Share

BAB 8: Tamu Pagi

Author: Asayake
last update Last Updated: 2024-01-09 23:19:03

Musim dingin di kota Paris terasa lebih kuat menjelang pagi, matahari mulai bergerak muncul memancarkan cahaya terang.

Rosea menyibakan gordeng kamarnya dan berdiri di depan jendela, wanita itu menikmati segelas juss sambil melihat pemandangan kota yang memanjakan mata. Rosea ingin jalan-jalan hari ini, karena masalah ingatannya yang hilang, Rosea harus membutuhkan seseorang yang mendampinginya.

Rosea kehilangan kemampuannya dalam berbicara bahasa asing.

Rosea mendengus kesal, kepalanya bergerak ke belakang, melihat pintu kamar Jacob yang terbuka sejak semalam.

Jacob benar-benar belum pulang semalam, dia hanya menghubungi pihak hotel agar mengantarkan sarapan dan bunga permintaan maaf kepada Rosea.

Setelah menghabiskan sarapannya, Rosea memilih meluangkan waktu awalnya dengan bersiap-siap pergi ke gym hotel yang berada di lantai dasar.

Tidak membutuhkan waktu lama untuknya mengikat rambut, mengenakan jaket olahraga dan hot pan yang nyaman, beruntung saja dia juga tidak lupa membawa sepatu olahraga sebelumnya.

Suara ketukan di pintu terdengar.

“Itu pasti Jacob,” bisik Rosea dengan cemberutan di bibirnya.

Rosea berbalik pergi dan membukakan pintu. Mata Rosea terbelalak, melihat anak kecil yang tak lain dan tak bukan adalah Prince.

Prince berdiri di depan pintu mengenakan pakaian formal dan memeluk bucket bunga mawar besar, anak itu berdiri dalam ketegangan namun matanya yang berwarna biru itu terlihat berkilau dipenuhi harapan.

Rosea menelan salivanya dengan kesulitan, mendadak dia merasa cangung bila mengingat interaksi aneh mereka semalam.

“Sea, selamat pagi,” sapa Prince seraya menyerahkan bunga yang dibawanya. “Ini untuk Sea.”

Rosea masih terdiam melihat wajah mungil Prince yang memerah dan matanya yang berbinar senang saat menyerahkan bunga di tangannya kepada Rosea.

Sampai detik ini, Rosea masih tidak memahami, seperti apa hubungannya dengan Prince sebenarnya seperti apa, termasuk hubungannya denga Leonardo hingga sampai harus membuat tunangan laki-laki itu menemuinya dan memperingatkannya.

Rosea sempat berpikir, jika lebih baik dia tidak terlibat percakapan apapun dengan Prince maupun Leonardo, tapi jika anak itu yang menemuinya lebih dulu, Rosea bisa apa?

Dengan cepat Rosea mengubah ekspresi di wajahnya dan tersenyum menerima bunga pemberian Prince. “Terima kasih banyak, kamu baik sekali.”

Wajah Prince bersemu malu, senag dengan pujian Rosea. “Sea senang?”

“Tentu saja, apalagi ini bunga kesukaanku.”

Prince kian tersenyum, ternyata bunga pilihan ayahnya adalah keputusan yang terbaik. “Apa Sea sudah sarapan pagi? Aku ingin mengajak Sea sarapan bersama.”

“Aku minta maaf ya Prince, aku sudah sarapan dan harus pergi olahraga.”

Raut wajah Prince berubah kecewa, anak itu tertunduk lesu padahal dia sudah meminta Adam menyiapkan sarapannya bersama Rosea.

“Baiklah,” jawab Prince nyaris tidak terdengar.

Genggaman Rosea pada bunganya sedikit mengerat, ada rasa bersalah di dalam hatinya karena menolak kebaikan Prince begitu saja. “Anu, jika kamu memiliki waktu, bagaimana jika makan siang bersama?” tawar Rosea ragu.

Wajah Prince terangkat dengan cepat. “Apa Sea mau?”

Rosea menjawabnya dengan satu anggukan yang membenarkan. “Nanti siang kamu datanglah ke sini, aku akan meneraktir kamu makan siang, kamu setuju?”

Senyuman yang sempat hilang di bibir mungil Prince kembali terlihat, Prince mengangguk setuju.

“Baiklah kalau begitu, sampai jumpa Sea,” tangan Prince melambai hendak pergi.

“Tunggu sebentar,” panggil Rosea yang membuat Prince mengurungkan niatnya untuk melangkah pergi.

“Ada apa Sea?”

“Tali sepatu kamu.” Rosea membungkuk di hadapan Prince dan menunjuk tali sepatunya terlepas. Setelah meletakan bunga di lantai, Rosea segera membantu menalikan tali sepatu Prince. “Lain kali berhati-hatilah, jika kamu tidak sengaja menginjak salah satu tali sepatu kamu yang terjuntai, kamu bisa terjatuh,” nasihat Rosea.

