Share

CHAPTER 82

Penulis: MarniHL
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-05 00:37:34

"Bagas?"

Bagas mengangkat kepalanya.

"Ya ampun, aku gak nyangka bisa ketemu kamu lagi." Wanita itu tampak sangat antusias melihat Bagas.

Bagas menatap wanita yang ada di hadapannya selama beberapa detik. Mencoba mengingat-ingat wajah yang tampak tidak asing baginya. "Citra?"

"Iya, aku senang banget kamu masih ingat aku. Kirain udah lupa. Senang deh bisa ketemu kamu lagi. Padahal kita masih sama-sama di Jakarta, tapi buat ketemu sama kamu aja gak bisa. Kamu juga gak pernah ikut reuni."

Tentu saja Bagas ingat Citra. Karena waktu kuliah dulu, Citra sangat berusaha untuk mendapatkan hatinya. Padahal, waktu itu dia tahu kalau Bagas sudah berpacaran dengan Gita. Hampir setiap hari dia ke kelas Bagas untuk memberikan Bagas berbagai macam makanan, bahkan surat cinta. Tapi, tidak ada satupun yang diterima Bagas karena Gita sudah lebih dulu mengambilnya. Walaupun sudah sering diperingati oleh Gita untuk menjauhi Bagas, tetap saja Citra tidak peduli.

"Gue sibuk."

"Aku denger dari Juan kamu udah
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • My Cold Husband   CHAPTER 90

    "Kenapa Ron? Kok mukanya kusut gitu?" Bagas bertanya heran saat Aaron datang ke rumahnya dengan wajah ditekuk. "Cewek yang gue taksir udah jadian sama cowok lain.""Yang bener?"Aaron mengangguk lemas. "Gue kemarin liat dia boncengan sama cowok lain terus pelukan.""Lo salah liat kali.""Gue udah pastiin, bang. Gue gak salah liat.""Atau jangan-jangan itu saudaranya kali. Bisa jadi kakak atau adeknya." Bagas masih mencoba membuat Aaron untuk tidak putus asa.Aaron menggeleng. "Enggak bang, mereka gak keliatan kayak saudara.""Ya udah, berarti itu artinya lo emang harus mundur." Arin menimpali."Masalahnya gue udah suka banget sama dia.""Mau sesuka apapun lo sama dia, tapi kalau dia gak suka sama lo ya gak bisa dipaksa. Lagian ceweknya juga udah punya pacar gak mungkin kan lo ngerebut dia dari pacarnya." Arin menoleh pada Bagas. "Kamu mau cobain gak?" tawar Arin hendak menyuapkan Bagas makanan yang dia buat.Bagas mengangguk lalu membuka mulut.Kemesraan mereka membuat Aaron kesal."

  • My Cold Husband   CHAPTER 89

    Arin sedang berada di supermarket untuk berbelanja beberapa kebutuhan bulanan. Saat sedang mengantre di kasir, dia melihat seorang perempuan yang tampak tidak asing baginya."Totalnya jadi sembilan ratus ribu.""Bentar ya, mbak." Perempuan itu membuka tasnya hendak mencari dompet. Namun, wajahnya berubah panik karena tak kunjung menemukan dompetnya. "Duh, dompet gue kok gak ada?"Arin mencoba mengingat-ingat perempuan itu dan akhirnya dia pun mengingatnya. Benar, perempuan itu adalah adik Brian."Em, permisi."Perempuan itu berbalik menoleh pada Arin."Kamu adiknya Brian, ya?""Iya. Mbak .....""Saya Arin. Kakaknya Aaron yang waktu itu nyerempet mobil kamu.""Ah iya, aku Sarah. Salam kenal, mbak.""Sorry, tadi kalau gak salah dengar kamu lupa bawa dompet, ya?""Iya, aku tadi buru-buru mungkin ketinggalan.""Ya udah, saya yang bayar aja, ya.""Eh, gak usah, mbak. Ngerepotin. Nanti aku telfon kak Brian aja biar dia yang bayarin.""Udah gak papa, saya bayarin dulu. Kamu bisa ganti nanti.

