Hari ini Myung Hospital terlihat ramai seperti biasanya, banyak berlalu lalang pasien yang sedang berobat, para perawat bahkan dokter yang sedang bertugas, ada juga keluarga pasien juga terlihat di bangku ruang tunggu ataupun di bagian loket informasi.
Beberapa saat kemudian suasana Myung Hospital menjadi sunyi, semua orang menghentikan aktivitasnya dan membelakkan matanya menatap ke arah pintu masuk rumah sakit. Mereka terpaku terutama para kaum hawa, ketika retina mata menangkap gerakan dua orang manusia, ah bukan manusia mungkinkah mereka seorang dewa? Yang sedang berjalan memasuki Myung Hospital.
"MWO?? Apa- apa ini?" pekiknya kerasYeon Ra mengusap rambutnya frustasi, namun bukannya membuat Tae Seotakut tapi justru terkesima dengan kecantikan Yeon Ra Tae Seo hanya terkekeh sebentar lalu menunjukkan senyum miringnya"Bukankah sudah jelas itu adalah surat kontrak atas dirimu yang akan menjadi dokter pribadiku, Dokter Myung Yeon Ra" ujar Tae Seo dengan menyeringai
Mata Bryan mendelik ke arah Tae Seo, mengeluarkan seringainya dan berucap "Lama tak bertemu, Jung Tae Seo" sapanya pada Tae Seo dengan tenangTae Seo menatap sengit ke arah Bryan , tanpa membalas sapaan dari Bryan . Langsung saja ia mengambil alih tubuh Yeon Ra dan mulai menggendongnya, dengan memangku Yeon Ra dengan kedua tangannya.Bryan langsung membelakkan matanya, mencoba menghalau Tae Seo namun percuma karena Yoong Suk menahannya saat ini"Yakkk, kau mau bawa kemana sahab
Tae Seo menghembuskan nafasnya pelan "Lalu aku harus melihatmu mabuk dan menjadi mangsa dari tatapan liar para lelaki hidung belang seperti itu?" pekik Tae Seo tak mau kalah"Itu bukan urusanmu" bantah Yeon RaTae Seo semakin menggeram. Ini masih pagi dan wanitanya ini benar-benar bisa membuatnya naik darah di pagi yang cerah ini"Tentu saja itu urusanku, karna kau adalah milikku""Milikmu?” Yeon Ra terkekeh geli mend
Operasi yang dilakukan Yeon Ra akhirnya selesai juga, ia dan rekan-rekan timnya mulai meninggalkan ruang operasi, namun masih tersisa beberapa perawat yang bertugas untuk membersihkan ruangan dan membawa pasien ke ruang intensifYeon Ra saat ini sedang duduk di meja kerjanya. Ia menghidupkan kembali ponselnya yang telah ia matikan beberapa jam yang lalu karena pria gila yang terus saja mengusiknya. Ada beberapa pesan masuk ke ponselnya, termasuk sebuah pesan dari Jung Tae Seo.Yeon Ra membuka pesan itu, ia melotot menatap ponselnya ketika melihat simbol hati berwarna ungu itu. Ck, bisa-bisanya setelah mengganggu jalan kerjanya sekarang pria itu justru mengirim pesan dan diakhir
"Kami sudah berakhir, tak berapa lama setelah kepergianmu" jawab Tae Seo yang meluruskan duduknya dan menatap lurus-lurus kedepan"Apaaa" pekik Yeon Ra "bagaimana bisa?"Tae Seo tersenyum tipis "Apa yang tidak bisa di dunia ini Raya ?"Yeon Ra kembali memicingkan matanya"Kau dicampakkan eoh?" Yeon Ra tersenyum remeh pada Tae SeoTae Seo tentu saja terkejut dengan p
Yeon Ra keluar dari kamar mandi setelah menyelesaikan hasrat membuang sesuatu yang sejak tadi ia tahan. Namun langkah kakinya terhenti dipersimpangan lorong yang menghubungkan dengan aula perusahaan. Tangannya tiba-tiba ditarik cepat oleh seseorang dan saat ini punggungnya sudah membentur ke dinding"Akhhh" Yeon Ra sedikit memekik karena benturan itu cukup membuat punggungnya sedikit nyeriMalam ini wanitanya ini terlihat begitu sexy dengan balutan kain hitam yang menutupi setengah dari tubuhnya dengan hiasan berlian di lehernya membuat Tae Seo ingin sekali menarik leher wanitanya ini dan mengukir sebuah lukisan yang disebut
Yeon Ra mengerjapkan matanya perlahan membuka matanya dan mendapati dirinya berada di sebuah kamar, kamar yang mewah dan ia bisa mendengar suara deburan ombak dari luar sana. Ah~ berapa lama ia tertidur hingga saat terbangun ia sudah berada di hotel mewah Jeju.Gerakan samar di pinggangnya membuat Yeon Ra menunduk dan mendapati sebuah tangan melingkar di pinggangnya. Tanpa perlu menebak berulang kali, ia sudah mengetahui siapa orang yang lancang seringkali lancang menyentuhnya se-enak jidatnyaYeon Ra berbalik dan ingin memaki orang tersebut, namun bola matanya terkunci mendapati wajah tenang Tae Seo tertidur. Makian yang ingin ia lontarkan menguap begitu saja. Tanganya terulur
"Karena aku mencintaimu Raya""Karena aku mencintaimu Raya""Karena aku mencintaimu Raya"Kata- kata itu terus saja berputar- putar di kepala Yeon Ra yang saat ini terlihat sangat gusar.Ia membaringkan tubuhnya di ranjang. Sejak tadi ia hanya berguling kesa