Share

15 Pembullyan Verlyn

Verlyn memasuki kamar tamu yang baru ditunjukkan oleh maid disini. Verlyn menatap takjub, jika kamar tamu saja mewah, bagaimana kamar utamanya. Dan Verlyn sudah tau kamar utama, baik milik Olivya ataupun Madrick.

Verlyn membanting tubuhnya diatas kasur, rasa lelah nan penat menjadi satu dalam tubuhnya. Ia berpikir, ia akan kehilangan kehormatannya saat ini juga. Namun, Tuhan menyelamatkannya. Ia bersyukur, Sekejam apapun Mad, Dia tetap memiliki rasa kasihan. Dan Verlyn sama sekali tidak merasa keberatan jika harus menjadi teman Olivya. Ia justru merasa senang. Karena ia disini tidak memilik satupun seorang teman. Tidak satupun. Semua menjauhinya, ia selalu dibully dan dikatain tak memiliki seorang ayah.

"Hiks.." tangis Verlyn. Ia mengingat kejadian tadi pagi.

Flashback

Dipagi hari, Verlyn begitu sangat bersemangat. Ini adalah hari pertamanya masuk ke Universitas baru dan ia akan menjadi mahasiswi baru.

Verlyn berjalan keluar dari apartemen miliknya. Apartemen yang sederhana namun sang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status