Keanu membuatkan teh hangat untuk Haidar dan beberapa potong kue yang dibelinya saat perjalanan pulang tadi. Ia tau sahabatnya itu tidak akan nafsu makan tapi jika perutnya tidak bisa diisi mungkin dia akan segera menyusul istrinya. Pria itu meletakkan secangkir teh dan beberapa potong kue di depan Haidar yang tampak memejamkan matanya dan ia yakin jika Haidar tidak sedang tidur. Terlihat sesekali nafas pria itu yang terengah-engah seperti menahan rasa sesak yang begitu dalam. Keanu duduk di depan Haidar lalu mengeluarkan ponselnya yang bergetar sejak tadi menandakan banyak pesan masuk. Ia memang baru menyalakan ponselnya beberapa menit yang lalu.
Walau Abizar tau jika ia sudah dilupakan oleh Shanum, tapi pria itu masih tidak bisa melepas pandangannya pada wanita itu. Entahlah. Hatinya terlalu keras untuk menerima kenyataan jika di mata Shanum ia sudah bukan siapa-siapa lagi. Bahkan sejak dulu memang tidak ada apa-apa di antara mereka. Hubungannya dengan wanita itu hanya sebatas teman biasa walau Shanum terlihat tertarik padanya tapi dia memilih untuk mempertahankan pernikahannya. Dan sepertinya takdir pun seakan memberi jalan untuk Shanum tetap mempertahankan pernikahannya dan ... melupakannya.Sekarang Abizar sedang duduk bersama Haidar dan Keanu di sebuah café yang terletak di samping rumah sakit. Hari ini Abizar akan mengatakan hal yang sebenarnya terutama apa yang terjadi pada Shanum dan yang membuat wanita itu sampai masuk rumah sakit.Abizar menyesap kopi hitamnya sebelum memulai pembicaraan. Kea
Hari-hari selanjutnya, Haidar merawat Shanum setiap hari dan menemani wanita itu. Sementara Keanu sudah pulang lebih dulu ke Jakarta karena dia hanya mengambil cuti selama tiga hari. Sementara Haidar mengambil cuti selama satu minggu. Sepertinya sebelum satu minggu Shanum sudah bisa pulang dan ia akan langsung membawa istrinya ke Jakarta.Haidar semakin perhatian. Mungkin jika Shanum mengingat semuanya, wanita ini akan heran dengan perubahan yang terjadi pada suaminya. Karena ia memang tidak pernah seperhatian ini setelah pernikahan mereka. Haidar sendiri baru menyadarinya dan ... menyesalinya. Walau menikah dengan Sofia jelas bukan penyesalannya. Ia hanya menyesal karena telah berbuat dzolim pada istri pertamanya padahal bukan kemauan Shanum untuk dinikahi. Tapi ia malah mengabaikannya."Oh iya. Aku belum bilang ya," ucap Haidar saat menyuapi makanan ke mulut Shanum."Tentang apa, mas?""Kalo kamu sudah d
Sebelum subuh Haidar dan Shanum sudah sampai di Jakarta. Pria itu membawanya ke rumah lama tempatnya dulu tinggal bersama Sofia. Begitu memasuki rumah yang sudah satu minggu lebih ia tinggal, semua kenangan dengan Sofia seakan terputar ulang di depannya. Membuat pria itu beberapa kali mengatur nafasnya.Semua foto dan hal-hal yang berbau Sofia sudah Haidar suruh orang-orangnya untuk membereskannya dan disimpan di gudang agar Shanum tidak melihatnya. Bukan Haidar ingin menyembunyikan semuanya, ia hanya ingin menjaga hati Shanum dan juga kesehatannya. Ia takut jika tiba-tiba dia melihat fotonya saat menikah dengan Sofia akan membuat istrinya ini terluka dan kembali trauma. Ia tidak ingin hal itu terjadi. Biarlah Shanum ingat sendiri soal semuanya seiring waktu berjalan, walau terkadang Haidar ingin Shanum tetap tak mengingat semuanya agar hubungan pernikahan mereka tetap baik-baik saja."Ini kamar kita, mas? Bagus ya," ucap Shanum saat melih
"Ini siapa?" tanya Shanum sambil menyentuh foto yang menggantung di depannya. Ia seperti pernah melihatnya tapi tidak dapat mengingatnya."Istriku," jawab Abizar dengan santai.Shanum membulatkan matanya tak percaya, hatinya terasa panas seperti ingin marah." Kamu punya istri tapi malah ngajak istri orang lain pulang bersama. Memangnya istrimu gak marah?" ia tidak bisa menahan lagi.Abizar malah terkekeh, membuat Shanum sedikit tersinggug." Kamu sendiri punya suami tapi mau diajak pulang bareng sama suami orang lain," balasnya yang tepat sasaran.Shanum terlihat gugup." Eh itu kan ... ""Karena kita pernah dekat," potong Abizar langsung." Tapi kamu melupakanku. Itu hal paling menyakitkan yang
