Share

11. Bibir Semanis Madu

Dengan menarik napas dalam, Olin mulai masuk ke ruangan Tama. Baru satu langkah masuk, dia dikejutkan dengan suara pintu yang tertutup rapat. Olin mulai panik dan mencoba membuka pintu di belakangnya. Terkunci, Olin tidak bisa membuka pintu itu.

"Mas Tama!" teriak Olin kesal.

Dia masih berusaha membuka pintu sampai dia terdiam saat

mendengar suara panggilan dari belakangnya.

"Olin?"

Siaga satu!

Setelah menenangkan dirinya, Olin berdeham pelan dan mulai

berbalik. Di sana dia melihat Gevan yang tengah duduk santai di sebuah sofa

yang tersedia.

"Ada apa Om?" tanya Olin berusaha santai.

"Duduk sini." Gevan menepuk sisi kosong di

sampingnya.

Olin menggeleng dan memilih untuk menarik sebuah kursi kayu.

Dia duduk di depan Gevan dengan gugup.

"Mana HP kamu?"

"Buat apa, Om?"

"Saya mau liat."

"Tapi—"

"Olin...,"

Olin mendengkus dan mulai mengeluarkan ponselnya dari saku

celana. Dia memberikannya pada Gevan dengan setengah hati.

Ge
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status