Share

Ya itu aku

Penulis: NadraMahya
last update Terakhir Diperbarui: 2020-09-14 12:20:01

Sudah seminggu semenjak malam itu Azura selalu mendapatkan bunga dimanapun dia berada, dia masih di Indonesia sebelum berangkat lagi kembali ke London.

Azura yang cuek tidak terpikirkan semua bunga yang dia terima itu dari mana asalnya, dia selalu menyuruh asistennya untuk menerima bunga itu.

Menempuh perjalanan dari jakarta ke London membuat tubuh Azura terasa remuk, dan kebetulan jadwal padatnya itu hari ini kosong. Azura ingin tidur sepuasnya dikasur empuknya.

"Selamat tidur Yourhignes, semoga lusa anda sudah fit untuk kembali ke pekerjaan anda".

Azura mendengus dan menepuk bokong asistennya itu lalu sedikit tersenyum. Catat sedikit.

Azura meraih ponselnya dan mengecek beberapa media sosial pribadinya. Disana dia melihat postingan Banu, mantan kekasihnya yang sekarang juga menjadi mantan kekasih sepupunya. Raut dingin Azura selalu berubah sendu setiap dia sendiri didalam kamar dan melihat potret pria bernama Banu itu. Hati Azura sakit melihat Banu jatuh karena perasaannya kepada Viza, tapi apa perdulinya. Mereka sudah lama berakhir, dan dia juga mengatakan hal itu kepada Banu.

Azura tersenyum sedih, dibukanya laci didekat tempat tidurnya disana ada sebuah kotak persegi berwarna merah dia membuka kotak itu dan melihat keringnya beberapa kelopak mawar yang dia simpan.

Itulah adalah kenangannya dan Banu, mawar pertama yang Banu berikan padanya dia simpan meski sudah kering seperti kerupuk. Lagi Azura tersenyum sendu, menutup laci dan kotak itu lalu beranjak ke kamar mandi.

***

Tidur Azura benar-benar nyenyak hingga dia bangun pukul dua belas siang. Azura merenggangkan otot-ototnya, lalu melihat betapa indah pemandangan kota London siang ini.

Saat ingin berdiri membuat sarapan untuk dirinya sendiri Azura melihat seprei putih yang menutupi dirinya, mengingatkan seminggu lalu akan malam terkutuk yang dia nikmati itu. " stupid, stupid," Azura meracau pada dirinya sendiri. " bagaimana jika mom ataupun dad tahu akan hal ini." Azura menggelengkan kepalanya lalu bergegas mandi.

Ting nung....ting nung....

Azura yang masih memakai bathrobe keluar dari kamarnya dan melihat siapa yang bertamu ke apartementnya. Azura membuka pintu dan melihat seorang pria memakai topi yang menutupi wajah pria itu, dan Azura berpikir pria ini adalah kurir pengantar bunga karena memang pria itu membawa bunga.

"Ada yang harus saya tanda tangani ?" Tanya Azura santai. Pria itu membuka perlahan topinya dan tersenyum membuat Azura tidak mengerti. Hingga  beberapa detik berlalu dan Azura ingat wajah pria ini.

"What are you doing here ?" Kata Azura terkejut, ditelitinya pria itu dan dia mulai waspada. Bisa saja pria ini orang jahat, ya tuhan dia sudah tidur dengan pria gila. Lihat dia sampai ke London dan berada didepan apartementnya.

Tunggu bagaimana pria ini tahu apartement nya ?

"Wait, how do you know my apartment ?" Azura masih tak habis pikir. Dia sudah siap ingin masuk kedalam apartement nya tapi pria ini benar-benar tidak tahu diri, dia mencium bibir Azura tiba-tiba dan mendorong tubuh Azura masuk kedalam. Azura pening bukan main karena serangan tiba-tiba yang membuatnya hampir lupa diri. Azura menjauhkan tubuh pria tidak sopan ini sekuat tenaga.

"Get out," usir Azura tidak ingin melihat pria ini lagi. Tapi pria ini malah menjulurkan tangannya kepada Azura.

"Hai Azura, aku Devano. Panggil saja Devan atau Dev, atau sayang juga boleh." Raut wajah dingin Azura berubah jadi jijik melihat pria yang dia nilai petakilan ini.

"Lalu apa urusannya denganku ?"

