Share

Darla

Happy Reading.

***

Kantin yang sudah sangat ramai kini semakin ramai dengan bisikan dan pujian saat orang yang mereka kagumi datang, tak hanya itu bukan hanya karena sang pangeran datang dengan gagahnya tapi juga karena gadis cantik yang kini datang bersama pangeran mereka.

Pangeran itu adalah Falix yang datang ke kantin bersama dengan Darla di sampingnya yang ia rangkul begitu posesif membuat banyak penghuni kantin bertanya-tanya siapa gadis cantik itu. Kabar Falix yang menjemput Darla ke kelasnya juga sudah menyebar membuat mereka semakin penasaran tentang siapa gadis yang bersama Falix.

Sebelum Falix tak pernah terlihat dekat seorang gadis keculai Kyla itupun Falix hanya sekedar menerima kehadiran Kyla di dekatnya tanpa mau repot sekedar berbicara pada gadis itu walau begitu masih saja banyak yang mengira jika Kyla dan Falix memiliki hubungan.

Falix segera menggiring Kyla menuju meja bagian tengah di mana biasanya anak-nak populer duduk. Tak ada yang berani untuk duduk tempat itu kecuali ia adalah bagian dari anak populer atau bersahabat dengan ank-anak populer.

Sahabat Falix dan Kyla cs yang melihat Falix datang dengan merangkul seorang gadis membuat mereka melongo. Apa lagi Dion yang melihat gadis cantik yang ia bicarakan kini tengah berada dalam rangkulan Falix.

“Kau ingin memakan apa hm?” tanya Falix pada Darla saat mereka sudah duduk di meja bersama sahabat Falix dan juga Kyla.

“Bagaimana dengan Katz's Delicatessen?” tanya Darla dengan wajah polosnya yang membuat Falix tekekeh mendengar permintaan tunangannya itu. Dan tanpa Falix sadari tawanya malah menambah rasa penasaran orang yang melihatnya karena ini adalah pertama kalinya mereka melihat Falix tertanya renyah begitu karena sebelumnya Falix hanya akan menampilkan senyuman tipis nya saja saat mendengar lawakan sahabatnya.

“Mengapa kau tertawa?” tanya Darla dengan bibir nya yang mengerucut cemberut membuat Falix tak tahan melihatnya lansung mengecup bibir Darla singkat yang tambah membuat orang yang melihatnya terkejut.

“Makanan itu tak ada di sini Queen, nanti aku akan meminta maid untuk membuatkannya ok?” tanya Falix yang langsung membuat Darla mengangguk semangat.

“Ngapain lo pada ngeliatin dia?” tanya Falix dengan tajam dan langsung membawa Darla kedalam pelukannya agar sahabatnya tak ada lagi yang dapat melihat miliknya. Sahabatnya yang mendapatkan pertanyaan tajam dari Falix segera tersadar dari keterkejutan mereka.

“Kaget gue,” rutuk Dion sambil mengelus dadanya sedangkan sahabatnya yang lain mulai memakan makanannya lagi.

“Kenalin dong Fal, adek lo ya?” tanya Cakra yang langsung mendapatkan pelototan dari Falix membuat nyalinya menciut untuk bertanya lebih lanjut.

“Gak ada kenalan, pesenin makanan sana. Nasi goreng sama jus jeruk dua,” ucap Falix dan langsung mengeluarkan selembar uang berwarna merah pada Cakra yang langsung di terima dengan dengusan kesal. Niat ingin berkenalan dengan gadis cantik malah gagal dan harus di suru memesan makanan pula.

“Gak baik tahu Fal ada cewek lo di sini lo malah mesra-mesraan sama cewek lain. Kasian Kyla jadi mending tuh cewek buat gue aja,” ucap Dion dengn senyuman manisnya membuat Falix rasanya ingin menenggelamkan sahabatnya itu ke danau. Darla yang tak terlalu mengerti apa yang Dion ucapkan hanya terdiam dalam pelukan Dion yang masih setia menyebunyikan wajahnya.

“Apaan sih kak,” ucap Kyla dengan senyuman malunya membuat Falix mendengus mendengarnya.

“Dia bukan pacar gue,” ucap Falix datar yang mampu mambuat mereka terdiam.

“Adiknya gak mau di kenalin ke kita kak?” tanya Kyla yang masih berpikir positif jika Darla adalah adik Falix.

“Gak,” ucap Falix singkat.

