Share

Sugar Daddy

Happy Reading

Alya mengamuk ketika tiba-tiba Adam menciumnya, mungkin karena ini kali pertama Alya merasa tidak nyaman sekaligus geli.

"Argh udah dad...geli," rengek Alya menendang-nendang kursi mobil. Bukannya berhenti Adam justru semakin senang menggoda gadis kecil ini.

"Ini hukuman untuk kau," ujar Adam dengan suara seraknya seraya menindih tubuh kecil Alya tangan gadis itu Ia letakkan di lehernya lalu kembali mencumbui leher gadis ini.

"Emm...nggak mau dad," keluh Alya dalam hati Ia berdoa laki-laki ini menjauh darinya.

Lidah Adam bermain di tengkuknya ntah apa yang laki-laki itu rasakan di tengkuk gadis ini, seraya Alya yang menolak untuk bibirnya dicium. Sumpah demi apapun dia belum pernah kissing, Ia hanya tau ketika menonton drakor itupun Ia mengartikan sebagai tanda kasih sayang bukan hukuman ataupun nafsu belaka.

Ingin sekali Alya menangis, setelah habis tenaga mengamuk gadis yang terbaring di kursi mobil itupun pasrah bak patung tidak menikmati sedikitpun cumbuan dari laki-laki yang sangat dekat dengan tubuhnya ini. Alya juga memejamkan mata tidak berani sama sekali membukanya.

Lidah Adam terus menelusuri leher Alya hingga laki-laki ini mencoba untuk membuka sedikit pakaian Alya untuk menurunkan lidahnya sampai ke bagian dada gadis ini tapi, Alya langsung menolaknya.

"No... Dad...Aku belum siap," keluh Alya oke sepertinya Adam bisa diajak untuk kompromi setelah usai bergelut dengan leher gadis ini Adam pun melepaskan dirinya.

Alya hanya diam saja seperti habis energi gadis yang memiliki kulit cerah itupun mendudukkan tubuhnya sambil menyender di kursi mobil.

"Why?"

"Capek...." ungkap Alya jujur seperti habis diapa-apakan saja.

"Eumm." gadis itu lantas menguap mereka sekarang sedang berada di pinggir pantai.

Waktu juga sudah menunjukkan malam, Adam sengaja mengajak Alya untuk melihat sunset sore ini sekaligus menghukum gadis itu karena telah berbicara dengan laki-laki lain.

"Emang Aku salah apa?" tanya Alya yang teringat akan kalimat laki-laki ini tadi.

"Kau berbicara dengan laki-laki," balas Adam dingin Ia sangat tidak suka miliknya disukai oleh orang lain. Hanya dia.

Alya yang mendengar itupun lantas menoleh ke arah Adam, sambil mencerna kalimat yang laki-laki itu lontarkan Alya memperhatikan tingkah laku Adam.

"Selain dingin, arogan juga egois," ucap Alya dalam hati.

"I'm so sorry Dad...." Alya menghadapkan tubuhnya ke arah Adam yang sejak tadi memperhatikan wajah Alya.

"Oke."

"Ada yang salah sama wajah Aku?" tanya Alya memegang wajahnya seraya mencari-cari kaca tapi, laki-laki ini lantas menggeleng dan memegang tangan Alya.

"Kamu sangat cantik," katanya kemudian ntah memang sudah disiapkan atau bagaimana sugar Daddy ini mengeluarkan sebuah kotak berukuran kecil kemudian langsung Ia buka.

"this is a gift for you."

"Really?" tanya Alya bingung pasalnya hadiah kemarin pun sudah banyak dan sekarang sebuah kalung dengan liontin berlian.

Kini Alya semakin tidak mengira bahwa menjadi sugar baby seperti ini apalagi ketika mendapatkan sugar daddy yang sangatlah royal, Alya bingung sebenarnya sugar daddy-nya ini sudah memiliki istri atau belum.

"Tentu saja." Adam pun mengambil kalung tersebut lantas langsung memasangkan ke leher Alya.