"Apa?" tanya Haidar dan Keanu berbarengan."Jangan gila," ucap Haidar lagi yang kali ini benar-benar tersulut emosi."Apa sih yang tidak mungkin bagi wanita dengan kepribadian ganda seperti Sofia?""Maksudnya?"***Mahasiswa kedokteran sering dipandang sebagai mahasiswa terbaik dengan pesona yang berbeda dari mahasiswa jurusan lain. Terlebih di mata Sofia, wanita yang mengambil jurusan bisnis itu jatuh cinta untuk pertama kalinya saat melihat pria beriris mata coklat kehijauan yang mengenakan jas lab dan melintas di depannya. Rasanya ia ingin segera menerkam pria itu dan menjadikannya miliknya. Abizar pun menyadarinya. Tapi ia selalu acuh tak acuh dengan gadis berambut kecoklatan itu.Sofia yang terkenal popular di kampusnya sebenarnya mudah untuk mendapat pasangan di jurusannya. Tapi ia tidak tertarik dengan pria-pria yang kebanyakan adalah anak dari rekan bi
"Jadi Sofia juga yang membuat Shanum seperti itu? Bukan karena Shanum dirampok beneran kan?" tanya Keanu begitu Haidar kembali dengan wajah pucat pasinya. Tapi ia tidak terlalu peduli. Seperti yang ia bilang sebelumnya, mungkin Haidar hanya shock. Apalagi selama ini image yang Sofia tunjukan pada mereka sangat bertolak belakang dengan keadaan wanita itu. Rasanya seperti ditipu kan?Abizar mengangguk tanpa keraguan sedikit pun, meski keyakinannya membuat Haidar shock setengah mati."Ya, begitu lah. Saya juga sudah mencari tahu semuanya. Tapi yang seperti kalian tahu, setelah itu Shanum malah amnesia dan tidak mengingat apapun. Saya harap kau tidak memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan apalagi dalam keadaan Shanum yang tidak tau apa-apa," ucapnya yang mengarah pada Haidar.Haidar menatap Abizar yang menatapnya seperti sebuah ancaman. Mungkin dia sudah membaca apa yan
Pagi-pagi sekali Abizar sudah kembali ke Jakarta. Karena sore harinya ia ada jadwal operasi yang tidak bisa ditinggal. Ia pun ke Bandung hanya untuk membicarakan rencana perjodohan yang kedua orangtuanya buat. Harusnya memang besok ia ke sana tapi ia tak tahan untuk tidak bertanya langsung pada mereka. Walau ia sendiri tetap tak menerimanya sampai sekarang.Setelah sampai di rumahnya, Abizar langsung membersihkan dirinya dan beristirahat sebentar sambil menunggu jadwal operasinya nanti sore. Setidaknya ia bisa meminimalisir bertemu dengan Denaya yang seakan ingin menempel terus padanya. Padahal wanita itu sedang KOAS. Abizar hanya tidak ingin jika Denaya menaruh harapan padanya dengan keadaan dirinya yang juga mengharapkan wanita lain. Abizar hanya tidak ingin menyakiti hati Denaya tapi tak bisa juga menerima perjodohan ini. Hatinya masih untuk Shanum dan akan selalu begitu. Setidaknya sampai saat ini wanita itu lah yang mem
Setelah bersiap-siap akhirnya Haidar dan Shanum pergi ke salah satu mall yang lokasinya cukup jauh dari rumah tempat mereka tinggal saat ini. Haidar sengaja mengajaknya ke sana untuk makan siang di restoran Jepang yang baru buka. Tapi ternyata ketika mereka sampai di sana, mereka masuk ke daftar waiting list karena banyaknya pengunjung mall yang ingin makan di restoran itu. Jadilah mereka harus menunggu lagi."Masih tiga jam lagi. Kita kesiangan sepertinya. Padahal aku pikir ini masih siang loh dan belum banyak antrian.""Memang kenapa rame sekali, mas? Seenak itu ya makanan di sana?" tanya Shanum yang penasaran. Karena di Solo ia memang jarang ke mall apalagi makan di restoran yang tempatnya sampai masuk daftar waiting list begitu. Baginya jika tidak bisa makan saat itu juga lebih baik cari restoran lain. Apalagi kalo sedang lapar-laparnya. Untung saja saat ini Shan