Share

Ketahuan Mama

last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-12 22:02:27

"Meski kamu sama Will, tetap saja, dia kan anak cowok. Kamu sadar nggak, bella, kamu tuh anak perempuan. PE—RA—WAN. Mana boleh anak perempuan keluyuran sampai malam begini. Aaghh, bukan malam, ini udah pagi buta ya. Cepat pulang! Pokoknya pulang sekarang juga, bawa Willy sekalian. Awas saja kalo kamu berbohong!”

Ancam ibunya Anna tidak mau tahu, yang dia inginkan sekarang anak perawannya segera pulang. Ini karena Annabella ketahuan emaknya saat kabur dari kamar.

"Will nggak gitu kok, Ma, dia anak baik-baik dan penurut. Nggak akan macam-macam sama Anna, Ma," Anna mencoba menjelaskan dengan suara tak biasanya. Jika dihadapkan dengan sang mama, Anna akan bersikap seperti kucing penurut dan lemah agar dia tidak diamuk makin gede sama mamanya.

"Nggak usah bikin pembelaan ya. Kamu mau debat sama Mama? Hah? Cepat pulang, dalam 30 menit kamu nggak sampai rumah, jangan harap kamu bisa keluar lagi!" amuk sang ibu dengan nada oktaf yang tinggi.

"Iya, iya, Ma, aku pulang, ini lagi di jalan kok. Mama jangan marah lagi, ini udah ya mah, aku matiin dan tolong bukain pagarnya ya, Mah." Anna segera mematikan ponselnya. Telinganya sudah seperti terbakar oleh ocehan sang ibu.

"Yah … kebiasaan lo, nanti gue lagi yang kena marah mama lo," oceh sungut Will tidak terima kalau dia menjadi samsak tinju untuk Annabella.

"Ya ampun, segitu perhitungannya lo sama gue. Gue janji, pokoknya, asal kali ini selamat, uang menang taruhan tadi gue bagi 2 ama lo deh," bujuk Anna, dia sedang asik memasukkan kakinya dalam balutan celana jeans belel robek robek. Willy hanya bisa melirik kelakuan teman bar bar nya, dia bahkan sudah benar-benar tidak peduli kalau di sampingnya adalah laki-laki.

"Ann," ucap Willy penuh penekanan, tapi kepalanya tidak berani menoleh.

"Uhm, apaan?" Anna menjawab, tapi kini dia sambil memasukkan kedua tangan ke dalam kaos hingga terlihatlah dengan jelas dua benda kenyal Annabella tergencet di kedua tangannya.

"Ya ampun ANNABELLA, gila lo ya!" teriak Will kelabakan. Kepanasan. Otot-otot di bawahnya mulai geram dan tiba-tiba meronta tambah sesak. Bagaimanapun, dia tetap laki-laki normal dengan hawa nafsunya menggebu jika disuguhkan pertunjukan panas tanpa sengaja olehnya.

"Apaan sih? Bawel deh lo kayak mama gue. Berisik tauukk!!” dengus Annabella sudah benar-benar meloloskan kedua tangannya. Ciitt. Tiba-tiba mobil Willy berhenti dan dia menoleh pada gadis yang sudah berpakaian lengkap.

"Aww! Apaan sih, jangan berhenti mendadak dong!" oceh cicit Annabella ngomel, dia protes hampir saja kepalanya terbentur dashboard.

"Gila ya. Gue udah bilang berkali-kali, kalau lo ganti baju di belakang. Nggak usah di depan gue. Lo paham nggak sih, Ann? Lo benar-benar nggak ngerti bahasa manusia ya?" saking kesalnya Will sudah menekan emosi kepala atas dan bawahnya yang makin terasa nyut-nyutan.

"Ya ampun perkara ganti baju doang. Bawel. Ribut banget. Banyak omong Lo. Gitu aja lo sewot. Lagian bukannya lo nggak pernah nafsu ama gue. Lo bilang kan gue cowok juga kayak lo. Udah deh nggak usah debat sekarang. Cepet balik, mama gue nanti tambah ngoceh, nanti gue dan lo juga yang rugi kena Omelan dia."

Annabella malas berdebat panjang, bagi Anna dia tidak merasa ada sikap yang berbeda pada Will. Selama ini, Anna sudah menganggap Willy sebagai teman laki-laki yang bisa diandalkan.

