Beranda / Romansa / My Beloved Bastard (INDONESIA) / Part 2: Sosok misterius & sadis

Share

Part 2: Sosok misterius & sadis

Penulis: Natalie Ernison
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-20 08:58:56

"My Beloved Bastard"

Author by Natalie Ernison

Jasmeen Aime/ Jaes, adalah seorang mahasiwa tingkat akhir. Ia harus berusaha mencari penghidupan untuk dapat membayar uang sewa rumah susunnya dan juga biaya kuliah. Ia menjadi seorang penulis novel Gore - Darkness - Fantasy, sejak masih berada di bangsu sekolah menengah pertama.

Saat ingin beristirahat, Jaes harus melihat hal yang sangat mengerikan selama hidupnya, dan ini adalah hal baru.

Whuss.... tiba-tiba saja sosok yang bersimbah darah itu menghilang dari pandangan matanya, dan Jaes segera tertidur.

***

"Café xxx"

Hmmm....

"Lumayan bagus, tapi aku terlalu boring dengan genre yang datar begini!"

Plakk... suara hempasan beberapa lembaran kertas tergeletak di atas meja makan, dan membuat kedua bahu Jaes terangkat karena terkejut.

Ahhhmm... "Maaf bos, aku terlalu sibuk dengan urusan kuliahku, dan aku..-"

"Jasmeen... kau kubayar untuk menulis cerita yang menarik dan menarik pembaca. Jika karya seperti ini, anak sekolah dasar pun bisa!" tukas seorang pria sambil menyipitkan matanya.

"Baik bos," Jaes tertunduk sendu dan sebenarnya ia sangat kesal.

"Jaes, aku sangat berharap kau mendapatkan imajinasi mau pun fantasy yang lebih menegangkan..." tukas Zeros yang merupakan editor naskah novel karya Jasmeen.

"Akan ku usahan bos."

Jaes pun beranjak pergi dari café tempat pertemuannya bersama Zeros, sang editor naskahnya.

Waktu menunjukkan tepat pukul. 22.45...

"Astaga!! ini sudah sangat larut, besok aku harus pergi ke kantor magangku," gumam Jaes sambil berjalan setengah berlari.

Whusss... hembusan angin yang terasa begitu dingin, seakan menusuk tulangnya.

"Mengapa anginya terasa sangat dingin begini lagi..." batin Jaes, entah mengapa aura mencekam itu sama persis seperti yang ia alami pada malam itu.

"Taksi taksi!" Hampir satu jam Jaes menunggu taksi berhenti, namun tak kunjung ada yang berhenti.

"Ini sudah sangat larut." Jaes sudah biasa pulang larut malam, namun malam ini terasa begitu berbeda dari malam-malam sebelumnya.

Tiba-tiba saja rambut belakang lehernya terasa berdiri, ia mengusap leher belakangnya. Ia bergidik ngeri, sungguh tak mengerti apa ini sebenarnya, pikirnya.

Emhhh... Jaes merasa ada aroma yang sangat kuat menusuk hidungnya. Yah, aroma itu adalah aroma darah. Terasa sangat dekat dan semakin dekat.

Kakinya mulai gemetar, dan tubuhnya pun seakan tarasa sangat ringan.

Berjalan perlahan menuju samping gedung tua, tak jauh dari halte tempatnya menunggu angkutan umum.

Sebuah cahaya meremang terlihat jelas dari arah tempat Jaes berdiri.

Hakkk ahkkhh ahkkk... suara lenguhan yang terdengar jelas, Jaes sangat yakin itu suara manusia dan bukan binatang.

Kringgg.... tak sengaja ponselnya bordering dengan cukup nyaring, di dukung suasana samping gedung itu cukup sepi.

Hahhhh!!! Jaes membelalak, hampir menjatuhkan ponsel miliknya.

Sosok yang sangat mengerikan sedang berdiri menghadap tembok, namun dari area mulut sosok tersebut bersimbah darah segar. Lebih mengejutkan lagi, sosok itu adalah seorang pria yang sedang mencekik seorang wanita.

Dari mulut si wanita itu mengeluarkan darah segar, dan juga bagian lehernya terkoyak ngeri.

Jaes berbalik badan dan ingin berlari sekuat tenaga.

Napasnya terasa memburu, bahkan suaranya hampir tak terdengar. Ia sangat ketakutan setengah mati. Ia berharap ini hanyalah mimpi buruk, tidak!! itu sangat mengerikan dan menjijikan.

