Share

Bab 20 : Ruangan Baru

Setelah hal yang menegangkan itu terjadi, kami kembali ke kantor. Beberapa tatapan tak biasa tentu menghujani kami dan sepertinya aku sudah mulai terbiasa dengan semuanya. Hanya saja, jika aku disuruh memilih, aku ingin menjadi karyawan biasa dengan ketenangan kemana pun aku pergi.

Entah semenjak kapan? Ketenanganku terusik olehnya! Regan Syahrendra yang bagi orang lain dekat dengannya adalah sebuah keberuntungan, tapi bagiku dekat dengannya adalah petaka yang tak kasat mata. Aku pun merindukan ketenangan saat aku bekerja part time dengan mengandalkan segala kemampuanku untuk mendapatkan hasil yang sempurna.

“Kamu ikut ke ruanganku dan Guntur, panggil Santoso,” perintahnya pada Guntur yang selalu menjadi patung berjalan, sampai-sampai aku ingin sekali mendengarkan suaranya lebih lama. Terkadang aku berpikir, bagaimana ia bisa mengatasi Regan yang cukup kritis dan menyebalkan itu? Apa hanya dengan pura-pura tuli atau mengabaikannya? Sepertinya aku dan Guntur

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status