Home / Romansa / My Rich Ex-Boyfriend's Obsession / Bab 9: Menikahlah Denganku

Share

Bab 9: Menikahlah Denganku

Author: Asayake
last update Last Updated: 2024-01-09 23:20:04

Suasana gym terlihat tidak begitu ramai dan hanya segelintir orang yang terlihat untuk berolahraga.

Rosea segera melakukan pemanasan sebelum pergi ke treadmill. Rosea berencana melakukan olahraga dalam waktu yang lebih lama sambil menunggu Jacob pulang.

Ada hal penting yang harus Rosea katakan kepada Jacob. Perasaan Rosea tidak tenang semenjak semalam, ada sesuatu yang tidak bisa dijelaskan membuat Rosea takut.

“Kamu sendirian?” Suara lembut seseorang yang mengajak bicara membuat Rosea memelankan laju treadmillnya.

Rosea menengok ke sisi, melihat kedatangan Leonardo yang berapakaian eksekutif tengah berdiri di sebelahnya.

Untuk apa pria itu memanggilnya?

Rosea kian memelankan laju treadmillnya dan berganti dengan berjalan santai.

“Apa kamu akan terus berpura-pura tidak kenal denganku?” tanya Leonardo lagi dengan senyuman tenangnya.

Rosea tidak bersuara, dia tidak ingin terlibat apapun dengan laki-laki aneh yang membuat dirinya tidak nyaman, terlebih semalam dia terlibat perdebatan konyol yang tidak dimengerti dengan tunangan pria itu.

Keterdiaman Rosea membuat Leonardo kian tersenyum, dia tidak terpengaruh dengan pengabaian Rosea.

Leonardo terus berdiri di sisinya, membuat Rosea tidak nyaman karena terus diperhatikan. Apa sebenarnya mau pria itu?

Dengan jengkel Rosea mematikan treadmillnya dan berhenti bergerak. Rosea berdecak pinggang menatap penuh permusuhan.

“Apa sekarang kamu menyerah dan mau bicara denganku, Ma Cherie?” tanya Leonardo.

Rosea tercengang kaget. Bagaimana bisa, ada seorang laki-laki terhormat, bisa menggoda perempuan lain padahal semalam dirinya bertunangan.

“Bisakah kamu tidak mengganggu? Ini sangat tidak nyaman,” ucap Rosea nyaris tidak terdengar.

Alis Leonardo sedikit terangkat, menikmati protesan kecil Rosea yang memelas dengan wajah merah karena keringat. Leonardo ingin menangkup wajah itu, menjejal mulut mungilnya dengan jari agar dia mengucapkan hal-hal yang manis saja.

“Aku akan terus mengganggu sampai kamu menjadi gadis yang patuh lagi,” jawab Leonardo terdengar mendominasi. “Aku tidak pernah berhenti mencarimu Sea, aku mengirim beberapa orang untuk mencarimu di Luksemburg dan beberapa wilayah eropa lainnya. Kupikir kamu akan bersembunyi selamanya, ternyata kamu datang sendiri menemuiku lagi, ini sungguh tidak terduga.”

Rosea menarik napasanya dalam-dalam, dia sangat gusar karena tidak mengetahui apapun yang sebenarnya di ucapkan Leonardo padanya.

“Kamu sudah selesai berbicaranya sekarang?” tanya Rosea.

“Aku ingin kita kembali Sea, menikahlah denganku.”

Rosea terbelalak kaget, napasnya tersendat di tenggorokan mendengar permintaan blak-blakan Leonardo yang lancang sekaligus tidak tahu malu.

Keduanya saling berhadapan, berdiri dalam jarak yang dekat. Dapat Leonardo lihat kilatan kemarahan di mata Rosea yang merasa terhina juga benci setelah mendengar kata-katanya.

“Apa kamu tidak tahu malu? Semalam kamu bertunangan dengan seseorang, dan sekarang kamu dengan mudahnya mengucapkan pernikahan padaku? Kamu benar-benar pria tidak terhormat,” geram Rosea menunjuk dada Leonardo.

Dalam satu langkah Leonardo kian mendekat dan mengikis jarak di antara mereka, reflleks Rosea mundur waspada.

“Aku sudah melamar kamu beberapa kali sejak satu tahun yang lalu sebelum kita berpisah. Daripada tidak terhormat, bukankah aku lelaki yang setia. Lagipula, pertunangan semalam akan segera berakhir jika kamu setuju kita akan menikah,” jawab Leonardo menangkap pinggang Rosea dan menahan pergerakannya agar wanita itu tidak menjauh, mengabaikan Rosea yang mendorong dadanya agar menjauh.

Rosea kehilangan kata-kata, pikirannya membeku, dia sampai tidak habis pikir, bagaimana bisa dulu dia mengenal pria gila seperti ini?

Seluruh permukaan kulit Rosea meremang, merasakan genggaman lembut tangan Leaonardo di wajahnya.

Bibir mungil Rosea terbuka untuk menarik napasnya dalam-dalam, dengan kekuatan yang dia kumpulkan, Rosea mendorong dada Leonardo hingga pelukan pria itu terlepas dan kembali menciptakan jarak.

