"La, lihat itu, kalian.." kata Elisa, teman dekat Kaila. Kaila melihat ke arah yang ditunjuk Elisa, dan memang benar Raffa sedang berdiri disana bersama kekasihnya, Celine. Kaila sudah menyukai Raffa sejak lama, sejak mereka mengikuti orientasi siswa di SMA ini, ketika Raffa membantunya ketika dia kesulitan berjalan di tengah kerumunan siswa lain. Selama ini Kaila selalu berusaha untuk memenangkan hati Raffa, namun usahanya terus gagal, bukan perkara mudah untuk memenangkan hati Raffa. Bahkan Kaila harus berusaha mati-matian hanya untuk mendapatkan nomor ponsel Raffa. "Biarkan saja Sa, aku tidak mau terlalu jauh dari Raffa, percuma." Kata Kaila. Elisa menatap sahabatnya dengan perasaan sedih, selama hampir 3 tahun Kaila memiliki perasaan terhadap Raffa tapi tidak pernah sedikitpun Raffa meliriknya. "Kau ingin melupakannya La?" Elisa bertanya dengan ragu. Namun
Kaila mengaduk-aduk bubur ayam miliknya, ia tidak berselera sama sekali untuk mengisi perutnya. Elisa yang sedari tadi memperhatikannya hanya mengernyitkan dahinya bingung."Lo kenapa La? kok gak dimakan?" tanya Elisa.Kaila menggelengkan kepalanya, "Gue gak papa kok.""Bohong La, pasti ada sesuatu yang ngeganggu pikiran lo kan? coba cerita sama gue." ajak Elisa, ia tidak bisa membiarkan temannya itu terlihat murung seperti ini."Sebenernya papa gue mau jodohin gue Sa." ucap Kaila.Elisa memekik kaget membuat seisi kantin menatap kearah mereka berdua, "Ma-maksud lo La?" tanyanya."Ya gue bakalan segera menikah Sa.."Elisa menutup mulutnya tak percaya, "Tapikan lo masih SMA La, gimana bisa orang tua lo jodohin disaat lo masih muda kaya gini?" tanya Elisa tak percaya."Gue juga pusing Sa, gue gak tau harus bilang apa. Nanti malam gue bakalan
Kaila masuk ke dalam kamarnya dengan perasaan lesu, ia duduk dilantai bersandar pada ranjangnya. Kaila tidak tahu ia harus bersikap seperti apa saat ini, ia harus merasa senang karena akan menikah dengan Raffa atau merasa sedih karena gagal untuk melupakan Raffa."Dia punya pacar, apa yang harus kulakukan?" gumam Kaila bingung.Kaila tahu Raffa sangat mencintai Celine, mereka saling mencintai satu sama lain dan itulah yang membuat Kaila bingung mengapa Raffa mau menerima pernikahan ini sedangkan ia memiliki Celine disisinya.Tanpa sadar air mata turun dari matanya, Kaila merasakan sesak didadanya saat memikirkannya, kehidupan seperti apa yang tengah ia jalani saat ini. Namun tiba-tiba saja sebuah pesan masuk di ponselnya.Kaila mengambil ponselnya yang masih ada di dalam tas, ia membelalakkan matanya tak percaya saat mengetahui siapa yang mengiriminya pesan malam-malam begini, nomor yang ia sim
Hari ini Raffa dan Kaila akan mengikat janji suci pernikahan, semua persiapan pernikahan dilakukan oleh orang tua mereka.Kaila mengenakan gaun berwarna putih sederhana yang dipadupadankan dengan mahkota kecil diatas kepalanya dan juga makeup natural yang membuatnya semakin menawan bak seorang putri.Begitu pula dengan Raffa, ia mengenakan tuxedo berwarna putih, dan duduk bersampingan dengan Kaila serta berhadapan langsung dengan ayah Kaila, Bram.Pernikahan mereka diadakan di sebuah ballroom hotel dan sangat private. Bahkan yang hadir diacara ini hanya keluarga inti dari pihak Kaila dan juga Raffa, tidak ada tamu undangan lain seperti kolega bisnis ayah ataupun teman-teman mereka, kecuali Elisa yang mendapatkan undangan khusus dari Kaila.Awalnya pernikahan ini diusulkan untuk diadakan saja di rumah keluarga Bram, namun mengingat mereka tinggal di perumahan dan mempunyai beberapa tetangga membuat Bram menolak usulan tersebut. Tahu sendirikan bagaim
