Share

44. Menjelang Kekacauan

"Hah, tidak apa-apa. Bukannya kalau tidur itu ...," ucapan Fafa terputus karena diserobot Ian.

"Bukannya apa? Sayang tidur di atasku begitu?" goda Ian dengan kerlingan mata nakal. Fafa langsung terdiam mendengar ucapan Ian, jangan ditanya lagi bagaimana warna wajahnya sekarang-merona menahan malu, Dokter Thomas tersenyum tipis. Untuk mengurangi kecanggungan Fafa, Dokter Thomas menyudahi kunjungannya. 

Setelah Dokter Thomas dan asistennya keluar, Ian menahan Fafa yang hendak bangkit dari duduk. 

"Apakah masih sakit?" tanya Fafa khawatir.

"Nggak, di sini saja." Fafa hanya mengangguk.

Ruangan hening kembali. Ian langsung meraih tab dari nakas. Dia mengernyitkan dahi, saat hendak membuka aplikasi pribadi, suara Fafa menginterupsi.

"By, Fa keluar dulu ya! Lapar." 

"Hhmm." Ian hanya berdehem tanpa mengalihkan atensi

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status