Ahkkk... Jaes melenguh saat ia mulai merasakan ada sesuatu yang menjambak rambut panjang miliknya.

Tcasshh tcasshhh... tetesan darah menetes di bahunya.

Jaes memejamkan matanya dengan sanga ngeri, ia bahkan menangis tanpa suara.

Yah, pria tadilah yang menjambak rambutnya, namun Nath tak dapat melihat jelas wajah dari pria itu.

"Lupakan apa yang baru saja kau lihat, atau kau akan tahu akibatnya..." bisik si pria tepat di daun telinganya, bahkan darah dari mulut si pria menempel pada bagian daun telinga hingga rambutnya.

Ahh hahh hahh... napas Jaes terasa begitu sesak dan hampir ia tak mampu menarik napasnya.

"Apa kau mengerti manis..." hahhhh... angin dingin tadi berhembus di batang lehernya.

Si pria itu menjambak rambut panjang Jaes dan berbicara di area lehernya.

"Baahhiiikkkk akkkuhh tak akan menceritakan pada siapa punnn..." hahhhh ujar Jaes dengan tubuh yang sangat gemetar hebat.

"Gadis pintar... lain kali aku akan mencarimu, sepertinya darah perawanmu sanga lezat..." ujar si pria dan tiba-tiba saja menghilang bersama hembusan angin malam.

>>

Jaes akhirnya pulang dengan taksi, itu pun memohon agar supir taksi mau mengantarnya pulang.

"Hmm... gadis manis, kita akan bertemu kembali..." gumam si pria tadi sambil tersenyum miring.

***

"Kediaman Jasmeen"

Hah hahhh... Jaes segera melucuti seluruh pakaiannya. Ia menangis sejadi-jadinya, ia sangat ketakutan dan belum pernah ia merasa tertekan dan terancam seperti sekarang ini.

Kalimat yang dilontarkan si pria misterius dan sadis tadi masih terngiang-ngiang di kepalanya.

Sracchhhhhh....

Jaes mengguyur seluruh tubuhnya dengan air, bahkan ia terduduk lemas di samping bathtub miliknya.

Setelah selesai membersihkan diri, ia mulai membuka laptop.

Mulai mengetik, rupanya ia menulis naskah yang berisi tentang kejadian yang telah ia alami malam ini. Tangannya mulai gemetar hebat, entah mengapa kecepatan mengetiknya sangat cepat dari sebelumnya. Seakan cerita itu benar-benar hidup.

Keesokan harinya...

"Kampus xxx"

"Jasmeen Aime!!!" teriak seorang dosen berkacamata dan terkenal sangat killer.

"Iya sir!" Jaes spontan berdiri dan tersadar dari lamunannya.

"Aku tahu ini adalah kelas sastra, dan kalian harus menyelesaikan satu karya berbentuk buku sebagai tugas akhir. Tapi kelas ini bukan tempatmu untuk mencari inspirasi Jasmeen." Ucap sang dosen.

Sementara para mahasiswa lainnya hanya memandanginya dengan tatapan aneh, meremehkan, tak peduli, bahkan ada tatapan yang seakan mensyukurinya telah di tegur keras.

"Baik, kelas berakhir, dan terkhusus untuk Jasmeen! inilah waktumu untuk mencari inspirasi."

Hahhaha.. huuuu "dasar tukang khayal...!" ujar beberapa rekan kampusnya, namun Jaes masa bodoh dengan hal itu.

Jaes terlihat hilang semangat, wajahnya memucat dan bibirnya pun sangat kering keronta.

***

"Bravoo.... amazing..."

"Hanya dalam hitungan jam, naskahmu sudah mencapai ratusan bahkan hampir jutaan views.." ujar Zeros sang editor.

"Iya bos, bagus jika seperti itu," jawab Jaes dengan wajahnya yang sendu.

"Hei.. inilah yang kumaksud karya hebat. Dari karya hebatmu ini akan mampu membuat income kita naik.." ucap Zeros penuh semangat.

"Malam ini kau harus tulis kisah yang lebih panas lagi, dan kita akan bakar para pembaca itu.. ahaahah..." Zeros tertawa kesenangan.

"Iya bos, apa aku boleh pergi."

"Yes... aku akan mengantarkanmu.." ujar Zeros sambil merangkul Jaes, namun Jaes menepis tangan Zeros darinya.

Zeros

Mobil Fajero sport berwarna hitam mengkilat terparkir di sisi kanan café tempat Jaes dan Zeros melaksanakan meeting naskah novelnya.