Setelah selesai melaksanakan resepsinya, kini Raffa dan juga Kaila tengah beristirahat di dalam kamar hotel milik mereka.Rencananya besok pagi baik Kaila maupun Raffa akan mulai menempati apartement milik Raffa untuk kedepannya karena Raffa tidak ingin orang tuanya ataupun orang tua Kaila mengawasi mereka terus-menerus.Kaila berdiri tak bergeming, apa yang akan terjadi setelah ini pikirnya. Apa mereka akan melakukan malam pertamanya? Ah Kaila tidak siap untuk itu.Raffa yang lebih dulu merebahkan dirinya di atas ranjang menatap Kaila keheranan."Kenapa masih berdiri?" Tanyanya.Kaila tersentak, "Ah gak ada, em.. gue mau bersihin badan duluan ya."Kaila masuk ke dalam kamar mandi, Raffa kembali merebahkan dirinya. Didalam kamar mandi, Kaila memegang dadanya yang terasa bergemuruh, jantungnya berdetak sangat cepat."Aduh kenapa gue gugup begini?" Gumamnya."Apa Raffa bakalan ngelakuin itu ke gue?" Gumamnya lagi, kini tersirat r
Tak mau pusing, Kaila keluar dari kamar mandi masih memakai pakaiannya tadi malam. Dilihatnya Raffa masih tertidur ddengan pulas, selimut menutupi sampai ke lehernya sepertinya Raffa kedinginan pikirnya.Kaila menatap Raffa yang tertidur dengan tenang, ia tak menyangka akan bisa melihat wajah Raffa dari sedekat ini bahkan sekarang dirinya bisa berstatus sebagai istri dari orang yang selama ini ia kagumi itu.Kaila selalu merasa bahwa dirinya tidak akan mungkin bisa mendapatkan Raffa ataupun cintanya, karena sebesar apapun usaha Kaila selama ini cinta Raffa kepada Celine tidak goyah sedikitpun.Apa mungkin Kaila juga akan mendapatkan cinta Raffa nantinya dengan pernikahan ini? tidak Raffa sudah memperingatinya waktu itu agar tidak jatuh cinta kepada dirinya nanti sebelum semuanya jelas.Kaila tersentak saat bel kamar hotelnya berbunyi, ia berjalan ke arah pintu namun baru beberapa langkah ia kembali membalikkan tubuhnya dan mengambi
"Iya sayang tapi udah gak papa kok, nih kaki aku udah bisa dibuat jalan hehe." Jawab Celine, ia tersenyum dengan cerah.Raffa tersenyum lega, ia asik menemani Celine berbelanja sampai lupa jika ia tadi datang bersama dengan Kaila.Kaila yang tadinya sibuk memilih buah, kini sibuk mencari Raffa kesana kemari, tadi Raffa hanya mengatakan jika ia akan mengambil beberapa kotak susu namun saat Kaila ingin menghampirinya Raffa tidak ada disana."Raffa kemana?" Gumamnya.Langkah kaki Kaila terhenti saat ia melihat dua insan di depan matanya tengah bersama dengan seorang wanita tua."Raffa? Jadi dia sama Celine?" Gumam Kaila, matanya mulai berkaca-kaca melihatnya apalagi saat Raffa sibuk bercengkrama dengan wanita yang Kaila duga adalah mama Celine.Buru-buru Kaila pergi dari sana, ia membayar makanan yang dibelinya di kasir dengan menggunakan kartu atm miliknya.Dan begitu selesai Kaila langsung memesan taksi online dan pergi dari supe
Kaila masuk kedalam walk in closet begitu ia selesai mandi, ia melihat lemari di sekelilingnya lalu membukanya satu per satu untuk melihat-lihat."Wahh..." Ucapnya tak sadar.Kaila melihat ada banyak kaos dan kemeja milik Raffa di lemari sebelah kiri, saat ia membuka lemari disebelah kanan disana berjejer banyak sekali pakaian tidur dari berbagai model untuk dirinya, ada juga baju-baju casual dan gaun-gaun cantik disana.Kaila berjalan ke lemari yang ada diujung, disana ada banyak peralatan make up, perhiasan, tas, sepatu dan aksesoris lainnya untuk dirinya dan juga Raffa.Kaila mengambil salah satu anting emas berbentuk bulan dengan taburan berlian diatasnya."Wahh indah.." gumamnya.Kaila mencoba memakainya, dan benar-benar cantik! Kaila sangat cocok memakai anting tersebut, ia tersenyum senang melihatnya.Kemudian Kaila berjalan mengambil salah satu baju tidur untuk dipakainya.Kaila berjalan keluar dari walk in closet begit