Sudut bibir Prince sedikit terangkat, hatinya menghangat setelah sekian lama merindukan Rosea yang sering menasihatinya sebagai bentuk perhatian.

“Apa aku boleh memeluk Sea?” tanya Prince berkaca-kaca penuh harap.

Rosea tidak langsung menjawab, perlu banyak pertimbangan untuk Rosea memutuskan, anak kecil dan orang dewasa sangat berbeda dalam menghadapi apa yang terjadi.

Rosea tidak mau memiliki hubungan apapun dengan Prince maupun pria yang bernama Leonardo itu, dia juga mau makan siang bersama Prince karena ingin berpisah, Rosea akan pindah hotel.

Rosea menghela napasnya dengan berat melihat Prince yang terlihat menunggu.

Sulit untuk menolak anak selucu dia, lagipula sebuah pelukan adalah hal yang sederhana, bahkan bisa dilakukan oleh sesama orang asing.

Pada akhirnya Rosea mengangguk dan membuka tangannya.

Tubuh Prince menegang, pupil matanya melebar tidak dapat menyembunyikan keterkejutannya karena Rosea masih memperbolahkannya untuk dipeluk. Dengan cepat Prince melompat ke dalam pelukan Rosea dan memeluknya dengan erat.

Prince memejamkan matanya dan menarik napas dalam-dalam, meresapi setiap kerinduan yang dia rasakan perlahan memudar dalam pelukan hangat Rosea.

“Aku sangat merindukan Sea, ayah juga sangat merindukan Sea. Sekarang aku mulai bisa membaca dengan lancar, sekarang temanku bukan hanya Alex saja berkat Sea,” cerita Prince dengan napas tersenggal.

Rosea menepuk punggung Prince, meresakan  pelukan eratnya yang membuat Rosea merasakan seperti pernah memiliki ikatan.

Rosea berpikir untuk tidak mempedulikan ikatan ini, namun mengapa kini dia penasaran dengan apa yang telah terjadi padanya bersama Prince?

To Be Continued...

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   Selesai

    Angin berhembus kencang begitu yacht bergerak, langit cukup gelap pekat, berbanding balik dengan terangnya lampu-lampu bangunan rumah di pinggiran dermaga, cahanya menyebarkan pantulan terang di permukaan air laut.Rosea mengambil gelas anggur dan mencicipinya satu tegukan kecil, lalu meninggalkannya karena kini dia harus memikirkn kandungannya. Usapan lembut tangan Leonardo menyentuh permukaan perut Rosea. “Aku dengar, perempuan yang sedang hamil sering mengalami perubahan emosi karena hormonal. Kapan kamu akan mengalaminya?”Rosea langsung membuang muka sambil menutup mulutnya yang tidak dapat menahan senyuman malu. Leonardo tidak tahu saja, sejak beberapa hari terakhir ini justru Rosea merasa pikiran dan perasaannya lebih santai tanpa alasan yang bisa dia mengerti, dia lebih suka menghabiskan waktunya untuk membaca buku.Lebih anehnya lagi, Rosea menjadi lebih sering merindukan Leonardo. Logika dan perasaannya bertentangan begitu jauh. Logika Rosea masih terbayang dengan ketakut

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 142: Kebahagiaan

    “Sea!” tangan Prince melambai di udara, anak itu berlari secepat yang dia bisa, menghampiri Rosea dan menghembur kedalam pelukannya dengan tawa riang.Banyak kejadian baik yang datang padanya akhir-akhir ini. Ibunya, neneknya, mereka semua menjadi lebih lembut dari biasanya, tidak lagi menekan Prince untuk terus belajar dan bertemu berbagai guru less sepanjang waktu.Prince bahagia, neneknya tidak lagi berbicara buruk tentang Rosea, neneknya justru mendukung Rosea untuk menjadi ibunya.Setelah penantian panjang, dia akan segera memiliki seorang ibu yang tinggal bersama dengannya sepanjang hari, mengantarnya pergi ke sekolah dan menemaninya pergi camping sekolah.Prince memejamkan matanya merasakan pelukan hangat Rosea yang melingkupi tubuhnya. Pelukan yang menenangkan dan selalu dia rindukan.“Mengapa Sea tidak pernah mengangkat teleponku akhir-akhir ini? Aku pikir Sea sedang marah,” ungkap Prince.“Dokter bilang, aku tidak boleh menggunakan handpone saat sakit,” jawab Rosea berbohong