“Omong kosong apapun yang kamu katakan di masa lalu, aku tidak peduli. Jangan pernah ganggu aku lagi,” jawab Rosea penuh tekanan.

Dalam satu gerakan cepat Rosea berbalik dan pergi, dia harus segera menjauh dan benar-benar tidak terlibat apapun lagi dengan pria gila itu, Rosea bisa merasakan seberapa berbahayanya dia.

Tibat-tiba langkah Rosea terhenti di depan pintu, wanita itu mematung bingung melihat pintu gym tertutup rapat tidak bisa dibuka dan orang-orang yang semula ada di dalam sudah tidak ada.

Kemana mereka?

“Kita belum selesai bicara Sea.”

Bulu kuduk Rosea meremang merasakan hangat napas Leonardo di ujung kepalanya dan pria itu berdiri tepat di belakangnya tanpa memberi jarak. Punggung Rosea bisa merasakan samar-samar detak jantung Leonardo karena dadanya yang menyentuh punggung.

Rosea langsung membalikan badannya dan bersandar ke daun pintu, kewaspadaan kian meningkat karena kini mereka terjebak berdua di dalam ruangan.

“Apa yang kamu lakukan? Buka pintunya,” pinta Rosea dengan suara merendah penuh permohonan.

Mata Rosea yang bergetar ketakutan dan suara napasnya yang kasar, menggelitik hati Leonado.

“Kita belum selesai bicara,” jawab Leonardo pelan.

“Tidak ada yang perlu dibicarakan, karena aku tidak mengerti apa yang kamu katakan.”

Kening Leonardo mengerut samar, ketidak setujuan terlihat jelas di wajahnya. Leonardo kian mendekat, menempatkan tangannya di daun pintu dan memenjarakan Rosea untuk tidak bergerak kemanapun.

“Katakan sekali lagi,” pinta Leonardo penuh tekanan.

Napas Rosea berubah tidak beraturan, rasa takut dan gugup bercampur satu, tubuh Rosea lemas terjebak dalam ketakutan.

Rosea menarik napasnya dalam-dalam, dengan berat akhirnya dia berkata, “Aku tidak ingat siapa kamu dan apa yang telah terjadi di antara kita berdua, aku mengalami kecelakaan delapan bulan yang lalu dan mengalami amnesia,” aku Rosea dalam satu tarikan napas panjangnya.

To Be Continued...

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Idana_hime
seandainya sejak awal bilang kalau amnesia bukannya ngotot menghindar, leo gk bakal bersikap kyak gitu
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   Selesai

    Angin berhembus kencang begitu yacht bergerak, langit cukup gelap pekat, berbanding balik dengan terangnya lampu-lampu bangunan rumah di pinggiran dermaga, cahanya menyebarkan pantulan terang di permukaan air laut.Rosea mengambil gelas anggur dan mencicipinya satu tegukan kecil, lalu meninggalkannya karena kini dia harus memikirkn kandungannya. Usapan lembut tangan Leonardo menyentuh permukaan perut Rosea. “Aku dengar, perempuan yang sedang hamil sering mengalami perubahan emosi karena hormonal. Kapan kamu akan mengalaminya?”Rosea langsung membuang muka sambil menutup mulutnya yang tidak dapat menahan senyuman malu. Leonardo tidak tahu saja, sejak beberapa hari terakhir ini justru Rosea merasa pikiran dan perasaannya lebih santai tanpa alasan yang bisa dia mengerti, dia lebih suka menghabiskan waktunya untuk membaca buku.Lebih anehnya lagi, Rosea menjadi lebih sering merindukan Leonardo. Logika dan perasaannya bertentangan begitu jauh. Logika Rosea masih terbayang dengan ketakut

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 142: Kebahagiaan

    “Sea!” tangan Prince melambai di udara, anak itu berlari secepat yang dia bisa, menghampiri Rosea dan menghembur kedalam pelukannya dengan tawa riang.Banyak kejadian baik yang datang padanya akhir-akhir ini. Ibunya, neneknya, mereka semua menjadi lebih lembut dari biasanya, tidak lagi menekan Prince untuk terus belajar dan bertemu berbagai guru less sepanjang waktu.Prince bahagia, neneknya tidak lagi berbicara buruk tentang Rosea, neneknya justru mendukung Rosea untuk menjadi ibunya.Setelah penantian panjang, dia akan segera memiliki seorang ibu yang tinggal bersama dengannya sepanjang hari, mengantarnya pergi ke sekolah dan menemaninya pergi camping sekolah.Prince memejamkan matanya merasakan pelukan hangat Rosea yang melingkupi tubuhnya. Pelukan yang menenangkan dan selalu dia rindukan.“Mengapa Sea tidak pernah mengangkat teleponku akhir-akhir ini? Aku pikir Sea sedang marah,” ungkap Prince.“Dokter bilang, aku tidak boleh menggunakan handpone saat sakit,” jawab Rosea berbohong

