Happy Reading.
***
Setelah berada di rumah sakit selama tiga hari akhirnya setelah memaksa Falix untuk mengizinkannya pulang, Darla di bolehkan pulang hari ini dengan catatan gadis itu harus banyak beristirahat saat di rumah. Kondisi Darla sebenarnya sudah membaik hanya saja Falix yang begitu posesif melarangnya untuk pulang sebelum kondisinya benar-benar puluh, namun kali ini Darla berhasil meranyunya dan mengizinkan Darla untuk pulang.
Darla begitu bosan berada di rumah sakit hanya terbaring di brankarnya tanpa melakukan apapun, apa lagi saat Falix tak dapat menemaninya Darla hanya sendirian di rumah sakit mengingat kedua orang tuanya sudah kembali ke New York dan orang tua Falix sedang berada di Belanda. Falix memang sering tidak sekolah atau ia hanya datang ke sekolah untuk latihan dan setelah itu ia akan ke rumah sakit untuk menemani Darla, tentu saja tak ada yang dapat melarangnya melakukan itu karena
Thank For Reading. Hai semua. Salam kenal all. Aku penulis baru di Goodnovel tapi semoga kalian suka sama karya aku yang satu ini. Jangan lupa buat vote dan koment ya guys. Maaf kalo feel gak dapet dan banyak typo. karya lain silahkan cek bio aku ya guys. See You Next Part All
Happy Reading. *** Rumah besar dengan penghuni yang selalu terlihat harmonis itu kini berubah tegang hanya dalam waktu kurang dari satu hari. Suara tangis, jeritan, serta barang yang di lempar dengan suara pecahan barang yang menemani membuat gadis yang sedari tadi berada di kamarnya memutuskan untuk keluar. "Ini semua salah kamu mas, memperkerjakan orang-orang karup yang membuat kita sekarang sengsara," ucap wanita yang sudah menangis sambil berteriak pada suaminya itu. "Aku gak tau kalau mereka mengambil uang pajak untuk kepentingan individu," ucap laki-laki yang merupakan suami dari wanita yang berteriak tadi. "Jelas kamu tidak tahu karena kamu terlalu sibuk dengan simpanan kamu," cap wanita tadi dengan sinisnya membuat sang suami memelototkan matanya tajam saat mendengar itu. "Jaga ucapan kamu, aku kerja banting tulang demi kamu dan Kyla," ucap laki-laki itu lagi yang merupakan ay
Seorang gadis yang kini tengah terikat di kursi membuka matanya perlahan dan hal pertama yang di lihatnya adalah sebuah pilar-pilar besar yang berada di sana dengan penerangan yang begitu minim dari satu lampu kecil yang berada di sana. Setelah di bius dengan dosis yang cukup tinggi gadis itu baru sadarkan dirinya saat hari sudah mulai kembali. "Sudah bangun bitch?" tanya suara familiar yang begitu gadis itu kenali. Gadis itu mencari sumber suara hingga tatapannya tertuju pada laki-laki yang duduk tak jauh darinya dengan kaki yang menyilang dan pistol di tangannya yang membuat gadis itu menjadi keringat dingin melihatnya. "Falix lo," ucapan gadis itu terpotong saat seringai Falix muncul membuatnya tak tahu harus menatakan apa lagi. "Kenapa? takut?" ucap Falix dengan sinisnya sambil mendekati gadis itu yang sudah mulai ketakuta. Memang sangat bodoh laki-laki itu menanyakan hal yang sudah jelas terlihat. "Lo mau apa Falix?" tanya gadis itu denga
Happy Reading. *** Hari ini Darla sudah di perbolehkan untuk kembali bersekolah setelah tiga hari Falix melarangnya untuk kembali sekolah kini gadis itu kembali bisa belajar dengan baik. Kini Falix dan Darla tengah berjalan bersama di koridor, banyak yang menatap mereka penuh kagum tapi tak jarang juga yang hanya bisa menunduk saat berhadapan dengan kedua petinggi itu. Falix merangkul pinggang Darla posesif menuju kelas gadis itu, senyuman gadis itu tak pernah luntur dari wajah cantiknya ia begitu senang karena bisa sekolah kembali namun tanpa gadis itu sadari Falix begitu kesal dengan senyuman yang terus gadis itu tebarkan, pasalnya senyuman itu hanya miliknya. “Tidak perlu terus tersenyum atau gigimu akan kering nanti,” ucap Falix dengan sinis membuat senyuman gadis itu pudar dan di ganti dengan bibir mengerucut yang terlihat begitu menggemaskan membuat Falix menggeram melihatnya. Falix men
