Share

Tips?

Penulis: Khakalara
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-17 15:52:18

Happy Reading

Alya hanya menunduk ketika siapa yang datang ke apartemennya secara tiba-tiba dan langsung masuk ke walk in closet bersama dengan wajah dingin dan rahang yang tegas seraya meletakkan satu tangan di pintu.

"Apa yang sedang Kamu lakukan?" tanyanya dengan nada dingin membuat Alya menutup rapat bibirnya.

Ia yang sedang duduk di depan lemari pakaian khusus itupun kemudian langsung bersandar melihat ke arah pakaian kampus.

"Jawab!" perintah Adam yang tidak suka dengan orang yang tidak menjawab pertanyaan orang lain. Sedangkan Alya hanya menunduk tidak berani sama sekali melihat ke arah Adam.

"Emm, Aku sedang mencari pakaian yang cocok," alibi Alya bingung harus menjawab jujur seperti apalagi.

Mengapa Adam sampai marah dan harus datang ke sini, apakah Alya melakukan kesalahan? perasaan Ia tidak berbuat salah seharian ini hingga Adam berbicara kembali.

"Kau melewatkan jam makan," ujar Adam berjalan mendekat ke arah Alya yang masih menunduk.

Betapa khawatirnya Adam tadi ketika tidak menemukan Alya di setiap sudut ruangan dan gadis ini pula melewatkan jam makannya, saat ditanya pun gadis itu mengatakan bahwa Ia mencari pakaian kampus. Apakah harus berjam-jam.

"Katakan jika tidak menemukan yang cocok." Adam lantas menarik tangan Alya dengan tidak kasar mengajak gadis itu berdiri dari sana.

"Maaf," kata Alya masih tidak berani menatap Adam yang berwajah dingin.

Adam pun membawa Alya ke ruang makan, dimana sudah tersedia makanan yang di tata di atas meja. Sambil mengajak Alya duduk di kursi yang sudah disiapkan Adam seperti sudah biasa sekali memanjakan seorang gadis Ia pun menarik kursi agar Alya dapat duduk. Setelah itu baru Ia melingkari meja menuju tempat duduknya.

Mereka makan dalam keheningan tanpa ada yang berkomunikasi, usai menghabiskan makanan tersebut Adam kembali mengajak Alya ke kamarnya dimana terdapat pula ruang belajar. Tanpa banyak berbicara Ia membiarkan Alya belajar dan Dia pun mengambil buku yang ada di rak untuk Ia baca.

"Kenapa?" tanya Adam yang sepertinya Alya memperhatikannya sedari tadi. Gadis itu banyak pertanyaan tapi, Ia tidak berani untuk melontarkannya.

"Tidak," jawab Alya berbohong tidak berani mengatakan apapun lagi.

****

Kedua pasangan ini pun menatap keluar jendela tanpa berkomunikasi apapun, seraya melihat pemandangan di luar, sesekali Adam melihat ke arah gadis ini begitu pula sebaliknya. Adam berusaha menahan diri agar Alya tidak terkejut dan juga takut padanya, ini kali ketiga mereka bertemu dan Alya tidak merasa ada kemajuan apapun di dalam hubungan ini. Sebenarnya Adam itu membutuhkan apa darinya.

"Langitnya bagus ya," ujar Alya tidak bisa menutupi kekagumannya sore ini pada jingga.

"Seperti kamu," balas Adam yang melihat senyum Alya sangat ceria.

"Letakkan di sana saja," kata Adam yang menerima pesanan minuman untuk mereka berdua sekaligus buah untuk gadis ini. Dengan tidak terbiasa nya Adam pun membawa nampan tersebut ke meja yang menjadi jarak mereka berdua.

Mau dilihat dari sudut mana pun Alya memang sangat cantik bahkan Adam tidak bisa memungkiri jika gadis ini diincar oleh banyak laki-laki dasar gadis ini saja yang tidak mengetahuinya.

"Kau libur kapan?" tanya Adam pada Alya yang langsung menoleh itupun.

"Bulan depan," balas gadis ini mengambil potongan buah sedangkan Adam meneguk alkohol.

