Share

Fassa

Happy Reading.

***

Seorang   maid kini tengah membantu Darla memakai dasi nya setelah maid lain tadi membantunya dengan segela keperluannya kini gadis itu telah terlihat sangat cantik dengan seragam sekolahnya. Kini untuk pertama kali ia akan sekolah di sekolah formal setelah sebelumnya hanya homeschooling.

“Kau sudah siap Queen?” tanya Falix yang sudah rapih dengan seragamnya yang membalut tubuh indahnya itu.

“Sudah, ayo kita pergi,” ajak Darla dengan senyumannya dan segera berjalan ke arah Falix dan merangkul tangan Falix lalu mencium bibir Falix singkat. Falix membalasnya dengan senyuman sambil mengelus puncak kepala gadisnya itu sayang.

“Tidak sebelum kau sarapan Queen, ayo kita sarapan dulu,” ajak Falix dan segera menggiring Darla untukl turun menggunakan lift yang berada tak jauh dari kamar mereka di ikuti dengan pelayan Darla yang membawakan tas gadis itu.

Mereka sarapan dengan hening tak ada yang membuka pembicaraan setelah sarapan mereka langsung menuju halaman rumah mereka yang sudah ada mobil Audi R8 yang sudah terparkir.

“Nona tas anda,” ucap salah satu maid yang membawakan tas milik Darla.

“Terima kasih,” ucap Darla dengan senyumannya lalu segera masuk saat Falix membukakan pintu mobil untuknya.

Tak lama mobil berwarna abu gelap itu segera melaju meninggalkan mansion besar tersebut tak lupa dengan mobil Ryan yang mengikuti dari belakang bersama beberapa bodyguard yang di bawanya. Falix sengaja meminta pengamanan seketat itu karena ia tak mau terjadi sesuatu pada gadisnya itu.

Setelah menempuh perjalanan selama dua puluh menit akhirnya mereka sampai di sekolah yang begitu besar dan mewah itu. Mobil Audi r8 milik Falix langsung menjadi sorotan saat memasuki parkiran sekolah mereka.

“Ryan akan menemanimu menuju ruang kepala sekolah dan mencari kelasmu, maaf sayang aku tak bisa menemanimu karena aku terburu-buru untuk latihan,” ucap Falix merasa bersalah apa lagi ini adalah pertama kalinya Darla sekolah umum dan ia tak bisa menemani gadis itu.

“Harus nya dengan Ryan saja aku bertunangan,” gerutu Darla dengan kesal membuat Falix langsung memelototkan matanya saat mendengar hal itu. Lalu menghembuskan napasnya kasar ia tahu gadis nya itu pasti sangat kesal padanya.

“Jangan nakal saat berada di sekolah nanti saat istirahat aku akan menjemputmu, jangan berbicara pada siapapun kecuali guru mu. Kau mengerti?” perintah Falix yang Darla balas dengan anggukan, Darla memang selalu menurut pada kekasihnya itu.

Setelah mencium bibir Darla sebentar Falix segera keluar bersamaan dengan Ryan yang membukakan pintu untuk Darla. Setelahnya Darla dan Ryan segera berjalan ke arah ruang kepala sekolah yang tak lain adalah paman Falix yang juga sangat dengan Darla, Darla bersyukur setidaknya ia memiliki dua orang yang dia kenal di sekolah ini.

****

Falix berjalan dengan santai menuju ruang basket, saat Falix berjalan di koridor banyak yang memujinya ataupun memekik mengagumi ciptaan tuhan yang nyaris sempurna itu.

Saat memasuki ruang tim basket ternyata sudah banyak yang datang kini tengah berganti pakaian ataupun pemenasan.

“Tumben siang,” ucap Barra yang tengah pemanasan dan sudah mengganti bajunya dengan baju basket.

“Nungguin cewek gue dulu,” ucap Falix dengan santai yang malah membuat terkejut seisi ruangan hingga tawa dari mereka terdengar membuat Falix menghembuskan napasnya kasar sudah ia duga tak akan ada yang percaya jika Falix memiliki pacar.

“Jokes lo receh anjir,” ucap Cakra masih dengan tawanya yang hanya di balas dengusan oleh falix yang tengah mengganti bajunya dengan baju basket.

“Gue kira lo belok bang,” ucap salah satu adik kelasnya yang merupakan anggota tim basket.

“Kalau Falix belok mah gak mungkin mau sama Kyla, iya gak Fal?” ucap Cakra dengan menaik turunkan alisnya namun Falix yang malas menanggapi hanya diam dan mulai memulai pemanasannya.