Happy Reading. *** Falix membuka matanya perlahan saat merasakan sapuan di wajahnya. Saat melihat siapa yang mengusap wajahnya Falix kembali memejamkan matanya karena yang melakukannya adalah tunangannya, tapi tunggu tunangannya? mengingat hal itu Falix langsung menegakkan tubuhnya dan kini mereka saling berhadapan. “Bagaimana bisa kau berada di sini?” tanya Falix dengan tatapan tajamnya pada gadis yang kini tengah berada di haannya itu. “Aneska yang menjemputku,” ucap Darla sambil melihat ke arah Aneska yang langsung membuat Falix menatap tajam ke arah Aneska dan sahabatnya itu. “Gue nyuruh kalian buat bangunin gue bukan jemput cewek gue,” ucap Falix dengan tatapan tajamnya pada sahabatnya itu. “Ya kan kita baik, gue kasian liat lo masih pules gitu tidurnya jadi gue sekalian aja nyuruh Barra buat minta Aneska buat jemput Darla, karena Aneska mau ke sini,” ucap Cakra menjelaskan yang
Happy Reading. *** Suara tawa Darla menggema tak ada hentinya di kamar Falix. Gadis itu kini tengan menonton acara variety show idol kesukaannya. Falix yang tengah belajar di meja belajarnya yang berada di kamarnya hanya bisa menggeleng melihat tingkah kekasihnya itu. “Oh look at them why are they so adorable (Oh coba lihat itu mengapa mereka sangat lucu),” ucap Darla dengan tawanya melihat tingkah lucu yang di tampilkan idolanya. Falix masih fokus mengerjakan tugasnya karena bukan hanya untuk tugas sekolah tapi juga tugas kantornya yang juga menumpuk, mengingat ia juga membantu pekerjaan kantor di kantor kakeknya. Setelah selesai dengan tontonannya dan merasa lelah menonton akhirnya Darla memutuskan untuk menuju Falix yang masih saja fokus dengan pekerjaannya. Darla yang mulai bosan akhirnya menuju Falix dan duduk di pangkuan laki-laki itu tapi tetap tak membuat Falix terganggu dan tetap fok
Happy Reading. *** Hari ini adalah acara pelatihan bersama untuk tim basket jadilah hari ini tidak ada pelajaran juga acara pelatihan bersama berada di SMA Bakti Mulya tak semua murid FHS yang bisa ikut karena hanya kelas terpilih saja yang bisa ikut menyemangati tim basket agar kelas yang lainnya masih bisa belajar dengan efektif. Lagi pula tak mungkin murid FHS yang banyak itu ikut semua ke SMA BM bisa penuh sekolah itu. Hanya lima kelas yang ikut mendukung sekolah mereka. Kini Darla sudah berada di parkiran bersama Falix serta anggota lainnya yang akan ikut bertanding, dan juga murid yang di ijinkan untuk ikut kini mereka semua sudah berada di parkiran untuk bersama-sama menuju SMA BM. Kelas darla sebenarnya tidak ada dalam bagian untuk ikut menonton tapi yang namanya Falix mau bisa ia tak membopong tunangannya itu. “Udah semua kan ini?” tanya Barra pada semua murid yang berada di sana
Happy Reading. *** "Lo gak denger gue ngomong apa? Lepasin tangan lo dari tangan dia anjing," marah laki-laki yang kini terlihat mengepalkan tangannya siap memberikan Bogeman mentah untuk laki-laki yang kini memegang tangan Darla. "Falix," gumam Darla saat melihat laki-laki itu. Laki-laki yang memegang tangan Darla dengan segera melepaskan nya. Ia cukup tahu siapa laki-laki yang kini tengah berjalan ke arahnya itu. Falix begitu terkenal di usianya yang masih muda, bukan hanya terkenal di dunia malam sebagai laki-laki dengan ilmu bela diri yang memumpuni tapi juga karena ia pewaris dari keluarga Hector. Keluarga yang di pandang begitu berwibawa dengan perangai kejam menyangkut siapapun yang mengganggu ketenangan mereka. Satu Bogeman mentah berhasil mengenai wajah laki-laki yang dengan berani menyentuh gadisnya itu, pukulan yang sangat keras karena laki-laki itu sampai terjatuh karena pukulan y
Happy Reading. *** Falix kembali dari gedung belakang kini laki-laki itu berjalan dengan senyuman liciknya menuju mansion besarnya. Saat sampai di mansion besarnya itu Falix mengerutkan keningnya saat tak melihat Darla yang berkeliaran, biasanya gadis itu jika sendirian di Mansion tanpa dirinya ia akan berada di ruang keluarga tapi kini ia tak menemukan gadisnya itu di sana. Lalu dengan segera Falix berjalan menuju kamarnya untuk mengganti seragamnya. "Elsa di mana Darla?" Tanya Falix saat tak sengaja berpapasan dengan Elsa di lorong menuju lift. "Nona sedang Istora tuan muda," ucap Elsa yang membuat Falix mengangguk setelahnya ia dengan segera menuju kamarnya untuk melakukan niat awalnya. Falix membersihkan tubuhnya dengan cepat karena ia harus segera menemui seseorang setelah ini. Setelah membersihkan tubuhnya dengan segera Falix menuju walk in closed untuk memilih pakaian yang tida