Jaes.Hahh… "aku ingin pulang sekarang!" Jaes melepaskan dekapan
“My Beloved Bastard”Author by Natalie ErnisonJasmeen seorang mahasiswi sekaligus seorang novelis, ia selalu saja telat mengumpulkan deadline naskahnya. Namun semenjak perjumpaannya dengan Cullen, kehidupan Jasmeen kini benar-benar berubah drastic.Cullen benar-benar seorang pria yang sangat menakutkan bagi Jaes. Ia tak segan-segan mengancam Jaes agar tidak dekat dengan pria lain, padahal ia bukanlah kekasih Jaes. Namun bagi Cullen, Jaes adalah gadis manisnya dan hanya miliknya kini.“Kediaman Jasmeen”Meringuk di balik selimut tebal miliknya, dengan wajah pucat dan tampilan rambut yang cukup berantakan.Jaes terlihat memprihatinkan, tubuhnya sangat panas dan tak ada satu pun yang merawatnya. Karena sejak sekolah menengah atas, Jaes hidup dengan berjuang sendiri tanpa adanya orang tua. Ia sejak kecil sudah kehilangan kedua orang tuanya, akibat
“My Beloved Bastard”Author by Natalie ErnisonJasmeen kini hanya terbaring lemah sendirian, tanpa ada sat pun yang menolong untuk merawat dirinya. Namun, hal ini sudah biasa baginya sejak kecil hingga dewasa kini.Drrtt... ponsel Jaes sedari tadi terus bordering, namun ia pun tak mampu untuk bergerak banyak, karena sedang demam tinggi.Tok tok tok... suara ketukan pintu beruntun.Jaes hanya meneteskan air mata karena panasnya suhu tubuh."Jasmeen Jasmeen..!!" seseorang sedang memanggilnya, dan..Bhuakk... suara bantingan pintu begitu keras."Jasmeen!!! apa yang terjadi padamu??" Ucap Remost yang baru saja tiba."Heiii... mengapa suhu tubuhmu sepanas ini? ayo kita k dokter..""Tidaakkk kak.. jangan ke dokter hhh..." Ucap Jaes sambil perlahan meraih lengan baju milik Remost.Rupanya Re
“My Beloved Bastard”Author by Natalie ErnisonRemost selalu peduli dengan hal yang berkaitan dengan Jasmeen, si gadis kesayangannya sejak masa-masa remaja. Akan tetapi karena perbedaan sosial ekonomi, hal tersebut kini menjadi sesuatu hal cukup sulit bagi mereka.Remost terpaksa menerima perjodohan dari sang bunda, karena sang bunda sangat takut jika kehidupan mereka akan turun derajat. Sehingga mau tidak mau, suka tidak suka, Remost harus menerima saran perjodohan dari sang bunda.Namun, Remost masih saja mempedulikan keberadaan Jasmeen, meskipun kini ia telah bertunangan dengan seorang wanita yang berasal dari keluarga terpandang. Ia selalu berusaha mendekati Jasmeen tanpa sepengetahuan dari sang calon istri, yang merupakan hasil dari perjodohan.***"Kampus xxx"Duduk berdiri, mondar mandir, itulah yang Jasmeen lakukan sedari pagi.
“My Beloved Bastard”Author by Natalie ErnisonCullen Kyleer seorang pria yang sangat misterius, bahkan hingga saat ini pun ia selalu menjadi sosok yang sangat misterius. Berawal dari pertemuan tak terduga antara dirinya dan Jasmeen, kini telah membawa kisah baru dalam kehidupan Jasmeen Aimee.Sedari dulu Jasmeen selalu cuek dengan kehidupan percintaannya, terlebih lagi saat gagalnya kisah percintaan dirinya bersama Remost. Hal tersebut membuat Jasmeen seakan tak ingin percaya cinta lagi. Terlalu letih baginya untuk memulai lembaran baru.Semenjak pertemuannya dan semua perbuatan yang Cullen perbuat untuknya, telah membuat kisah baru dalam hidupnya. Kehidupannya dulu yang hanya dipenuhi dengan bekerja, dan terus bekerja demi penghidupan. Kini berubah drastic, justru terkadang ia berpikir bagaimana caranya agar Cullen tak lagi mengusik kehidupannya.Entah mengapa Cullen sangat suka mengerjainya, d
“My Beloved Bastard”Author by Natalie ErnisonRemost memohon pada Jaes agar mendengarkan ceritanya yang sedari lama ia ingin ceritakan, namun kondisi tak memungkinkan baginya untuk bicara banyak, terlebih lagi saat ini ia sudah memiliki tunangan.Jaes pun mengiyakan permohonan Remost yang ingin bicara empat mata padanya.“Jasmeen, aku... ingin kita kembali seperti dulu..” lirih Remost sambil meraih kedua tangan Jaes."Tidak mungkin kak, aku tidak sepadan dengan kondisi keluarga kakak. Kita tidak bisa, dan kakak sudah bertunangan." Jaes menarik tangannya dari genggaman Remost.“Aku tidak mencintai Aine, aku tidak pernah sedikit pun mencintainya. Pada malam pesta dansa itu aku sangat ingin menyatakan bahwa kau kekasihku, tetapi suatu agenda mendadak pun telah tersusun rapi. Bunda memaksaku untuk bertunangan dengan Aine, jika tidak bunda akan bertindak nekat…&r