****

"Hah seriously?" tanya Si Nesya dengan menggemparkan seisi kantin universitas.

"Nesya....jangan kenceng-kenceng nanti ada yang denger," keluh Alya seraya memperengutkan wajahnya.

"Lo ketemu dia setelah tiga minggu? tapi respon dia biasa aja?" ulang Nesya kembali dengan penjelasan Alya.

"I don't know but gue ngerasa ada yang aneh," ujar Alya sebenarnya dia belum terlalu mengerti sifat lelaki itu seperti apa dan Alya rasa apa Dia tidak cukup menggoda bagi Adam.

Di lain tempat Adam justru tidak bisa berpikir jernih setelah bertemu dengan Alya, ingin sekali ketika bertemu dengan gadis itu Adam langsung melahapnya tapi, apalah daya Ia hanya bisa menunggu waktu yang tepat dimana gadis ini cukup intens dan nyaman pada dirinya.

Kemudian dari itu kedua insan tersebut saling berpikir dimana letak ketidak menarikan keduanya.

"I'ts no problem ya, Lo itu cantik mungkin Lo kurang gatel," kata Nesya menguatkan Alya tapi kalimatnya disertai tanda kutip "gatal" membuat Alya mau bahagia atau bersedih.

"Gue nggak tau mau nangis atau tertawa sekarang," ucap Alya disaat itu pula kita pesanan mereka tiba.

Kedua gadis yang sekarang notabenenya resmi menjadi sugar baby itu lantas bercerita tips-tips dan trik yang harus dilakukan seperti memanjakan si sugar daddy yang haus akan kasih sayang serta keinginan terhadap nafsu, bukan hanya nafsu saja tapi, membuat mereka benar-benar jatuh ke dalam pelukan sugar baby.

"Gue kalau udah ngambek pasti si doi langsung kirim uang."

"What semudah itu?"

"That's right, Lo siap-siap aja besok atau malamnya ngangkang."

"Ya Tuhan mengakak banget hahaha," tawa Alya yang berani bersumpah jika Ia tidak mengerti sama sekali perihal ini.

Itulah kenapa orang-orang yang menjadi simpanan gadun itu memiliki uang yang banyak yah karena inilah mereka bahkan bisa memberikan semua aset yang dimiliki hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka yaitu seksualitas.

"Kenapa saya menjadi lelah," keluh Alya yang padahal belum menjadi apa yang diinginkan laki-laki.

Takut akan kehilangan kehormatan juga membuat Alya ragu memutuskan menjadi sugar baby, tapi ketika Ia sudah menandatangani perjanjian tersebut sebetulnya Alya tidak dapat lagi keluar.

"Ada yang Anda butuhkan Tuan?" tanya seseorang masuk ke dalam ruangan Adam.

"Batalkan pertemuan dengan klien dari Inggris hari ini!" perintah Adam yang sedang bersiap untuk menjemput Alya pulang dari kampus.

Tak sampai lima menit Adam keluar dari ruangan menuju ke lift untuk turun ke lobby, ada beberapa devisi yang harus dilewati oleh Adam ketika itulah para karyawan bergegas dengan kesibukan mereka. Adam terkenal dengan atasan disiplin dan arogan, Ia tidak akan toleransi jika ada karyawan yang tidak sesuai dengan kualifikasi menurut dirinya.

"Bersihkan lantai sepuluh hingga mengkilap!" pinta Adam berbicara pada bodyguard kemudian laki-laki berpakaian hitam itupun menyampaikan pada pekerja yang bertugas.

Mobil keluaran terbaru Amerika Serikat tersebut siap meluncur, Adam sendiri yang membawa mobil tersebut diikuti dengan satu mobil lainnya. Bukannya tidak berani kemana-mana sendiri tapi, menghindari paparazi Adam harus ekstra di kawal.

"Pulang ini Lo kemana Ya?" tanya seorang cowok teman kelas Alya, laki-laki berkulit cerah itu tak lupa memberikan senyumnya pada Alya.

"Nonton yuk," ujarnya lagi yang belum mendapat balasan dari Alya.