Tak beberapa lama akhirnya Cakra sudah datang dengan makanan yang di pesan Falix. Dengan segera Falix melepaskan pelukan nya dari Darla lalu menyuruh gadis itu untuk segera memakan makanannya.

“Sayang,” suara teriakan itu membuat mereka menghembuskan napasnya kesal. Mereka sudah begitu hapal siapa pemilik suara itu. Dia Aneska kekasih Barra yang super kelewat ceria dan polos.

“Kamu bisa kan gak usah teriak?” tanya Barra sambil menggeleng melihat tingkah kekasihnya itu yang sudah mengerucutkan bibirnya.

“Abisnya tuh aku kesel tahu sama pak Austin suka banget korupsi waktu istirahat muridnya,” cerita Aneska lalu tatapan matanya tertuju pada Darla yang tengah memakn makanannya dan tangan Falix yang tak bernah lepas dari pundak Darla.

“Ihh ini cantik siapa? Mana bule lagi,” ucap Aneska histeris membuat Darla yang tengah memakan makananya menoleh pada Aneska dengan tatapan bingung. Tak ada yang menjawab semuany ahnya diam karena mereka juga tidak tahu siapa Darla, gadis yang Falix bawa dan tak mau laki-laki itu perkenalkan pada mereka.

Darla yang melihat uluran tangan Aneska langsung menoleh pada Falix untuk meminta persetujuan saat Falix mengangguk Darla segera membalas uluran tangan tersebut dengan senyuman manisnya membuat laki-laki yang berada di sana tambah mengagumi Darla.

“Aneska gue pacarnya Barra,” ucap Aneska mengenalkan dirinya.

“Darla,” ucap Darla mengenalkan dirinya.

Selanjutnya mereka mulai membicarakan banyak hal, tapi berbeda dengan Darla dan Falix yang sibuk dengan pembicaraan mereka sendiri mengiraukan siapapun yang berada di sana.

****

Darla merebahkan tubuhnya di kasur king size yang berada di kamar yang begitu maskulin, kamar milik Falix yang di dominasi warna hitam dan putih.

“Sayang bersihkan dulu tubuhmu,” ucap Falix sambil mengelus puncak kepala Darla lalu menelpon para maid khusus untulk Darla agar segera datang ke kamarnya dan membantu darla untuk mandi dan bersiap.

Tak beberapa para maid sudah datang dan Darla yang melihatnya segera bangun dari kasur King size milik Falix dengan bibir yang mengerucut kesal karena acara rebahannya harus terganggu.

“Di kamar ku saja,” ucap Darla kesal dan langsung berjalan ke arah kamarnya dengan para maid yang mengikuti di belakangnya. Falix yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah kekasihnya itu.

Setelah selesai dengan kegiatan mandinya Darla kembali menuju kamar Falix ia memang tak bisa marah terlalu lama dengan tunangannya itu. Saat melihat Falix yang tengah belajar dengan segera Darla menghampirinya dan duduk di pangkuan Falix dengan menghadap laki-laki itu.

“Kau menginginkan sesuatu?” tanya Falix dengan senyumannya yang di balas gelengan oleh Darla yang kini sudah memeluk Falix.

“Aku hanya sedang merindukan mu,” ucap Darla membuat Falix tersenyum lalu membalas pelukan gadis nya itu erat.

“Fal selama aku di sini mengapa aku tak pernah melihat Mom Calin dan Dad Henry?” tanya Darla yang sudah melonggarkan pelukannya.

“Mom dan Dad sedang ada urusan bisnis di Jepang,” ucap Falix yang membuat Darla mengangguk.

“Aku begitu merindukan mereka, rasanya sudah lama aku tak melihat mereka,” ucap Darla dengan wajahnya yang cemberut namun di balas senyuman manis oleh Falix yang sudah mengelus puncak kepalanya.

“Dua hari lagi mereka akan ke mari,” ucap Falix yang membuat senyuman Darla langsung mengembang sempurna.

“Benarkah?” tanya Darla dengan samangat yang langsung di balas anggukan ole Falix.

Selanjutnya mereka mulai membicarakan banyak hal sampai akhirnya Darla tertidur di pangkuan Falix saat Falix tengah sibuk mengerjakan tugasnya.

****

Thank For Reading.

Hai semua. Salam kenal all.

Aku penulis baru di Goodnovel tapi semoga kalian suka sama karya aku yang satu ini. Jangan lupa buat vote dan koment ya guys. Maaf kalo feel gak dapet dan banyak typo.

Kalau mau tahu karya aku yang lain kalian bisa cek ig aku @wphilmiath_

See You Next part All

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status