Tapi itu dulu. Dulu memang Will biasa aja terhadap Anna. Namun, sejak peristiwa kehilangan kedua orangtuanya akibat kecelakaan pesawat tiga tahun lalu, yang menjadi teman curhat dan kemanapun adalah Anna. Perlahan, rasa pertemanan dalam hati Will pun terkikis.

Meski Anna cuek dan tomboy. Diam-diam dia selalu menjaga dan membelanya. Hanya saja, Anna memang tidak pernah peka dengan perasaan yang dia miliki.

Sekali lagi bagi Annabella anti mainstream pacar-pacaran. Buat dia, itu hanya bikin alergi gatal-gatal seluruh badan apa lagi menjalaninya. Karena dari itu, satu tahun belakang ini, perasaannya pada gadis itu berbeda.

"Bukan masalah ganti bajunya, Anna, Lo paham ga sih maksud gue? Gue ini cowok, lo cewek!" Willy menarik nafas dalam-dalam saat mencoba memberikan pengertian pada gadis itu. Rasanya kepala dia hampir meledak dengan sikap terlalu cuek Annabella.

"Udah deh, kalau lo mau ajak gue gelut ama ribut, jangan sekarang, besok aja, ok. Sekarang cepat pulang. Mama gue nanti tambah nyap nyap ini," meski slengean dan terkenal penguasa jalan saat balapan liar, Annabella akan ciut kalau dihadapkan dengan ibunya.

"Oke. Kita bahas ini besok. Sekarang pegangan yang kenceng!" sudah pasti Will menyerah dengan gadis itu, dia hanya bisa mengalah dan menarik nafasnya lagi.

Di lirik nya penampilan Anna sekarang sudah seperti anak kucing imut dan penurut. Anna menggerai rambut kuncir kudanya tadi dibiarkan terurai panjang, bergelombang dan tidak akan ada pernah mengira kalau penampilan gadis itu akan berubah 180 derajat kalau sudah nggak dihadapkan ibunya. Tidak akan ada yang tahu kelakuan anak perempuan semata wayang mereka kalau dia adalah si cewek tomboy dan doyan balapan liar.

Decitan suara mesin mobil langsung membuka gerbang rumah bercat putih dan bertembok tinggi itu. Mobil Willy masuk pekarangan rumah Anna. Dari dalam mobil, gadis itu sudah melihat ibunya mondar mandir di depan pintu sambil berkacak pinggang.

"Selamat malam, Tante," sapa Willy lebih dulu dan kebiasaan Ann kalau sedang disudutkan oleh masalah seperti itu, dia lebih memilih bersembunyi di belakang tubuhnya.

"Pagi, Will, ini sudah pagi. Bukan malam lagi tauk. Kalian kemana saja, hah? Kalau tadi mbok Roro nggak cek kamar kamu, Mama nggak tau ya kalau kamu keluar kamar tanpa izin," oceh dan delikan ibunya Anna saat tahu anak perawannya hilang dari kamar.

"I–iyyaaa, Tan, maaf, tadi mendesak. Hehehe, tadi aku ajak Bella melompat dari jendela," siap siap lah dia kena amuk ibunya Ann, padahal kalau di flashback ulang, Ann lah pelaku utama yang mengatur semua demi dapat taruhan jajan dari balapan 100 juta itu.

"Ya ampun, Will. Kamu bener bener deh. Bella ini kan anak perempuan, masa disuruh lompat sih? Hhuh!" spontan ibunya Ann menjewer telinganya Will.

"Aw, aw, ampun, Tan, ampuuuunn, maafin aku, Tan, aku janji nggak akan gitu lagi. Aku cuma ajak Bella keluar sebentar, lagian tadi kan malam minggu, Tan," ucap Will sekenanya mencari alasan. Padahal jelas tadi Ann bilang sedang belajar kelompok dengannya.

"Kamu juga ya, Bell, masih saja begitu. Mau aja diajak. Kalau mau keluar kan biasanya kamu bilang Mama, nggak usah kayak gitu. Mama ini khawatir dan cemas, Bell, Mama takut kamu kenapa napa," dari omelannya, tetap aja ibunya sangat mengkhawatirkan Ann.

"I–iya, maafin, Bella ya, Mah, Bell janji nggak akan kayak gini lagi. Sekarang Bell ngantuk banget Mah, boleh Bell istirahat?” ucapnya, lemah dan lembut. Ditambah pura-pura menguap. Ibunya hanya bisa mengusap dada. Mengkhawatirkan anak perawannya hilang takut di gondol maling.