Gadis yang dengan rambut panjang itupun bingung harus menjawab apa sampai ketika sebuah mobil parkir di halaman kampus tak jauh dari tempat Alya berada dan sebuah panggilan menyelamatkan Alya.

"Nona Alya...."

"Emm sorry Dick...Aku ada urusan bye bye." lambai Alya yang langsung meninggalkan Dick sendiri di sana.

"Siapa?" baru mendudukkan punggungnya di kursi mobil Alya sudah mendapatkan pertanyaan dari laki-laki di sebelahnya ini.

****

Thanks guys

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • My Obsesive Sugar Daddy   Tahun Baru

    Happy ReadingHari menjelang tahun baru, kegembiraan menyelinap di rumah keluarga besar Adam. Mereka berencana untuk mengadakan pesta tahun baru yang meriah sebagai cara untuk bersatu, berbagi kebahagiaan, dan menyambut awal tahun dengan penuh semangat. Adam dan Alya bersama Deniel, bersemangat mengatur segala persiapan untuk acara keluarga ini.Rumah besar keluarga Adam dipenuhi tawa, canda, dan keriuhan anak-anak kecil yang sudah tak sabar menanti pesta. Alya sibuk dengan hiasan dan memastikan meja makan dipenuhi dengan hidangan lezat. Adam membantu memeriksa sistem audio untuk memastikan musik tahun baru siap menghibur semua tamu.Sejak pagi, aroma masakan yang menggoda sudah mengisi seluruh rumah. Keluarga besar Adam, dari kakek nenek hingga sepupu-sepupu kecil, mulai berkumpul satu per satu. Suasana hangat dan akrab terasa begitu kental di rumah tersebut.Pukul delapan malam, lampu hias yang berkilauan menyala menerangi taman rumah. Meja makan dihiasi dengan penuh cinta, dan area

  • My Obsesive Sugar Daddy   Quality Time

    Happy ReadingPagi itu, sinar matahari menyinari rumah kecil keluarga Adam dan Alya. Deniel, yang berusia lima tahun, melompat-lompat di sekitar ruang tamu dengan pakaian serba warna yang membuatnya terlihat semakin ceria."Ayo, Deniel! Hari ini kita akan pergi ke taman," seru Adam sambil memasang sepatu kecil Deniel."Yaay! Taman!" seru Deniel penuh semangat.Alya tersenyum melihat kebahagiaan anak mereka. "Jangan lupa, kita bawa bekal ya, Nak."Setelah persiapan selesai, mereka berangkat menuju taman yang berjarak beberapa langkah dari rumah mereka. Sesampainya di sana, Deniel langsung berlari ke taman bermain, sementara Adam dan Alya menyiapkan tempat piknik."Deniel, hati-hati ya, jangan terlalu cepat," seru Alya sambil tersenyum.Adam mengeluarkan bekal dari tas piknik. "Ada sandwich favoritmu dan juga minuman kesukaanmu, Nak."Deniel mengangguk dengan riang. "Terima kasih, Daddy!"Semenjak memiliki Deniel Adam jauh lebih hangat dan ekspresif, laki-laki itu tidak pernah menunjukk

  • My Obsesive Sugar Daddy   Melodi Cinta di Antara Seprai

    Happy ReadingSetelah hari-hari yang penuh dengan tanggung jawab dan keberhasilan, Adam dan Alya menyadari bahwa keintiman di antara mereka adalah fondasi dari kebahagiaan keluarga mereka. Meskipun kesibukan sehari-hari, mereka berdua sadar akan pentingnya menjaga api cinta mereka tetap menyala. Suatu malam, ketika anak-anak sudah tertidur pulas, Adam dan Alya menciptakan momen kebersamaan yang penuh dengan kelembutan dan cinta di antara seprai.Alya, setelah menyiapkan diri dengan lembut, mengintip dari pintu kamar mandi. Adam, yang sedang membaca buku di ranjang, menoleh dan tersenyum. "Kamu cantik sekali, Sayang," ucapnya dengan penuh kelembutan.Alya tersenyum dan mendekati ranjang. Mereka bertatapan sejenak, suasana kamar dipenuhi dengan getaran keintiman. Adam memberi isyarat untuk duduk di sebelahnya, dan mereka mulai berbicara tentang hari mereka, impian, dan juga rasa cinta yang tak pernah luntur.Tangan Adam dengan lembut mengelus rambut Alya, membawa mereka ke dalam dunia p

