My Sweet Dangerous Logan

My Sweet Dangerous Logan

last updateLast Updated : 2025-03-17
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
64Chapters
268views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Warning!! Cerita hanya karangan penulis semata. Harap bijak dalam membaca. Terima kasih. Annabella dan Logan Mason, dua dunia yang berbeda mencoba menyatukan rasa.  Logan setuju menikah  dengannya. Dua orang yang saling membutuhkan, namun terjebak dengan perasaan yang tidak bisa mereka hindari. Perasaan Logan yang sepenuhnya dari awal hanya dimiliki oleh Ann.

View More

Chapter 1

Cat Woman

Tepat pukul 00:00

Suara knalpot motor memicu riuhnya malam. Menjadi kebisingan di jalan raya untuk para beberapa motor yang berjajar. Motor-motor dengan kepulan asap dan suara memekakkan telinga siap mewarnai hiruk pikuk jalan raya. Semua motor bersiap untuk adu balap liar.

Blast blast! Sang matador jalan raya berpenampilan seksi mengibarkan dua bendera sebagai tanda balapan segera dimulai. Satu kali putaran dengan kecepatan penuh juga kepulan asap hitam memenuhi udara.

Seorang pengendara dengan pakaian balap serba hitam juga helm tertutup melesat sangat cepat. Suara tepuk tangan dan teriakan makin riuh.

“ANNA! ANNA!!" jerit mereka makin histeris dari para lelaki bertubuh kekar yang menanti detik-detik kedatangan motor yang paling cepat.

Siapa lagi kalau bukan si penguasa jalanan dan si pemenang setiap pertandingan balapan liar. Motornya melesat dan memang menjadi yang pertama memasuki garis finish.

"Wooo, wooo, Anna Anna!! Anna!!!" Mereka bersorak dan bertepuk tangan saat motor itu berhenti tepat di hadapan mereka.

Mereka tak sabar mengangkat tubuh si pengendara hingga melemparkan tubuhnya beberapa kali ke atas ke bawah sebagai tanda kemenangannya.

"Gue, nggak terima. Itu nggak adil. Gue mau tanding ulang!" teriakan seorang laki-laki memecah kegembiraan mereka. Mereka menurunkan perlahan tubuh yang sedang dilemparkannya.

"Apa lo, Tom? Cari mati, lo!" jawab salah seorang laki-laki bertubuh kekar dan melotot pada orang dihadapannya.

"Sialan lo, Will. Gue nggak lagi ngomong sama lo. Mana si Anna, suruh dia ngomong sama gue! Nggak usah pake acara ngumpet di belakang Lo!" Laki-laki yang dipanggil dengan Tom tadi kesal karena Anna berada di balik tubuh kekarnya.

"Kenapa? Mana yang curang? Lo yakin gue yang curang? Atau lo mau manipulasi kekalahan lo aja. Lo cuma mau adu bacot dan cari gara gara aja kan? Lo pikir, gue takut! Sini maju, jangan Lo kira gue takut sama Lo," suara seorang wanita menjawab tak kalah gentar mendapatkan gertakan sambal seperti tadi.

Dia melepaskan helm fullface berwarna hitam mentereng miliknya dan seseorang menangkap helmnya saat dia melemparkan sembarangan.

"Cuihh! Maju Lo, Ann!" ucap Tommy sambil membuang ludah sembarangan dan menatap Anna geram, "lo pikir, gue bakal kasian sama lo. Gue nggak akan mundur meskipun lo ini cewek!" delik Tom, dia masih belum bisa menerima kekalahan saat adu balapan tadi. Tommy merasa kalau geng Anna memanipulasi kemenangan tadi.

Bugh bugh! Anna maju tanpa ragu mendaratkan bogem mentah di wajahnya. Satu tinju saja sudah membuat tubuh Tommy oleng dan detik kemudian terjadinya pertempuran antar geng pimpinan Anna dan Tommy. Mereka saling baku hantam. Dan tidak mau mengalah.

Anna menghajar Tommy habis-habisan. Tubuhnya memang kecil, tapi untuk lawan Tommy sudah dipastikan gadis itu bukan lawannya. Tommy berbadan besar dan berotot sudah pasti membuat seorang wanita melarikan diri. Tapi, tidak dengan Anna yang sudah sering latihan boxing. Menjatuhkan lawan seperti itu sudah biasa baginya. Sudah pasti KO di kick habis olehnya.