“Ada apa nih rame-rame?” tanya Dion yang baru datang bersama Aezar dan langsung di suguhkan adu mulut.

“Itu si Falix udah Official kayaknya sama si Kyla,” ucap Cakra yang mulai menyebarkan persepsinya yang emmbuat Dion memelot dan Falix yang hanya mendengus kasar.

“Lah bener? Wah kudu pj nih,” ucap Dion dengan semangat dan senyuman yang mengembang sempurna.

“Istirahat,” ucap Falix singkat yang membuat mereka bersorak senang. Tak membantah dan tak juga meng’iya’kan jika dirinya jadian dengan Kyla tapi Falix tetap akan memberikan temannya itu Pj untuk hubungannya dengan Darla bukan dengan Kyla.

“Eh pada tau kagak di kelas sebelas ada murid baru, bule capek banget anjir mana body nya ok gila,” ucap Dion dengan menggebu-gebu membuat atensi temannya yang sebangsa buaya dengannya ikut merapat ke arah Dion.

“Cantik mana sama Kyla bang?” tanya salah satu adik kelasnya. Karena memang di Fassa High School Kyla merupakan primadona karena kecantikannya.

“Jauh cantikan ini cewek, pas dia senyum beh rasanya mau meninggoy gue,” ucap Dion dengan gaya alay nya membuat mereka jadi membayangkan betapa cantik gadis itu.

Falix, Barra, dan Aezar hanya menyimak pembicaraan temannya itu. Tanpa siapa yang tahu Falix sudah mengepalkan tangannya kesal ia tahu pasti siapa yang Dion maksud, dan gadis itu adalah tunangannya. Rasanya ingin Falix menjahit mulut Dion agar berhenti membicarakan tunangannya itu.

“Lo beneran udah jadian sama Kyla?” tanya Barra yang kali ini membuka suara dan langsung di balas gelengan oleh Falix.

“Lah terus?” tanya Aezar yang juga mulai penasaran tabi bukannya menjawab Falix malah pergi dan mulai memainkan bola basketnya membuat sahabatnya itu mendengus kesal.

    Mereka terus berlatih hingga tak terasa jam istirahat akhirnya tiba dengan bunyi bel yang menjadi pertanda jika sudah waktunya istirahat. Mereka juga sudah mengganti baju basket mereka dengan seragam.

“Kalian duluan aja,” ucap Falix dan langsung pergi meninggalkan temannya yang mengerutkan keningnya bingung saat Falix pergi namun setelahnya mereka segera berjalan menuju kantin.

****

Darla kini tengah menatap orang-orang yang mengerumuninya dengan tatapan bingung, apa lagi jika ada ucapan dari teman sekelasnya itu yang tidak ia mengerti.

“Lo asalnya dari mana?” tanya salah satu perempuan yang merupakan teman sekelas Darla dan duduk di depan Darla.

Darla masih diam tak menjawab pertanyaan gadis itu, bukan karena tak ingin menjawab tapi Darla hanya menuruti ucapan Falix.

“Jawab dong bisu lo ya?” ucap gadis lainnya lagi dengan sedikitmeninggikan suaranya mungkin kesal karena sedari tadi Darla hanya diam.

“New York,” jawab Darla akhirnya membuat mereka mengangguk.

“Cantik tapi sombong,” ucap salah satu laki-laki di kelas Darla sinis.

“Dia cantik juga bukan buat lo,” ucap suara seorang laki-laki yang sangat Darla kenali membuat senyuman Darla mengembang. Orang yang mengelili Darla langsung memberikan laki-laki yang begitu di takuti itu jalan, mereka cukup bingung dengan kedatangan laki-laki itu ke kelas mereka pasalnya Falix tak akan datang ke kelas orang lain jika tak memiliki kepentingan.

“Ngapain lo ngelilingin dia?” tanya Falix dengan tajam membuat mereka segera pergi dari sana dan menyibukkan dirinya dengan kegiatan masing-masing.

“Ayo ke kantin,” ajak Falix yang langsung di balas anggukan oleh Darla, lalu Darla berjalan ke arah Falix dan segera pergi menuju kantin bersam laki-laki itu.

****

Thank For Reading.

Hai semua. Salam kenal all.

Aku penulis baru di Goodnovel tapi semoga kalian suka sama karya aku yang satu ini. Jangan lupa buat vote dan koment ya guys. Maaf kalo feel gak dapet dan banyak typo.

Kalau mau tahu karya aku yang lain kalian bisa cek ig aku @wphilmiath_

See You Next Part All

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status