Share

Sebuah Kenyataan Pedih

"Sekali lagi saya minta maaf, Om. Saya sudah begitu kurang ajar pada putri Om."

Bambang mengangguk pelan, ia menepuk punggung Anggara sambil tersenyum kecut, matanya menatap lurus ke depan. Mereka tengah duduk di barisan bangku depan ICU yang lumayan padat itu. Cukup jauh dari ruang rawat inap Selly.

"Boleh Om tanya sesuatu, Ang?" tanya Bambang lirih.

"Silahkan Om, apa yang hendak Om tanyakan?" Anggara memang sudah siap mental, jangankan cuma ditanya, mau dihajar sampai babak-belur pun Anggara siap kok.

"Kamu mencintai putri om atau tidak, Ang?"

Anggara sudah menduga bahwa inilah yang akan Bambang tanyakan kepada dirinya. Kenapa? Karena Anggara tahu, cinta itu diperlukan dalam mahligai pernikahan bukan? Ia sendiri juga sudah pernah menikah, jadi ia tahu betul itu.

"Kalau saya katakan yang sejujurnya, apakah Om akan mempercayai saya?" desis Anggara lirih, ia melirik androlog itu sekilas, lalu kembali menundukkan kepalanya.

"Katakan sem

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Agustia Mentiri
keterlaluan kau sely
goodnovel comment avatar
Neng Linda
yaa elaaaahhh selly... segitunya bgt.. masih bagus dr anggara mau tanggungjawab
goodnovel comment avatar
Dite
dr anggara baik bener, udah nolong, jadi masuk lingkaran setan gegara selly, mo tanggung jawab orangnya ga mau, masih makan ati lagi krn ga dicintai..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status