TOLONG! TOLONG! TOLONG!"Tasku! Tasku! Tasku!"Gabrielle berteriak-teriak sehingga saudara-saudaranya Ruth datang."Ada apa?""Kenapa berteriak-teriak seperti orang gila? Ini hotel mewah, dan kau berteriak seperti di dalam hutan saja."Saudara-saudaranya Ruth bertanya tapi berakhir dengan menggerutu. Hanya beberapa orang saja yang benar-benar simpati. Gabrielle bingung dan ia bersumpah akan meminta pihak hotel untuk melihat rekaman CCTV. Ia tidak percaya jika tas mahalnya tiba-tiba talinya putus begitu saja tanpa sebab."Jangan pedulikan wanita itu, namanya Gabrielle, kami memanggilnya Gaby. Dia adalah sepupuku, dari dulu dia membenciku karena Daddymu memilih Mommy sebagai istrinya. Sejak saat itu dia selalu mencari gara-gara karena sakit hati. Karena gagal mengganggu Mommy dia pasti akancari gara-gara denganmu. Kau yang hati-hati jika berada di dekatnya." ucap Ruth."Oke, Mom, terima kasih atas informasinya. Jangan khawatir, aku bisa menjaga diriku sendiri.""Bagus, ayo nikmati pudin
"Michael!" teriak Jose."Saudara sepupu?" Michael terkesiap dengan kedatangan Jose yang tiba-tiba. 'Sial,' umpat Michael dalam hatinya."Apa yang sedang kau lakukan di depan toilet wanita?""Aku hanya sedang menunggu pacarku yang sedang berada di dalam toilet." dusta Michael."Omong kosong! Aku tidak percaya kau membawa pacarmu datang ke acara keluarga.""Kenapa kau berkata begitu? Tidak bolehkah aku membawa calon istriku berkenalan dengan keluarga kita agar lebih akrab?" bantah Michael."Jangan membodohiku, aku baru saja memeriksa rekaman CCTV, aku melihat istriku masuk ke dalam kamar mandi dan kau mengikutinya." dusta Jose untuk menakuti Michael."Mana mungkin aku mengikuti istrimu, aku saja tidak kenal istrimu." "Jangan pura-pura, aku tahu kau tidak hadir di pesta pernikahanku. Tapi aku yakin kau pasti melihat berita pernikahanku di semua media sosial. Photonya Lexa pasti terpajang di sana dan kau juga melihatnya, kan?""Aku tidak punya waktu untuk stalking hidupmu dan istrimu, Jos
"Tian, alihkan perhatian orang-orang. Aku akan mengejar istriku." titah Jose."Oke, Bos" Bastian segera bergabung di dalam kerumunan orang-orang berteriak minta tolong."Tolong, tolong, tolong." semua mata memandang Bastian."Ada apa?""Apa yang terjadi?""T-tolong aku, semuanya." Bastian berpura-pura ketakutan. Ia berusaha berakting sebagus mungkin.Saat semua perhatian tertuju kepada Bastian. Jose melompat, menangkap Lexa yang akan masuk ke dalam lift. Suara tubuh Jose yang berdebam hampir saja membuat perhatian mereka beralih untuk mencari sumber suara. Namun untung Bastian cepat tanggap kemudian ia kembali berteriak lebih kencang.TOLONG!"Ada apa?" Mereka serentak bertanya."Pacarku berselingkuh. Aku merasa duniaku hancur sehancur-hancurnya. Apa yang harus aku lakukan?" ucap Bastian lega ketika ia melihat Jose berguling di lantai, berhasil menangkap Lexa."Oh, saya ikut prihatin.""Kau akan mendapatkan pacar yang lebih baik nantinya.""Benar kau masih muda masih banyak waktu untuk
"Wellcome back," Jose menatap Lexa dengan penuh cinta. Bola mata gadis itu berubah menjadi warna biru safir. Membuat Jose semakin jatuh cinta. "Alex," panggil Jose karena Lexa memandangnya lekat."Aku menginginkanmu," Lexa mulai menjilati dada Jose dan menyesap setiap jengkal kulit yang masih basah itu."T-tunggu, katakan padaku apa yang telah terjadi? Apakah laki-laki yang bernama Michael telah mengganggumu? Apakah dia melakukan sesuatu padamu?" Jose memegang kedua bahu Lexa ketika gadis itu ingin mencium bibirnya."Jo, aku menginginkanmu," desis Lexa. Wajahnya terlihat sangat bernafsu."Oke, oke sayang." Jose tergelak saat Lexa berhasil melepaskan cekalan tangan Jose dan langsung mendorongnya hingga jatuh terbaring ke belakang. Handuk putih yang melilit di pinggang Jose langsung jatuh di atas lantai."Wow, tentu aku sangat senang dengan semua ini, tapi aku juga penasaran dengan apa yang terjadi sehingga tadi…. ""Jangan banyak bicara," desis Lexa. Jose langsung terdiam ketika Lexa m
