Share

Bab 21 : Lubang Bercahaya

Semenjak aku pindah ke ruangan yang berbeda dari divisi pemasaran, aku merasa terisolasi seolah aku terjangkit virus covid atau seperti aku terjebak dalam ruang waktu, merasa kelelahan sendiri dan tidak ada teman untuk mengobrol membuatku semakin kesal saja pada Regan.

Semua yang terjadi kepadaku ini hanya karena uang senilai seratus juta dan seharusnya saat ini aku bisa lembur dan berbincang tentang banyak hal dengan Sisi, tapi aku malah harus berada di sini. Mengalam segala kesialan.

Tok

Tok

Aku segera mendongak dan aku melihat Guntur berdiri dengan wajah datarnya. Sudah sangat lelah dan aku sekarang harus melihat wajah Guntur yang menyebalkan itu, bagaimana aku tidak bertambah frustasi?

“Segera pulang, jam lembur sudah selesai,” katanya dengan sangat formal dan datar. Dasar manusia robot! Apa dia tidak bisa sedikit lebih akrab dalam berbicara. Kita ini adalah rekan kerja, tidak perlu sekaku ini bukan?

Aku pun mencoba tersenyum

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status