Share

50. Saya Tidak Pernah Mampu

"Nyonya, ada tamu," kata seorang pelayan. 

Tiffany menoleh sebentar. "Oh ya? Siapa namanya?" 

"Nona Satara." 

Lalu setelah mendengar hal itu, Tiffany segera beranjak diri dari bathtub. Wanita itu meraih handuknya dan memakai benda itu secara gusar. 

"Siapkan teh chamomile dan cemilan kecil," titahnya. "Saya mau ganti baju dulu." 

"Baik." 

"Jadi, apa lagi tujuan kamu menemui saya?" Tiffany datang dengan pakaian santai yang namun, terlihat masih mahal. "Nggak ada janjian lagi. Kamu tahu, itu nggak sopan namanya." 

"M-maaf." gumam gadis itu sambil menatap teh yang disediakan oleh para pelayan mulai mendingin. 

"Kalau ngobrol, tatap lawan bicaramu." Tiffany berkata tegas. 

Mata Tara berlarian, lalu pelan menatap wanita itu. "Maaf." Maaf lagi katanya. <

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status