"Jaes... kau sudah memilik pacar?"

"Tidak! aku benci pria!" Jawab Jaes dengan nada cuek.

hahahah...

"Bukankah tanpa pria hidupmu hampa?"  ucap Zeros dengan terkekeh geli.

"Sudahlah bos, aku lelah menjadi sosok pengagum senja."

"Kau luar biasa, semua kalimatmu penuh dengan kata-kata dramatis.." ujar Zeros sambil menghentikan mobilnya di depan mini market.

"Aku tunggu dalam mobil saja bos," ujar Jaes sambil bermain ponsel.

"Oke... aku akan membeli beberapa makanan."

Jaes bersandar di kursi mobil milik Zeros, dan ia memandangi area gedung tinggu di sana. Matanya terfokus dengan dua pasangan pria dan wanita yang sedang asyik makan bersama.

"Kak Remost..." gumam Jaes saat melihat pria yang sedang menyuapi wanitanya. Matanya berubah sendu, entah mengapa pemandangan itu terasa menyesakkan.

Namun, ada sosok pria bertubuh tinggi tegap, tampan, mengenakan jaket kulit. Pria itu berdiri di samping mobil fajero milik Zeros. Sorot mata yang sangat tajam, dan Jaes teringat akan sorot mata dari pria yang beberapa malam lalu telah membuatnya kehidupannya mulai dipenuhi rasa takut.

Pria itu menoleh ke arah kaca mobil, dan memberikan tatapan seakan ingin menghabisinya seketika.

Bruakh... suara pintu mobil terbuka.

Hahh...

"Minumlah larutan penyegar untuk menyegarkan kerongkonganmu.." ujar Zeros yang baru tiba dari dalam mini market.

"iya, thank you bos." Jaes menerima sebotol larutan pemberian Zeros, dan saat ia kembali menoleh ke kiri, pria itu sudah menghilang dari pandangan matanya.

Tubuh Jaes kembali gemetar dan melemah seperti saat ia di ancam oleh pria sadis nan misterius waktu itu..

****

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • My Beloved Bastard (INDONESIA)   Part 62: Akhir dari penantian panjangku

    “My Beloved Bastar”Author by Natalie ErnisonCINTA… Tak ada satu pun manusia di muka bumi ini yang tidak menginginkan cinta. Semua orang tentu ingin dicintai dengan kejujuran dan ketulusan. Yah, JUJUR dan TULUS. Dua kata namun berjuta makna, bahkan terkadang terlalu kaya akan arti dan makna sesuai pandangan setiap pribadi masing-masing.~ ~ ~Setelah sekian lama, akhirnya Cullen benar-benar menemukan cinta sejatinya. Tentu saja ia harus melalui berbagai lika-liku perjalanan panjang, yang terkadang membuatnya hampir kehilangan arah. Mencintai satu-satunya wanita, bahkan mengandung dari benihnya. Sungguh perjalanan cinta yang cukup panjang bagi Cullen.**Mentari fajar sudah mulai menyinari jendela-jendela kaca hotel berbintang xx. Dua insan kini sedang dimabuk cinta setelah sekian lama

  • My Beloved Bastard (INDONESIA)   Part 61: Apakah kau merindukanku sayang?

    “My Beloved Bastar”Author by Natalie ErnisonJasmeen sangat panic saat mengetahui Arseo tidak pulang bersama pegawainya. Terlebih lagi saat guru Arseo mengatakan, bahwa Arseo sudah pulang bersama seorang supir. Semakin cemaslah ia kini. Tak tahu harus mencari kemana lagi, dan akhirnya Jasmeen berniat melaporkan kepada pihak yang berwajib.-------Drrttt… tuan Fhilip memanggil…Jaes: “Yah tuan!”Fhilip: “Arseo ada bersamaku, di apartemen xx.” Seketika Jaes merasa sangat lega dan tak sabar ingin menemui anaknya yang sedang bersama sang kakek Fhilip.Jaes: “Baik tuan. Aku akan segera ke sana.”“Bagaimana Jasmeen?”“Sepertinya Arseo sedang bersama kakek Fhilip,” tukas Jaes, sedikit membuat hati Austin merasa lega namun juga ada rasa kecewa. Kecewa,