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 140: Menerimanya

    “Saya Leonardo Abraham, saya datang ke sini ingin melamar Rosea Gabriella, putri Anda.”Tubuh Kartika menegak, menatap lekat sosok pria yang datang melamar putrinya malam ini. Pria itu duduk dengan tegap dan berbicara tanpa keraguan. Sejujurnya, Kartika masih ragu karena dia belum mengenal sosok Leonardo. Masih ada banyak hal yang ingin Kartika ketahui darinya, disisi lain Kartika juga harus percaya dengan pilihan putrinya.Rosea tidak mungkin melabuhkan hidupnya pada lelaki sembarangan setelah menolak lamaran dari banyak lelaki.“Apa Anda yakin?” tanya Kartika.Leonardo tersenyum lembut. “Keyakinan saya tidak pernah berubah untuk menikahi Rosea sejak satu tahun yang lalun.” “Nak Leonardo, Anda tahu kan pernikahan dijalankan seumur hidup. Setiap manusia itu memiliki sisi baik dan buruknya, dan itu berlaku pada putri saya Rosea, jika Anda menikah dengannya, maka Anda harus menerima segala kekurangan dan kelebihannya. Anda harus menerima Rosea apa adanya,” ucap Kartika.Leonardo menga

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 139: Lamaran

    “Ayah, kita mau pergi kemana sebenarnya?” tanya Prince memperhatikan jalanan yang ramai. Sudah satu tahun lebih Prince meninggalkan Indonesia, dia merindukan suasanannya yang jauh berbeda dengan suasana eropa.Prince melihat ke belakang, memperhatian mobil Berta yang terus mengikutinya sejak tadi. Tidak seperti biasanya, neneknya ikut bepergian.Menyadari keterdiaman Leonardo, Prince bergeser memeluk lengan ayahnya, anak itu memperhatikan Leonardo yang terlihat gelisah tidak seperti biasanya. Sejak dari rumah Prince memperhatikan ayahnya yang bergerak kesana-kemari tanpa melakukan apapun. “Ayah kenapa? Ayah sakit?” tany Prince mengguncang lengan Leonardo.“Ayah tidak sakit, Prince,” jawab Leonardo.“Tapi wajah Ayah pucat.”Leonardo mendengus malu, sejujurnya, semenjak berpisah dengan Rosea di bandara, dia gugup setengah mati. Ini adalah pengalaman pertama Leonardo, segala keperluan ditangani oleh Adam dan Bety karena Berta sendiri tidak begitu tahu tentang budaya melamar di Indon

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 138: Persetujuan Panjang

    Hogan memijat batang hidungnya dengan kuat, lelaki paruh baya itu berpikir keras dengan ketidak mengertiannya, mengapa putrinya yang tidak suka menmiliki ik, kini secara tiba-tiba memutuskan untuk menikah.Hogan lebih tidak mengerti karena lelaki yang Rosea pilih adalah Leonardo Abraham. Padahal, ingatan Rosea telah kembali, seharusnya Rosea ingat jika selama ini dia selalu berusaha menghindar dari Leonardo karena sifat ibunya yang bermasalah.“Ya Tuhan..” Kartika menghembuskan napasnya dengan berat kesulitan berkata-kata.Beberapa kali Kartika mengatur napasnya agar bisa berpikir rasional, dilihatnya kembali Rosea yang duduk begitu tenang. Ketenangan yang Rosea tunjukan menyadarkan Katika bahwa putrinya tidak main-main dengan ucapannya.“Apa sebenarnya alasan yang membuat kamu memutuskan untuk menikah dengan Leonardo, Sea? Tidakkah kamu ingat apa yang telah dilakukan ibunya pada keluarga kita?” lirih Kartika bertanya.Hogan mengangguk setuju. “Ayah juga tidak begitu menyukainya Sea.

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 137: Meminta Restu

    “Aku ingin mencantumkan dalam perjanjian pra-nikah kita, aku tidak menerima uang itu dalam bentuk apapun untuk anakku.”Kening Leonardo mengerut tidak mengerti. “Apa maksudmu Sea?”“Aku tulus menerima kamu Leonardo, dan aku tidak sudi dituduh hamil hanya untuk mendapatkan uang!”“Itu tidak bisa. Lagi pula, tidak ada yang pernah berpikiran seperti itu padamu.”“Ibumu yang mengatakannya tepat sehari sebelum aku tahu kehamilanku,” lirih Rosea menahan tangisan yang mendesaknya. “Aku tidak ingin memperpanjang masalah dengan siapapun. Aku hanya ingin anak yang akan aku lahirnya hidup dalam kedamaian tanpa menerima tuduhan buruk. Karena itu, cantumkan saja dalam perjanjian pra-nikah kita, jika harta kita akan tetap terpisah meski telah menikah dan anakku tidak akan menerima tunjangan masa depan. Aku masih mampu mempersiapkan tabungan masa depan anak kita.”Leonardo terpaku kaget hingga tidak mampu berkata-kata.Leonardo bisa memahami sakit hati Rosea, disisi lain dia tidak setuju dengan k

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status