Rahasia Malam Itu

Rahasia Malam Itu

last updateLast Updated : 2025-09-29
By:  iskz08Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
21Chapters
22views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Malam acara perpisahan wisudawan itu mengubah segalanya. Persahabatan Anetta dan Anthony yang terjalin sejak kecil tak lagi seperti sebelumnya. Pengaruh minuman dan hasrat yang tak tertahankan membuat mereka menyingkap perasaan yang selama ini tersembunyi. Sekali kejadian itu, dinding pertahanan mereka runtuh, meninggalkan kebingungan, kerinduan, dan rahasia yang membara. Kini, kedekatan yang dulu hangat antara sahabat telah berubah dipenuhi godaan dan ketidakpastian. Setiap tatap, setiap sentuhan, membawa mereka pada pilihan yang bisa menyatukan atau menghancurkan. Dan di balik malam itu, tersimpan rahasia yang siap menguji hati, persahabatan, dan cinta mereka. Sebuah awal dari cerita yang tak lagi bisa diulang atau diabaikan.

View More

Chapter 1

Bab 1 - Rahasia di Balik Malam

Seorang gadis berwajah manis menghampiri Anthony dengan senyum penuh maksud. “Hai, Tony. Aku bawain minuman spesial buatmu,” ucapnya manja.

"Apa?" Sahut Anthony sedikit ketus.

"Ini kiwi mojito moctail. Bukankah kamu penyuka buah kiwi. Aku rasa ini sangat cocok buat kamu." Ujar gadis yang juga satu almater dengan Anthony.

Anthony menerima gelas yang disodorkan padanya tanpa curiga. Anetta ikut ditawari segelas, dan karena tak enak hati, ia pun meneguk sedikit. Rasanya memang segar, manis. Tidak seperti rasa alkohol yang cenderung pahit. Ia tidak sadar, ada sesuatu yang sengaja dicampurkan.

Beberapa menit kemudian, dunia mereka mulai tidak baik-baik saja. Musik terdengar lebih bergema, lampu lebih terang, tubuh juga lebih panas.

Anthony menatap Anetta yang duduk di sampingnya. Matanya setengah sayu, senyum miring menghiasi bibirnya.

“Ta… aku nggak bisa berhenti lihat kamu malam ini.”

Anetta terkekeh gugup, pipinya memanas disertai berubah warna menjadi merah padam.

“Kamu mabuk, Tony. Besok pasti lupa.”

Bukan jawaban yang Anthony berikan pada sahabatnya itu. Tapi tangan Anthony sudah lebih dulu bergerak, menyentuh tangan Anetta. Jemari hangat itu menyalurkan arus listrik yang menjalar sampai ke dada. Anetta seharusnya menarik diri, tapi justru membiarkan genggaman itu. Yang berhasil menimbulkan sengatan listrik pada tubuhnya.

Perlahan, dunia terasa kabur. Musik berdentum lebih keras dari sebelumnya, lampu ballroom hotel tampak menyilaukan, sorakan para wisudawan bergema di telinga. Malam yang seharusnya jadi perayaan sederhana, perlahan berubah jadi awal dari sesuatu yang tak mereka mengerti.

Ballroom itu penuh cahaya dan euforia. Ratusan mahasiswa yang baru saja diwisuda tumpah ruah di dalam ruangan, tertawa, berfoto, berpelukan. Gelas-gelas beradu, DJ memainkan musik dance yang membuat lantai bergetar.

Sedari awal kedatangannya, Anthony Reynard atau Tony, selalu jadi pusat perhatian. Jas hitam yang melekat di tubuh atletisnya, rambut rapi disisir ke belakang, serta senyum menawannya membuat banyak gadis melirik lebih dari sekali. Ia terbiasa dengan itu. Sejak SMP hingga kuliah, aura karismanya memang selalu mencuri pandang.

Berbanding terbalik dengan Anetta yang merasa asing. Dress merah marun sederhana yang ia kenakan seakan terlalu mencolok baginya. Ia tak pernah suka pesta, lebih suka berdiam dengan buku, menulis di kamar atau menonton drama korea. Tapi Tony berhasil menyeretnya dengan alasan: “Ta, ini malam terakhir kita. Harus ada kenangan.”

Kini Anetta Aileya atau yang biasa disapa dengan panggilan Tata, mulai menyesali keputusannya. Ia lebih nyaman menyendiri di dalam kamar tidur, menghabiskan waktu berjam-jam untuk menstalking kegiatan Oppa favoritnya dari negeri gingseng. Ketimbang harus berada di dalam sebuah pesta perpisahan yang hiruk piruk dan ramai dari orang-orang.

Belum lagi dentuman musik keras, yang tentu saja bukan selera seorang Anetta. Bahkan ia harus menambahkan power hanya demi mengecangkan suara agar bisa berbicara pada Anthony. Sungguh, momen ini adalah hal paling Anetta ingin putar ulang, sepanjang begitu banyak ide dari Anthony yang sudah berhasil meluluhkan hati Anetta selama ini. Suasana terlalu riuh, terlalu penuh, dan dengan minuman pahit tadi, kepalanya terasa ringan. Ia hanya berharap waktu cepat berlalu.