"Ya sudah, Mama maafin sekarang. Pokoknya nggak ada ya kayak begini lagi. Mama akan kunci kamar, nggak ada uang jajan untuk kamu dan kamu nggak boleh keluar dalam 1 bulan. Itu hukuman kalau kamu ngulangin lagi," ucap ibunya penuh tekanan.

"Janji Mah, nggak akan ngulangin kok. Oya, Mah, Will nginep ya. Kasihan juga kalau pulang jam segini. Lagian kan ini hari minggu, Mah," Annabella sengaja menyelipkan izin saat sudah dimaafkan oleh ibunya.

"Ya sudah, nanti mau dibangunin jam berapa buat sarapan atau makan siang? Atau mau diantar ke kamar sama mbok Roro?" ucap ibunya melirik anaknya bergantian pada Will yang sudah lemas dan sedang mengucek-ngucek mata.

"Anterin aja deh, Mah, Bell lagi malas keluar kamar. Antar 2 porsi ke kamar ya, Mah. Aku mau tidur dulu," jawab Ann, kode keras saat gadis itu menggandeng lengan Will saat akan masuk ke dalam rumahnya.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • My Sweet Dangerous Logan   Pernikahan Bisnis

    “Jadi sudah tidak ada lagi yang kamu sembunyikan dariku? Hmm?!” Logan sudah merasa puas telah memberikan hukuman pada Ann.Gadis itu sedang menarik nafasnya atas hukuman yang diberikan oleh Logan.“I–iya, tolong jangan ganggu aku. Aku mau tidur!” Suara Ann lirih dan hampir tidak terdengar.“Bisa gawat kalo dia tahu gue suka balapan dan olahraga berat itu,” otak Ann sedang berpikir ulang untuk menceritakan masalah sisi lain tentang dirinya yang berbeda. An tidak ingin Logan juga terkejut kembali atau berpikir yang aneh-aneh lagi tentang dirinya. Sampai hari ini Ann masih bisa menyembunyikan semua. Bahkan orang tuanya pun nggak pernah tahu kalau dia suka balapan liar dan olahraga boxing.“Kamu istirahat sebentar lagi ya, aku mau mandi dan mengecek segalanya. Ronny akan segera mengurus keperluan kita hari ini,” meski mata Ann tertutup, telinga yang mendengar, namun keningnya jadi berkerut mendengar ucapan Logan.“Memangnya hari ini kita mau kemana?” Kata Ann bersuara lirih.“Orang tua

  • My Sweet Dangerous Logan   Kesempatan Kedua

    “Lepaskan aku, Mario!” Monica menatap kesal lawan dihadapannya. Tangannya hampir mendekati wajah Mario, namun lelaki itu menangkapnya dengan cepat.“Kamu mau kemana? Urusan kita belum selesai, hah! Bukannya tadi kau bilang akan melakukan apapun yang aku minta,” Mario mengingatkan janji Monica sebelum mereka masuk ke ruang pertemuan keluarga.“Semua sudah gak berlaku. Aku gak mau lagi kamu sentuh. Kita sudah melunasi hutang masing-masing. Jadi, jangan ganggu aku lagi!” Monica tegas menolak permintaan orang tuanya, dia tidak mau di jodohkan dengan Mario.Monica sedang berpikir keras bagaimana orang tuanya bisa bertemu dengan Mario. Dia tidak bisa membayangkan apa saja yang sudah diceritakan Mario kepada orang tuanya. Monica masih mengira semua yang terjadi adalah rencana Mario. Tidak mungkin orang tuanya bisa bertemu dengan Mario begitu saja. Monica merasa Mario sudah menyelidiki latar belakangnya.“Hah, enak saja mau pergi. Awalnya aku memang sempat menolak permintaan tuan Mason yang

  • My Sweet Dangerous Logan   Kamu Ditakdirkan Untukku

    “Umm … Logan ini sangat enak tolong jangan berhenti!” pinta Ann saat merasakan Logan berusaha keras memompa pinggulnya naik turun sambil tangannya meremas dua bongkahan kenyal miliknya bergantian dengan mulut Logan yang men hisap nya.“UM ah kamu benar-benar nikmat sayang. Aku sayang padamu umm ah!”Hentakan makin kuat dan membuat Ann meremas sprei sambil pinggangnya juga ikut memutar terus mengikuti ritme yang Logan berikan.Tubuh mereka sudah saling berpeluh.Ann tidak menyangka akan melakukan ini setelah mendapatkan izin dari orang tuanya. Pertemuan yang tidak sengaja dengan Logan malah berbuah seperti ini.Logan mengecup kening Ann setelah melakukan pelepasan beberapa kali dan Ann ambruk dalam pelukannya.“Sebentar-sebentar, aku mau tanya!”Ann sedikit menjauhkan tubuhnya.“Hmm, tanyalah. Aku siap menjawab, tapi jangan menjauhiku!”Logan menolak keras dan menarik kembali tubuh Ann kedalam dekapannya.Logan sudah merasakan dunia Ann miliknya. Jadi, tidak akan membiarkan gadis itu w