Bugh bugh! Anna masih tak henti memukuli wajahnya dan benar-benar berhasil membuat Tommy roboh. Sekarang, Anna berada di atas perutnya. Darah segar mengalir dari hidung dan dahi Tommy.

"Am–Ampun, Ann Ampun! Sorry, sorry, Ann! Maafin gue, tolong, Ampun Ann gue janji gak bakal ungkit pertandingan ini lagi!"

Sekarang Tommy merengek. Meminta belas kasih dari Anna, sayangnya, Anna bukan tipe cewek lembek. Kalau sudah menantangnya berarti siap menerima bogom mentah darinya. Minimal 20 jahitan baru Anna puas dan melepaskan orang itu.

Bugh bugh!! Anna terus memukulinya hingga lawan benar-benar KO dan pingsan.

"Arghh! Sialan. Sakit banget tangan gue. Dasar perusak mood orang!!" Anna bergerutu mengibaskan tangan saat lawan sudah benar-benar KO.

Dddrr dddrrr! Anna merasakan suara getaran ponsel di saku celana balapnya yang super ketat. Dia sudah berpenampilan seperti catwoman dengan celana kulit hitam kebanggaan saat dia akan melakukan adu balapan.

"Siapa, Ann? Habis ini kita jadi ngumpul di klub sampai pagi kan? Mabuk bareng kan, Ann? Lo udah janji, awas aja bohong!" Bram berbicara lebih dulu mengingatkan kalau dia menang taruhan untuk mentraktir geng motornya. Tangannya berada di pundak kiri Anna.

"Iya, tenang aja. Gue nggak lupa kok. Lumayanlah. 100 juta buat jajan kita-kita, malam ini kita hepi-hepi," jawab Anna masih sedikit mengibaskan tangannya. Begitu mudahnya dia mendapatkan uang dalam semalam.

"Motornya lo biar dibawa Bisma aja. Lo pulang gue anter seperti biasa, ok?" ucap laki-laki yang dipanggil Will tadi oleh Tommy. Dia berada di sebelahnya, ikutan menaruh tangan di pundak kanan Anna.

"Iya, Willy, tapi gue ganti baju dulu seperti biasa sebelum emak gue ngamuk. Lo tau sendiri kan, gimana kalo dia ngamuk. Bisa-bisa gue nggak bisa keluyuran lagi," ucap Anna masih mengabaikan ponselnya yang terus bergetar.

"Uhm, iya, yuk, ke mobil. Kayaknya itu nyokap lo deh yang telepon. Gue rasa, bantal dan guling lo di kamar ketauan!" Willy mengingatkan kebiasaan Anna kalau keluar rumah untuk balapan.

"Ya ampuuuunn! Bener banget. Ini mah pasti gue di nyap nyap sama emak gue. Bahaya. Bisa bisa gue di kurung lagi dan, arghh, ayo cepetan!" Anna bergegas melenggang saat tangan Willy berpindah menempel di pinggangnya.

Willy membukakan pintu lebih dulu untuk gadis itu. Anna masuk dan membuka sepatunya. Melemparnya sembarangan di mobil Willy dan dengan bebas membuka jaket kulit hitam miliknya tanpa dosa. Saat pintu dibuka Willy, tetap saja itu membuat pusing pala Willy atas dan bawah.

Bagaimana Willy nggak pusing, Anna melepaskan jaket dan membuang sembarangan seperti sepatunya lalu tampilannya saat ini hanya mengenakan tanktop berwarna kulit, jelas itu menampilkan dua benda kenyal, bulat dan sempurna miliknya. Lalu tanpa segan, Anna membuka celana kulit ketatnya hingga menyisakan celana dalam berenda berwarna sama dengan tanktop yang dipakainya.

Willy melirik dari spion dan membuat dia menelan air liurnya. Kemudian gadis itu meliak liukan tubuhnya untuk mencari paper bag di kursi belakang. Sungguh benar-benar pemandangan yang merusak mata dan iman.

