Share

Hidup Baru

Udara yang dihirup Aya dalam-dalam kini begitu menyegarkan dan menenangkan. Hamparan hijaunya pemandangan, hingga di ujung batas puncak gunung, membuat ia betah berlama-lama menghabiskan waktunya dengan duduk santai di teras balkon.

Hidupnya, benar-benar tanpa beban. Meskipun sepi, namun lima bulan terkahir ini, Aya dapat merasakan sebuah rasa tenang di dalam jiwa.

“Bukannya aku sudah bilang, untuk gak naik ke lantai dua, Ay!” Aya menyambut seruan bernada ketus itu dengan senyuman manis. Kemudian ia menggigit bibir, merasa bersalah karena kembali melanggar peraturan yang sudah ditetapkan oleh Tara.

Aya lalu berdiri, menuju sudut balkon. Menumpukan tangan kanannya di atas pagar, dan tangan kirinya secara naluriah mengusap perut yang sudah sangat membola. Dan jika sesuai dengan prediksi kakak Tara yang ternyata adalah seorang dokter kandungan, maka Aya akan melahirkan sekitar dua minggu lagi.

“Kalau di bawah, aku gak bakal dapet pemandanga

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status