  • My Obsesive Sugar Daddy   Liburan Keluarga

    Happy ReadingHari itu, matahari terbenam dengan warna oranye yang lembut, melukis langit senja. Rumah Alya dan Adam terlihat hangat dengan lampu-lampu kecil yang menyala di dalamnya. Sebuah aroma masakan yang lezat bercampur dengan suasana damai, mengisi rumah tangga mereka.Alya, seorang wanita yang penuh kehangatan, sibuk memasak di dapur. Adam, suaminya, duduk di ruang tamu sambil membaca buku. Mereka saling tersenyum melewatkan pandangan mata, merasakan keharmonisan yang kian mengakar seiring berjalannya waktu.Tiba-tiba, pintu rumah terbuka dengan keras, mengundang tawa kecil dari keduanya. Seorang bocah lelaki kecil berusia empat tahun dengan senyum ceria melompat masuk, membawa mainan truk kesayangannya."Mommy...Daddy, hari ini di taman,Deniel berteman dengan anak baru. Namanya Ben!" seru Deniel dengan semangat, matanya berbinar-binar.Alya tersenyum dan mendekati Deniel, membelai lembut rambut kecilnya. "Itu bagus, sayang! Kamu senang berteman baru, ya?""Ya, Mommy! Ben bila

  • My Obsesive Sugar Daddy   Kesepakatan Bersama

    Happy ReadingEsok harinya, Alya memutuskan untuk duduk bersama Deniel untuk berbicara tentang aturan di rumah. Dia memilih sudut ruang tamu yang nyaman, dihiasi dengan warna-warna cerah yang disukai Deniel."Mommy ingin berbicara dengan Deniel tentang sesuatu yang penting," ucap Alya sambil mengajak Deniel untuk duduk di dekatnya."Dengar, sayang, Mommy tahu Deniel ingin melakukan banyak hal yang menyenangkan. Tapi, ada aturan-aturan yang harus kita ikuti di rumah ini," kata Alya dengan suara lembut.Deniel mendongak, matanya penuh dengan keingintahuan. "Kenapa, Mommy? Deniel tidak suka aturan.""Mommy mengerti, sayang. Tapi, aturan itu ada untuk menjaga kita tetap sehat dan bahagia. Misalnya, kita makan makanan sehat agar tubuh kita kuat," jelas Alya sambil berusaha membuat Deniel memahami."Alya juga ingin bicara tentang Daddy Adam. Dia adalah kepala keluarga kita dan pantas mendapat penghargaan," ucap Alya sambil tersenyum padu pada Deniel."Daddy Adam memberikan banyak cinta dan

  • My Obsesive Sugar Daddy   Kehebohan Pagi

    Happy ReadingDi pagi yang cerah itu, rumah mewah Alya terasa tenang dan teratur. Namun, keheningan itu segera terguncang ketika Deniel, si kecil yang berusia empat tahun, bangun dari tidurnya."Mommy! Ayo bangun! Deniel ingin main mobil-mobilan," teriak Deniel dengan penuh semangat, membuat Alya terbangun dengan tergesa-gesa."Aduh, sudah pagi ya, sayang?" Alya melirik jam di meja samping tempat tidurnya. "Deniel, kenapa begitu semangat sekali?""Karena Deniel sudah besar, dan besar artinya bisa melakukan apa yang Deniel mau!" jawab Deniel sambil tertawa riang.Meskipun penuh semangat, Deniel tidak segera bersiap-siap. Dia malah berlarian ke dapur, merusak ketertiban yang telah dibuat para pelayan."Mommy mau sarapan apa?" tanya Deniel seraya membuka lemari kue dan menyebabkan kerusakan di sana."Aduh, Deniel, tolonglah. Kita makan sarapan yang sudah disediakan pelayan, ya?" ujar Alya sambil berusaha membersihkan kekacauan. Namun pada akhirnya yang membersihkan kekacauan tersebut pel

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status