Keduanya juga tidak pernah menyangka. Jika takdir memang suka bercanda. Kenangan yang dimaksud Tony, ternyata akan jadi luka terindah bagi mereka. Dimana hanya dalam hitungan jam, semua yang awalnya normal mulai berubah menjadi tidak normal bagi mereka.

Anetta tersentak kaget, saat jemari panjang milik Anthony kembali menyentuh punggung tangannya. Bahkan dalam hitungan detik, gerakan itu jutru berpindah menyelusuri garis rahangnya.

"Ta... kamu cantik banget malam ini." Ucap Anthony lebih seperti bisikan.

Dengan gerakan perlahan, Anthony bergerak mencondongkn tubuh, semakin merapatkan tubuh ke arah Anetta. Mengikis jarak diantara keduanya.

Mata ambernya terus menatap lembut namun dalam, pada manik hitam pekat milik gadis yang tampak begitu mempesona dimata Anthony malam ini.

Ibu jari Anthony, membelai lembut permukaan bibir berwarna peach yang terlihat semakin berkilat dengan polesan liptint.

"Uhmm.." Lenguh Anetta tanpa sadar.

Saat ini sensasi panas yang makin intens ia rasakan pada tubuhnya, berhasil membuat akal sehat Anetta tidak berjalan pada semestinya.

Begitu juga terjadi pada Anthony. Leguhan kecil Anetta justru menjadi komando baginya untuk melakukan hal lebih.

Entah siapa yang lebih dulu, tahu-tahu bibir mereka sudah bertemu. Awalnya lembut, ragu, seperti sekadar coba-coba. Tapi begitu Anthony mendesah di sela ciuman, tubuh Anetta bergetar hebat. Lidah mereka saling mencari, membelit, bahkan saling menelan keberanian yang lahir dari obat dan rasa terpendam.

Dunia di sekitar lenyap. Yang tersisa hanyalah desahan tertahan, jantung yang berpacu, dan panas yang makin membakar.

Tanpa membuang waktu lebih lama lagi. Anthony menarik Anetta ke kamar hotel di lantai atas. Dengan tergesa, kakinya menendang pintu hotel tanpa melepaskan tautan mereka. Pintu tertutup rapat, meninggalkan dentum musik di luar.

“Ta…,” suara Anthony parau, tubuhnya mendesak pelan. “Kalau aku keterlaluan, tolong hentikan aku.”

Anetta hanya menatap, matanya berair tapi penuh rasa yang tak pernah ia akui. Ia mengangguk kecil, dan itu sudah cukup untuk membuat Anthony kehilangan kendali.

Kemeja hitamnya terlepas, jatuh berantakan di lantai. Begitu pun dengan dress marun Anetta yang ikut meluncur turun, memperlihatkan kulit putihnya yang bergetar. Anthony membelai wajahnya, lalu menelusuri leher hingga bahu dengan ciuman panas yang membuat Tata tak mampu menahan desahan dari bibir merahnya.

Anthony meneguk kasar salivanya, melihat keindahan yang selama ini hanya bisa ia kira dari balik kemeja oversize yang biasa Anetta kenakan sehari-hari.

"Ta..., aku tau ini salah. Tapi aku akan berhenti, kalau kamu mau berhenti." Anthony berjuang mati-matian menggunakan sisa kewarasannya, meskipun dengan persentase yang tinggal 5 persen.

"Jangan berhenti... Ton.. Aku butuh kamu malam ini." Sahut Anetta dengan suara berat dan serak.

Bak mendapatkan lampu hijau, Anthony membuang jauh segala logika dan melampiaskan apa yang ia rasa selama ini pada sang sahabat.

Malam itu mereka bukan lagi sahabat. Mereka adalah dua tubuh yang terikat oleh hasrat, saling mencari, saling menuntut, sampai lupa siapa diri mereka sebelumnya.

Suara erangan, ciuman basah, dan gesekan tubuh memenuhi kamar hotel. Setiap sentuhan membuat mereka semakin dalam, semakin liar.

Anetta melingkarkan lengannya di leher Anthony, sementara Anthony merengkuh pinggangnya erat seakan tak mau melepaskan. Nafas mereka memburu, bercampur antara rindu yang tak pernah diucap dan gairah yang tak bisa ditahan.

“Ta… aku…” Anthony terengah, matanya menatapnya penuh gejolak. “Aku nggak pernah ngerasain ini sebelumnya.”

Anetta hanya membalas dengan kecupan, takut suara akan mengkhianati perasaannya sendiri.

Dan malam itu, mereka melebur dalam dosa yang tak pernah mereka rencanakan. Menyisakan rasa hangat sekaligus pahit yang akan menandai hidup mereka selamanya. Dan esok, mereka harus menanggung rahasia di balik malam yang bisa menghancurkan segalanya.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
21 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status