“Airmata merupakan satu-satunya cara bagaimana mata berbicara, ketika bibir tak mampu menjelaskan bahwa kita sedang terluka.”
~♥~♥~♥~
Adel menatap Beni yang tengah mengoreksi soal-soal kelas X di ruang keluarga. Gadis itu tersenyum melihat Beni yang sejak tadi bergonta-ganti ekspresi wajah. Kadang Beni mengerutkan kening serius, kadang mendesah kesal, dan kadang terkekeh sendiri memperhatikan jawaban soal kuis dari muridnya. Tangannya juga tidak tinggal diam, Beni sesekali menghitung dengan tangan, lalu menghitung dengan kalkulator. Ia mencoret kemudian membenarkan jawaban yang benar menurutnya. Segala hal kecil yang Beni lakukan tak luput dari pengamatan Adel, dan lagi-lagi membuat Adel tak bosan menyunggingkan senyum.
“Serius amat, Ben.”
Beni menoleh ke arahnya, lalu melepas kacamatanya. “Kalau enggak serius, aku sudah jadi pelawak, Del.”
Jawaban Beni membuatnya mengerutkan dahi. Apa maksudnya?
“Iya, kan kalau pelawak bercanda mulu, e
Jogja, 2018Kalau ada yang bilang persahabatan antara pria dan wanita itu enggak murni, tadinya Nata akan menolak pendapat itu. Ia akan dengan berani mengatakan pada teman-temannya di kelas bahwa persahabatannya dengan Dinda itu murni. Namun, sekarang rasanya Nata akan mengatakan sebaliknya. Ia menyetujui pendapat tersebut.Semenjak ia putus dari Adel, ada yang hilang dari dirinya. Ia frustasi dan hampir menyerah pada hidup. Di saat itu, Dinda datang, dan entah Nata bersyukur ada cewek itu yang bersedia menerima curaha
Jogja, 2018Reina geram pada Aldo, karena sejak setengah jam yang lalu Aldo mengabaikannya. Jika disuruh memilih, Reina lebih memilih menghabiskan hari minggunya untuk tiduran seharian di atas kasurnya yang empuk, sambil nonton drama korea kesayangannya, daripada harus menemani Aldo di kamarnya.Gadis itu menatap miring Aldo yang masih asyik dengan
Jogja, 2008"Mas, nikah itu apa?"Beni yang tengah memakan jambu pemberian Kakek, tersedak. Ia cepat-cepat meminum air putihnya, kemudian menatap Adel lurus-lurus."Nikah?"
Jogja, 2009"Mas Beben mau pulang ke Jakarta?"Beni menghentikan aktivitasnya yang sedang mengepaki pakaian ke dalam tas ranselnya. Beni menatap gadis kecil yang berdiri di ambang pintu dan tengah memainkan ujung kaosnya tersebut. Beni tersenyum dan melangkah mendekati bocah itu.Gadi
“Aku ingin kisahku berakhir bahagia layaknya dongeng-dongeng yang kubaca sebelum tidur.”~♥~♥~
“Aku dilahirkan untuk merayakan ulang tahun bersamamu.”~♥~♥~♥~
“Aku mengenalmu bukan lewat mata, melainkan lewat jiwa yang tulus aku tahu siapa dirimu.”~♥~♥~
"Memaafkan itu memang hal paling berat, tetapi akan terasa indah ketika dilakukannya dengan ikhlas."~♥~♥
“Awalan yang baik akan menghasilkan akhir yang baik pula, bukan?”~♥~♥~♥~