Azura melipat kedua tangannya didepan dada melihat serius si Devani atau siapalah namanya tadi pikir Azura.

"Ckckck, jutek amat sih yang. Urusanku kesini karena ingin mengantarkan bunga untuk calon istriku, lalu ingin mengajaknya menikah secepatnya."

Azura merasa geli dan hanya menggelengkan kepalanya, padahal perkiraan Devan kalau Azura akan tertawa mengejeknya. Tapi sungguh wanita ini begitu dingin.

"I warn you, get out now. "

"Dan jika aku tidak mau ?"

"Fine " Azura berjalan kearah telpon didekat ruang tamu miliknya tapi tubuhnya melayang diangkat oleh Devan.

"Are you crazy ha ?"

"Yes, i'm crazy because you my Zura."

Bersambung....

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • My Crazy Man   Ekstra part 3. ( The End )

    Lima tahun berlalu…

  • My Crazy Man   Ekstra part 2.

  • My Crazy Man   Ekstra part 1

    “SAH…,” ucap semua orang dan Devan mencium keningAzura sangat mesra. Akhirnya jarak yang terjadi diantara mereka kini sirna, danDevano sangat bersyukur atas semua yang terjadi padanya dan Azura. Dia tidakmenyesali apa yang terjadi, tidak sama sekali ! karena semua yang terjadiantara dia dan Azura membawa mereka pada tahap dimana semua perkataan oranglain tentang hubungan mereka tidak penting. Karena yang terpenting adalahmereka saling mencintai.

  • My Crazy Man   57. End But Not End.

    Hai...setelah Part ini akan ada ekstra part tambahan ya... Jadi sabar menanti oke. Gak lama kok aku up nya. Ingatkan saja jika nanti kelamaan. Wkwkwk...****Jangan tanya bagaiman dinginnya tubuh mu saat terkena salju di musim dingin. Sungguh ini benar-benar sangat dingin, Devano bahkan menyadari kalau wajahnya sedikit kaku karena dia sudah lima jam berada diluar untuk menatap kearah cctv rumah itu.Dia sudah yakin kalau sebentar lagi dia akan konyol dengan pingsan atau mati kedinginan. Devan menghembuskan napasnya yang sudah mengeluarkan hawa dingin. Sementara itu Azura memberontak didalam kamarnya. Alfa sialan itu mengambil ponsel dan juga ipadnya. Benar-benar membuat Azura terkurung.“Buka…Mom, dad. KALIAN TIDAK BISA MEMPERLAKUKAN KU BEGINI, AKU BERHAK MENENTUKAN PILIHANKU.”Teriak Azu

  • My Crazy Man   56. Forgive Me Mom

    Mobil Devano sampai kedalam rumah Azura, sebelum turun Azura sempat melirik Devan sekilas. Devan tersenyum padanya dan menggenggam erat tangan Azura."Boleh aku minta ciuman untuk langkah awal ku ?" Azura memutar bola matanya malas namun dia tetap memberikan sebuah kecupan lembut di pipi Devano."Ah setelah badai ini berlalu aku akan membuat bibir seksi itu bengkak." Azura tertawa dan mereka segera turun dari dalam mobil.Begitu sampai didalam rumah ternyata Zia dan Reikhan sudah menunggu Azura."Ah ternyata kita kedatangan tamu tidak diundang." Sarkas Zia."Mom__,""Azura naik kekamar mu."

  • My Crazy Man   55. Come With Me

    Salju yang turun lebat di London tidak menghentikan aktifitas dari orang-orang yang tinggal disana.Seperti Azura yang masih harus pergi untuk melakukan pemotretan dan mengurus panti asuhan yang dia miliki.Azura merapatkan mantelnya saat dia turun dari dalam mobil bersama Bobby, dan seperti dugaan Bobby kalau dibelakang mereka adalah mobil Devano yang memang sudah mengikuti mereka sedari keluar dari pekarangan mansion.Azura tertegun melihat wajah kusut Devano yang terburu-buru menghampirinya.Sedikit tidak tega melihat pria yang dia cintai harus seperti ini."Azura, bisa kita bicara ?" Azura hanya mampu membisu, seolah jika dia berbicara maka semua akan berantakan.Sementara Bobby memilih kembali masuk kedalam mobil, sebenarnya Bobby sangat tidak ingin berbicara pada Devano. Dia masih sakit hati atas penyekapan yang dilakukan Devan ke

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status