Share

Bab 23

Sampai kapan pun, kebohongan tidak akan pernah berakhir dengan kebahagiaan.

***

Konsentrasi kerja Qeiza terpecah oleh dering ponsel. Ia melihat gawai yang tergeletak di sudut meja dengan lirikan malas, lalu kembali memusatkan perhatiannya pada desain yang sedang ia garap.

Dia pikir mungkin itu hanya panggilan iseng. Selama ini yang sering menghubungi di saat ia sedang sibuk bekerja hanyalah Ansel.

Sekarang ia sudah tidak lagi terlibat proyek desain dengan mantan suaminya itu. Jadi, tidak ada alasan bagi lelaki itu untuk terus-terusan mengganggunya.

Sialnya, Qeiza tidak bisa mengabaikan panggilan itu lebih lama lagi ketika dering ponselnya semakin melengking nyaring tanpa jeda.

Diawali dengan helaan napas berat, Qeiza akhirnya meraih ponselnya. Matanya sedikit menyipit saat mendapati sebuah nomor asing tertera di sana. Namun, ia tidak punya pilihan selain menjawab panggilan itu.

Roman muka Qeiza berubah seketika. Dia terlonjak bangkit dari tempat duduknya. Sebelah tangannya bergerak lin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status