Gadis yang memiliki wajah cantik itu mengembangkan bibirnya hingga menampilkan gigi rapih yang membuat siapapun melihatnya akan sangat iri. Alya pun menerima hadiah tersebut dengan senang hati karena Ia tau orang seperti Adam tidak pernah suka dengan penolakan.

Mereka berdua kini akhirnya memutarkan mobil menuju ke apartemen gadis ini dimana jam sudah menunjukkan pukul 23:02 waktu setempat. Melihat Alya yang sudah menguap sedari tadi Adam pun meminta Alia untuk tidur, tidak perlu waktu yang lama Alya lalu terlelap sesampainya di apartemen Adam langsung membawa gadis ini ke lantai atas dimana unitnya berada.

*****

Hampir seminggu ini sugar Daddy Alya bukannya pulang ke rumahnya justru menginap di apartemen Alya. Alya juga heran apa yang membuatnya betah di apartemen ini padahal Alya hanya fokus pada belajar sebab sebentar lagi akan ujian semester tidak terasa mereka sudah menjalani hubungan ini selama dua bulan dan Alya masih dipastikan perawan.

Tubuh kekar Adam terpampang jelas ketika laki-laki itu keluar dari kamar mandi tidak seperti hari-hari kemarin Alya lari dari kamar karena melihat Adam sekarang dia biasa saja bahkan Ia tetap fokus pada laptopnya. Kacamata anti radiasi bertengger di wajah gadis itu ketika Adam sebelum mengganti pakaian justru menghampiri gadis ini dan mencium bibir serta wajah gadis ini sekilas.

"Masih banyak?" tanya Adam mengelus puncak kepala Alya yang fokus pada layar laptop.

"Lumayan banyak," balas Alya lalu Adam pun mengangguk Ia segera berganti baju dan membuka laptopnya juga.

Sama-sama sibuk tidak membuat mereka kehilangan waktu bersama usai menyelesaikan apa yang harus diselesaikan, Adam menutup laptopnya dan juga Alya kemudian mendekat ke gadis ini dan mulai menciumnya.

Adam mendudukkan Alya di kedua pahanya seraya memeluk punggung gadis ini. Berbeda dengan Adam Alya tidak berani menatap laki-laki ini Ia hanya melihat ke luar jendela dimana hujan sedang turun.

Gesekan-gesekan dari tubuh Adam mulai Alya rasakan belum lagi Ia hanya memakai hotspan dengan kaos oversize. Sedangkan Adam ya walaupun memang celana pendek yang tebal tetap saja gesekan itu terasa.

Adam terus merapatkan tubuhnya pada Alya seraya mengendus-endus leher gadis ini.

****

"Lo di antar siapa Alya? Gue liat Lo udah nggak lagi kos di tempat kemarin?" tanya teman sekelas Alya dengan nada ketus.

Ia yang memang tidak menyukai Alya itupun selalu saja mengikuti hari-hari Alya, ada saja yang dia urusi dengan hidup orang lain padahal tidak berkaitan dengan hidupnya.

"Pindah kemana Alya? " pertanyaan itupun disahuti oleh teman Alya yang lain namun, nadanya tidak ketus seperti gadis tadi.

"Pindah ke tempat yang lebih besar aja," alibi Alya mulai cemas dengan pertanyaan teman-temannya itu.

Alya paham betul anak kelasnya ini tidak tau gosip sedikit saja pasti akan dibicarakan maklumlah anak yang masih semester awal tidak ada kerjaan.

"Perasaan Gue kemarin liat Lo di jemput?"

"Bokap Lo?"

"Pacar ya?"

"Atau sugar daddy?"

"Ehh iya mahasiswi sekarang banyak banget yang jadi sugar baby."

"Sugar daddy iya?" tanya mereka lagi, Alya pun merasa tersudut wajahnya pun sudah memerah.

Bibirnya gemetar ingin menjawab yang sejujurnya.

*****

Thanks guys

Jangan lupa komen

Gimana ya? apakah Alya akan jujur pada teman-temannya?

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status