Share

Bab 26. Lebih Baik Mati

Deondra menggerakkan lehernya yang terasa pegal, hingga bunyi tulang beradu dapat terdengar di telinganya. Sehabis mandi, tubuh yang tadinya lelah kini sudah menjadi segar. Bahkan kepalanya yang tadi terasa berat dan seakan ingin pecah sudah mulai jernih dengan pikirannya yang tenang. 

Meraih baju santai di lemari walk in closet, Deondra memakainya sambil menatap cermin lebar di hadapannya. Piyama tidur berwarna putih dengan kerah yang menampilkan urat-urat lehernya hingga ke dada. Setelah menyisir rambut, Deondra melangkah keluar dari walk in closet. Menutup kembali pintu kamar, Deondra melangkah santai berniat menuju ruang makan. 

"Tuan Muda." 

Langkah Deondra terhenti, saat melihat Alrix justru menaiki tangga yang baru separuh di turuninya. Kelap-kelip lampu kristal yang tergantung di atas kepalanya, serta ruangan yang di dominasi berwarna cokelat muda terlihat semakin mewah. Apalagi dengan adanya tangga melingkar dengan susunan karpet merah di

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status