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 140: Menerimanya

    “Saya Leonardo Abraham, saya datang ke sini ingin melamar Rosea Gabriella, putri Anda.”Tubuh Kartika menegak, menatap lekat sosok pria yang datang melamar putrinya malam ini. Pria itu duduk dengan tegap dan berbicara tanpa keraguan. Sejujurnya, Kartika masih ragu karena dia belum mengenal sosok Leonardo. Masih ada banyak hal yang ingin Kartika ketahui darinya, disisi lain Kartika juga harus percaya dengan pilihan putrinya.Rosea tidak mungkin melabuhkan hidupnya pada lelaki sembarangan setelah menolak lamaran dari banyak lelaki.“Apa Anda yakin?” tanya Kartika.Leonardo tersenyum lembut. “Keyakinan saya tidak pernah berubah untuk menikahi Rosea sejak satu tahun yang lalun.” “Nak Leonardo, Anda tahu kan pernikahan dijalankan seumur hidup. Setiap manusia itu memiliki sisi baik dan buruknya, dan itu berlaku pada putri saya Rosea, jika Anda menikah dengannya, maka Anda harus menerima segala kekurangan dan kelebihannya. Anda harus menerima Rosea apa adanya,” ucap Kartika.Leonardo menga

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 139: Lamaran

    “Ayah, kita mau pergi kemana sebenarnya?” tanya Prince memperhatikan jalanan yang ramai. Sudah satu tahun lebih Prince meninggalkan Indonesia, dia merindukan suasanannya yang jauh berbeda dengan suasana eropa.Prince melihat ke belakang, memperhatian mobil Berta yang terus mengikutinya sejak tadi. Tidak seperti biasanya, neneknya ikut bepergian.Menyadari keterdiaman Leonardo, Prince bergeser memeluk lengan ayahnya, anak itu memperhatikan Leonardo yang terlihat gelisah tidak seperti biasanya. Sejak dari rumah Prince memperhatikan ayahnya yang bergerak kesana-kemari tanpa melakukan apapun. “Ayah kenapa? Ayah sakit?” tany Prince mengguncang lengan Leonardo.“Ayah tidak sakit, Prince,” jawab Leonardo.“Tapi wajah Ayah pucat.”Leonardo mendengus malu, sejujurnya, semenjak berpisah dengan Rosea di bandara, dia gugup setengah mati. Ini adalah pengalaman pertama Leonardo, segala keperluan ditangani oleh Adam dan Bety karena Berta sendiri tidak begitu tahu tentang budaya melamar di Indon

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 138: Persetujuan Panjang

    Hogan memijat batang hidungnya dengan kuat, lelaki paruh baya itu berpikir keras dengan ketidak mengertiannya, mengapa putrinya yang tidak suka menmiliki ik, kini secara tiba-tiba memutuskan untuk menikah.Hogan lebih tidak mengerti karena lelaki yang Rosea pilih adalah Leonardo Abraham. Padahal, ingatan Rosea telah kembali, seharusnya Rosea ingat jika selama ini dia selalu berusaha menghindar dari Leonardo karena sifat ibunya yang bermasalah.“Ya Tuhan..” Kartika menghembuskan napasnya dengan berat kesulitan berkata-kata.Beberapa kali Kartika mengatur napasnya agar bisa berpikir rasional, dilihatnya kembali Rosea yang duduk begitu tenang. Ketenangan yang Rosea tunjukan menyadarkan Katika bahwa putrinya tidak main-main dengan ucapannya.“Apa sebenarnya alasan yang membuat kamu memutuskan untuk menikah dengan Leonardo, Sea? Tidakkah kamu ingat apa yang telah dilakukan ibunya pada keluarga kita?” lirih Kartika bertanya.Hogan mengangguk setuju. “Ayah juga tidak begitu menyukainya Sea.

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 137: Meminta Restu

    “Aku ingin mencantumkan dalam perjanjian pra-nikah kita, aku tidak menerima uang itu dalam bentuk apapun untuk anakku.”Kening Leonardo mengerut tidak mengerti. “Apa maksudmu Sea?”“Aku tulus menerima kamu Leonardo, dan aku tidak sudi dituduh hamil hanya untuk mendapatkan uang!”“Itu tidak bisa. Lagi pula, tidak ada yang pernah berpikiran seperti itu padamu.”“Ibumu yang mengatakannya tepat sehari sebelum aku tahu kehamilanku,” lirih Rosea menahan tangisan yang mendesaknya. “Aku tidak ingin memperpanjang masalah dengan siapapun. Aku hanya ingin anak yang akan aku lahirnya hidup dalam kedamaian tanpa menerima tuduhan buruk. Karena itu, cantumkan saja dalam perjanjian pra-nikah kita, jika harta kita akan tetap terpisah meski telah menikah dan anakku tidak akan menerima tunjangan masa depan. Aku masih mampu mempersiapkan tabungan masa depan anak kita.”Leonardo terpaku kaget hingga tidak mampu berkata-kata.Leonardo bisa memahami sakit hati Rosea, disisi lain dia tidak setuju dengan k

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status