  • My Sweet Dangerous Logan   Monster Arogan Logan

    Mario sedang asik mengelus paha Monica. Tapi, Monica terus menghindar karena takut ketahuan oleh keluarganya.“A–aku, Mah? Dengan siapa?” Monica benar-benar terkejut karena dia berpikir malam ini hanya acara makan malam keluarga tanpa ada unsur lainnya.Dan seketika otak Mario langsung mengerti. Dia menaikkan sudut bibirnya. Seringai nya cukup terlihat jelas dimata Monica.“Gila yang benar aja, jangan bilang gue di jodohin Ama dia?” Oceh hati Monica dan di sambut dengan senyuman oleh Mario.Begitulah perasaan Monica yang tidak jauh beda dengan Ann yang terpaku seperti orang bodoh saat orang tuanya menjelaskan semua.“Kalau begitu, apa boleh aku mengobrol dan meluangkan waktu lebih banyak dengan calon istriku?” ucap Logan dan deg Ann kalang-kabut mendengar kata istri dari mulut Logan.“Tentu saja, Logan, uhmm … tapi, kasih kami jawaban pasti dulu, kamu bersedia kan menerima Ann sebagai istrimu,” kini Erika yang menghentikan duduk Logan yang terlihat bersiap mendorong kursi yang diduduk

  • My Sweet Dangerous Logan   Perjanjian Perjodohan

    “Bella, sebelah sini!” Ann menutup teleponnya setelah melihat sang ibu melambaikan tangan padanya. Dan tatapan Logan pun tertuju ke arahnya.“Ada apa ini? Kenapa mereka ada disini juga?” batin Logan bingung saat melihat ibunya Erika dan Bardo Mason ayahnya ada di belakang wanita yang melambaikan tangan ke arah Ann. Logan melihat si ayah tampak berbicara dengan serius.Ann segera membungkuk saat dia berhadapan dengan mereka.“Nah ini dia, Erika, putri semata wayangku. Dia cantik kan?” ucap ibu Ann seraya menarik dan memperkenalkannya pada seorang wanita paruh baya, namun masih terlihat anggun dan elegan.“Hmm, aku yakin dia memang cocok, Nathalie” tegasnya dan Logan langsung mengernyit ketika mendengarnya. Ibu Ann menggandeng dan memperkenalkan Ann padanya.“Beri salam pada tante Erika, Bel,” ucap ibu seolah menarik lengan Ann untuk berjabat tangan.Ann yang belum mengerti apa yang terjadi dia hanya mengikuti arahan ibunya untuk berjabat tangan.“Oh, ha–hai tan–te, aku, Annabella, ta

  • My Sweet Dangerous Logan   Rasa Benci

    Ann berjalan sambil memeriksa ponselnya. Dia melihat kembali pesan yang dikirimkan oleh ibunya.“Lantai 45, ruang VVIP Rose,” oceh Ann saat membaca ulang pesan dan bruk, Ann tanpa sadar menabrak seseorang.“Aw!” ringgis Ann sambil memegangi dahinya yang terbentuk dada seseorang.“Kamu tidak apa-apa?” Ann menarik wajahnya ke arah suara, seorang laki-laki bersetelan jas sudah berdiri di hadapannya. Sepertinya dia juga terlihat terburu-buru seperti Ann.“Maaf, saya tidak sengaja, saya tidak melihat jalan!” Ann yang langsung membungkukkan tubuhnya karena merasa bersalah.“Um, sebenarnya tidak juga, saya juga memang sedikit terburu-buru,” ucapnya yang Ann dan laki-laki itu seperti berlomba sampai di depan lift. Dan bunyi pintu lift terbuka, Ann segera melangkah lebih dulu juga diikuti oleh laki-laki tadi.Laki-laki itu menekan tombol 45 saat Ann akan melakukannya. “Lantai 45 juga?” spontan Ann berkata sambil melirik ke arahnya.“Uhm, saya sungguh minta maaf untuk yang tadi,” laki-laki itu

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status