  • My Cold Husband   CHAPTER 88

    "Gas, aku mau nanya.""Mau nanya apa, sayang?""Kamu ngomong sama Brian soal kado yang dia kasih ke aku?"Bagas yang sedang menyandarkan kepalanya pada bahu Arin seketika mengubah posisinya. Pasti Brian memberitahu Arin. Untuk apa juga Brian memberitahu Arin? Apa dia sengaja agar Arin marah padanya?"Dia ngomong sama kamu?"Arin mengangguk.Bagas berdecak. "Kenapa dia harus bilang sama kamu?""Ya mungkin biar aku tahu soalnya kamu pasti gak akan bilang ke aku.""Oke, aku minta maaf karena gak bilang ke kamu, tapi aku ngelarang dia juga karena aku gak nyaman. Aku sengaja ngomong langsung ke dia biar dia ngerti dan bisa jaga jarak dari kamu. Apalagi kamu itu istri aku."Arin mengangguk. "Oke, aku ngerti kalau kamu gak nyaman dan milih buat ngomong sama Brian, tapi lain kali kamu bilang ke aku, ya? Aku agak kaget aja karena tahu dari Brian bukan dari kamu.""Iya, aku janji gak bakal gitu lagi. Kamu gak marah sama aku, kan?" tanya Bagas."Selama kamu gak berlebihan ya aku gak marah."Baga

  • My Cold Husband   CHAPTER 87

    "Pagi pak Bagas." Bagas yang sedang jogging menoleh pada Brian.Brian tersenyum, sedangkan Bagas menatapnya datar. 'Kenapa harus ketemu dia sih?' batin Bagas tidak suka."Sendirian aja, pak? Gak sama Arin?""Kenapa? Pengin ketemu istri saya?" tanya Bagas sinis."Gak, saya cuma nanya. Soalnya Arin kan biasa ikut jogging. Makanya saya agak bingung aja tumben pak Bagas jogging sendirian. Biasanya Arin yang sendirian.""Istri saya lagi sibuk bikinin sarapan buat saya. Jadi hari ini gak bisa jogging dulu." Bagas menghentikan langkahnya sejenak ketika ponselnya berdering. Senyum Bagas mengembang karena Arin yang meneleponnya."Halo sayang.""Iya, ini bentar lagi aku balik kok. Bye, sayang." Bagas menaruh kembali ponselnya di saku celana.Bagas beralih menatap Brian sembari tersenyum miring. "Saya duluan, ya. Istri saya udah telfon suruh pulang buat sarapan."Brian hanya mengangguk.Baru beberapa langkah, dia berhenti dan kembali menghampiri Brian. "Saya mau nanya satu hal. Anda kasih kado

  • My Cold Husband   CHAPTER 86

    "Rin, kok belum tidur? Udah larut, loh." Bagas kembali ke kamar setelah menyelesaikan beberapa pekerjaan kantornya di ruang kerja.Arin yang baru selesai membuka semua kado yang dia peroleh hari ini menatap Bagas sembari tersenyum. "Iya, ini baru mau tidur kok.""Kamu jangan kebanyakan begadang. Nanti sakit," ucap Bagas."Harusnya aku yang ngomong gitu sama kamu kali. Aku juga baru hari ini begadang karena excited buat unboxing kado-kadonya." Arin terlihat senang."Kan masih bisa besok unboxing nya.""Iya, tapi aku gak sabar plus penasaran juga. Apalagi kado dari kamu."Bagas segera mendekati Arin. "Kamu suka kado dari aku?" tanyanya penasaran.Arin pura-pura berpikir sebelum menjawab agar membuat Bagas makin penasaran dengan jawabannya. "Em, suka gak ya?""Kamu gak suka, ya?" Arin tertawa kecil melihat wajah Bagas yang tampak sedih karena berpikir dia tidak menyukai kado pemberiannya. "Suka kok. Malah aku suka banget. Aku malah heran kamu kok bisa tahu yang aku pengin? Padahal aku k

  • My Cold Husband   CHAPTER 85

    "Orang-orang pada ke mana, sih? Tumben banget mereka semua gak ada di rumah." Arin bergumam heran.Saat ini dia sedang berada di depan rumah orang tuanya, hendak mengantarkan makanan dalam rangka ulang tahunnya, tapi ketika dia mengetuk pintu rumah tidak ada satupun yang membuka pintu. Arin sudah mencoba menghubungi mereka, tapi tidak ada satupun yang menjawab. Sebelum dia datang ke rumah orang tuanya, Arin sudah sempat singgah ke rumah orang tua Bagas dan hasilnya pun sama. Mungkin kalau mereka tidak ada di rumah Arin masih mewajarkan hal tersebut, tapi di antara mereka semua tidak ada yang bisa dihubungi. Tentu ini membuatnya heran sekaligus bingung. Karena tidak biasanya seperti ini."Gue pulang aja, deh." Arin kembali masuk ke dalam mobil. Dia berharap ketika tiba, Bagas sudah lebih dulu tiba di rumah. Sehingga mereka bisa makan malam bersama dihari ulang tahunnya.Arin tidak mengharapkan Bagas akan memberikannya kejutan ataupun hadiah. Diberikan ucapan saja Arin sudah senang, kar

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status