Share

Move On!

Nadya menitikkan air mata, dokter Budiyanto menghela nafas panjang, ia sudah selesai meneliti satu persatu dokumen hasil pencitraan yang Nadya sodorkan pada mejanya. Kebetulan di radiolog, jadi ia paham betul dengan apa arti dari hasil yang terhantar di mejanya itu.

"Saya ikut prihatin dengan apa yang terjadi pada Anda, dokter Nadya. Sayang sekali dokter harus mundur dari jajaran dokter yang rumah sakit ini miliki."

"Saya mohon maaf, Dok. Semua diluar kendali saya, saya jujur syok dengan hasil pemeriksaan saya sendiri." Nadya menyeka air matanya, matanya memerah dan basah.

"Saya mengerti, Dokter. Belum jadi biopsi ya berarti?" Dokter Budi tidak menemukan lembar laboratorium yang menerangkan hasil biopsi sejawatnya itu.

"Belum, karena keluarga meminta saya pergi besok itu juga, Dokter."

Kembali dokter Budi hanya mengangguk, kemudian memasukkan kembali print out hitam putih itu ke dalam tempatnya. Menyusunnya dengan rapi di atas meja.

"Saya do

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Dini Anggraeni
anggara!jgn smpe pny rasa iba dong,awalnya iba trs mau deh tdur sma nadya krn prasaan iba itu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status