Anna menghentikan tangisnya lalu mendekati Michael.PLAK!Anna menampar Michael."Dasar kurang ajar!" desis Michael.PLAK!Michael balas menampar Anna hingga Anna kehilangan keseimbangan tubuhnya lalu ditangkap oleh Bastian. Michael lalu ingin menampar Anna untuk kedua kalinya, namun Bastian dengan sigap menepis tangan Michael dengan tangan kanannya. Walaupun badan Bastian tidak sekekar badan Michael. Namun Bastian sudah terlatih fisiknya sejak lama. Instingnya juga tepat, buktinya ia bisa menebak ketika Michael ingin menampar Anna untuk kedua kalinya."Kau jangan ikut campur!" bentak Michael kesal."Ada kekerasan terhadap wanita terjadi di hadapan saya, saya tentu tidak bisa tinggal diam." jawab Bastian sambil mundur beberapa langkah. Menjauhkan Anna jika Michael akan kembali menampar Anna. Bastian tentu kenal dengan Michael, sepupunya Jose yang terkenal sering terlibat kasus pelecehan seksual terhadap banyak wanita."Cih, kau pacar barunya, ya?" Michael menatap Bastian dari atas ke b
Jose langsung bangun mendengar nama Michael disebut oleh ibunya. Nafsunya hilang entah ke mana berubah kesal karena Jose yakin jika Michael penyebab Lexa berubah menjadi serigala denhan tiba-tiba."Oke, Mom. Aku akan segera ke sana. Kirimkan saja nomor kamar hotelnya." jawab Jose."Jo, ada apa?" tanya Lexa yang merasa kehilangan karena Jose tiba-tiba menarik kejantanannya."Aku harus pergi dulu Alex, ada hal penting yang harus kukerjakan." Jose segera turun dari ranjang."Jo, tunggu!" Lexa belum puas dan Jose ingin meninggalkannya? Tidak, ini tidak boleh terjadi. Ia kan merasa kesal jika Jose sampai melakukan hal itu."Sebentar saja, Sayang. Aku akan segera kembali." Namun Jose menghentikan langkahnya ketika mendengar lolongan suara serigala. "Oh tidak." gumam Jose."Alex, tidak, jangan sekarang." ucap Jose saat ia melihat Lexa telah berubah menjadi seekor serigala. Tatapan mata Lexa terlihat seperti memohon."Baiklah, kau lebih penting di atas segala urusan di luar sana." Jose naik k
Michael bergegas menuju ruang keamanan. Ia cukup paham dengan letak ruang itu karena Ruth sering membawa keluarga mereka termasuk keluarganya Michael untuk berpesta atau menginap. Mungkin dengan menggunakan nama Ruth dan wajahnya yang mirip dengan Jose ia bisa mengambil atau menghapus rekaman CCTV itu."Permisi, Pak?" Michael berpura-pura sopan untuk mengelabui sekuriti hotel.Tampak dua orang petugas keamanan sedang berada di depan sebuah pintu yang ruangannya menampilkan banyak layar monitor CCTV."Ada yang bisa saya bantu, Tuan?" Dua orang tersebut menoleh kepada Michael."Pak, nama saya Michael, saya adalah saudaranya Jose Armando. Keponakannya Nyonya Armando. Saya punya sedikit masalah, dapatkah Anda berdua membantu saya?"Keduanya menatap wajah Michael dengan saksama. Wajah yang sangat mirip dengan Jose, hanya warna mata dan rambut yang berbeda. Jose memang lebih mirip Ruth dibandingkan dengan Joseph Armando."Tolong, ini tentang nasib cinta saya, Pak. Saya kehilangan cincin pert
Mata Michael terbelalak melihat Jose dan Lexa. Bahkan Jose menyapanya dengan nada suara yang terdengar mengancam."J-jose," sapa Michael yang berusaha tenang walaupun sebenarnya ia ketakutan."Mau ke mana? Kenapa terburu-buru?" tanya Jose pura-pura tidak tahu sedangkan Lexa memeluk lengan Jose erat.Michael mundur beberapa langkah dan Jose pun bersama Lexa keluar dari dalam lift."A-aku ada urusan, bye." Michael menghindari Jose lalu berjalan menuju tangga darurat. Namun Michael harus menelan ludah kecewa karena anak buahnya Jose sudah menghadangnya di pintu keluar.'Sial, aku terjebak.' keluh Michael dalam hati."Jangan jadi pengecut, ayo ikut denganku ke kantor polisi." Ajak Jose yang masih tetap berdiri dengan kedua tangannya yang berada di dalam saku celananya. "Untuk apa ke kantor polisi?" jawab Michael ketus."Mempertanggung jawabkan perbuatanmu, sepupu sayang.""Aku tidak mengerti dengan maksudmu?" bantah Michael ketus."Jangan banyak bicara Michael, kau sudah melukai Anna dan