  • My Beloved Bastard (INDONESIA)   Part 60: Pengorbanan terakhir sang bunda

    “My Beloved Bastar”Author by Natalie ErnisonPertemuan yang tidak terduga antara Jasmeen dan Cullen. Sungguh waktu yang cukup lama bagi keduanya untuk dapat bertemu kembali. Melalui berbagai lika-liku kehidupan yang tidak mudah untuk dijalani. Tangis, tawa, air mata, bahagia, semua bercampur menjadi satu.--------Jasmeen masih tetap mendekap tubuh dingin Cullen. “Tuan… kumohon jangan tinggalkan aku lagi..” kata Jaes dengan lirih dan isak tangis yang tak mampu ia bendung lagi.Jaes berusaha bangun, dan merogoh isi kantong celana milik Cullen. Mencoba menghubungi tuan Fhilip, sang ayahnda Cullen.Dengan tangan yang gemetar dan kalimat yang terbata, Jaes mencoba melakukan panggilan pada tuan Fhilip.“Hallo tuan.. tuan, ini aku Jasmeen..” isaknya dan berusaha untuk tetap tenang, sehingga dapat mengucapkan kalimat dengan baik.Mr. Fhilip: &

  • My Beloved Bastard (INDONESIA)   Part 58: Hanya seorang single parent

    “My Beloved Bastar”Author by Natalie ErnisonJasmeen sangat takut dengan semua kenyataan yang kini ia hadapi. Tentu saja rasa takut akan keamanan baby Arseo kecil. Terlebih lagi saat mengetahui bahwa Cullen lah ayah dari sang baby kecilnya. Rasa tak menentu kini memenuhi pikiran dan perasaan Jasmeen.-------“Kantor Mrs. Jasmeen Aime”Jaes terlihat fokus dengan segala pekerjaannya, seakan tak dapat lagi diganggu oleh siapa pun.“Permisi, nyonya!” ujar salah seorang editor tempat Jaes bekerja, tepatnya di kantor pribadinya.Melepaskan sejenak kesibukannya, “ada apa?” jawab Jaes singkat.“Besok malam akan ada pameran buku-buku karya fiksi, dan dari pihak EO (Event Organizer) meminta kesediaan nyonya untuk dapat bergabung.”“Baiklah, silakan atur semua dengan baik. Karena aku harus menitipkan anakku pada

  • My Beloved Bastard (INDONESIA)   Part 57: Semua bukan keinginanku

    “My Beloved Bastar”Author by Natalie ErnisonJasmeen kini tak sendiri lagi, walau di dalam segala keterpurukannya. Ia bahkan memiliki seseorang yang sangat berharga dalam hidupnya. Seorang bayi tampan nan lucu, kini menghiasi hari-hari Jasmeen.-------Jaes berdiri dengan tatapan mata yang tajam, “apa yang kalian inginkan!” tukas Jaes yang terlihat begitu emosional.“Nyonya Jasmeen, kami hanya ingin berbincang dengan Nyonya,” ujar salah seorang pria, yang merupakan para pengawal keluarga Kyleer.“Pergi! pergi dari sini!” teriak Jaes kesal, ia terlihat sangat tidak menerima kedatangan keluarga tersebut.“Nona Jasmeen!” tukas seorang pria dari dalam mobil sport berwarna hitam, dan melangkah ke arah Jaes.Jaes membelalak terkejut, “Tuan Fhilip!” gumam Jaes yang masih tak percaya dengan kehadiran Tuan Fhilip, ayah Cullen.

  • My Beloved Bastard (INDONESIA)   Part 56: Semua terlalu menyakitkan

    “My Beloved Bastar”Author by Natalie ErnisonPernah menjalani hubungan yang istimewa, pernah hampir menjalani kehidupan masa depan bersama. Tentu saja bukanlah hal yang mudah untuk dilupakan, sekali pun kebersamaan itu hanyalah kebahagiaan semu. Seorang pria tampan, sukses, dan juga baik hati, itulah Carl Kyleer.Carl sangat mencintai Jasmeen, semenjak pertemuan pertama mereka, Carl pun sudah mulai menyimpan rasa kagum.Rasa kagum Carl pada Jasmeen bahkan terus bertumbuh, hingga akhirnya ia dapat bersama dengan Jasmeen. Walau kebersamaan Jasmeen dan Carl berawal dari rencana dendam Jasmeen. Kini semua hanyalah tinggal kenangan masa lalu, dan rasa cinta yang dibawa mati oleh Carl.Carl telah pergi untuk selamanya, dan tak akan pernah kembali lagi. Karena Carl hanyalah manusia biasa, berbeda dengan Cullen sang kakaknya.&n

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status