"Woi, Ann, Lo, kira-kira ganti baju. Gue, masih cowok normal. Lo mau gue khilaf dan jadiin lo santapan gue!" celetuk Willy menepuk jidatnya. Menghadapi gadis bar-bar nggak ada duanya kayak Anna.

"Sssttt! Jangan berisik. Gue mau angkat telepon dari emak gue!" Anna dengan gayanya sudah menemukan baju yang dicari dan bersiap memakai.

Anna menggeser tombol berwarna hijau dan segera meletakkan di telinganya, "ANNABELLA!! DIMANA KAMU SEKARANG?? CEPAT PULANG!!" jelas itu bukan sapaan manis dari ibunya.

Annabella hanya bisa menjauhkan teleponnya saat mendengar nyanyian merdu nan bergelora dari ibunya. Kali ini dia benar-benar habis. Diomelin ibunya.

"I–iya, Mah, maaf Mah, ini Bella ada di tempat teman Mah, ada tugas kampus mendadak, Mah!" Annabella sedang mencari alasan agar tidak kena semprot yang lebih parah.

"Jangan alasan. Pulang sekarang juga. Mama nggak mau tau, pulanggg!" lagi dan lagi suara indah sang ibu masih mendayu di telinganya.

"I–iya, Mah, ini mau pulang kok. Lagian aku juga diantar sama Willy, Mah. Jadi, Mama nggak perlu khawatir, aku ada yang jagain kok. Aku nggak akan kenapa-napa, Mah, kalau sama Willy!" suara Annabella benar-benar berbeda ketika bicara dengan ibunya, sangat lembut dan terdengar penurut. Sedangkan Willy memutar bola matanya, dia tahu, dia pasti akan selalu dijadikan tumbal saat lahar meleduk dari teman bar-barnya yang tidak punya otak itu.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
64 Chapters
Cat Woman
Tepat pukul 00:00Suara knalpot motor memicu riuhnya malam. Menjadi kebisingan di jalan raya untuk para beberapa motor yang berjajar. Motor-motor dengan kepulan asap dan suara memekakkan telinga siap mewarnai hiruk pikuk jalan raya. Semua motor bersiap untuk adu balap liar. Blast blast! Sang matador jalan raya berpenampilan seksi mengibarkan dua bendera sebagai tanda balapan segera dimulai. Satu kali putaran dengan kecepatan penuh juga kepulan asap hitam memenuhi udara.Seorang pengendara dengan pakaian balap serba hitam juga helm tertutup melesat sangat cepat. Suara tepuk tangan dan teriakan makin riuh. “ANNA! ANNA!!" jerit mereka makin histeris dari para lelaki bertubuh kekar yang menanti detik-detik kedatangan motor yang paling cepat. Siapa lagi kalau bukan si penguasa jalanan dan si pemenang setiap pertandingan balapan liar. Motornya melesat dan memang menjadi yang pertama memasuki garis finish. "Wooo, wooo, Anna Anna!! Anna!!!" Mereka bersorak dan bertepuk tangan saat motor
last updateLast Updated : 2025-01-12
Read more
Ketahuan Mama
"Meski kamu sama Will, tetap saja, dia kan anak cowok. Kamu sadar nggak, bella, kamu tuh anak perempuan. PE—RA—WAN. Mana boleh anak perempuan keluyuran sampai malam begini. Aaghh, bukan malam, ini udah pagi buta ya. Cepat pulang! Pokoknya pulang sekarang juga, bawa Willy sekalian. Awas saja kalo kamu berbohong!” Ancam ibunya Anna tidak mau tahu, yang dia inginkan sekarang anak perawannya segera pulang. Ini karena Annabella ketahuan emaknya saat kabur dari kamar."Will nggak gitu kok, Ma, dia anak baik-baik dan penurut. Nggak akan macam-macam sama Anna, Ma," Anna mencoba menjelaskan dengan suara tak biasanya. Jika dihadapkan dengan sang mama, Anna akan bersikap seperti kucing penurut dan lemah agar dia tidak diamuk makin gede sama mamanya."Nggak usah bikin pembelaan ya. Kamu mau debat sama Mama? Hah? Cepat pulang, dalam 30 menit kamu nggak sampai rumah, jangan harap kamu bisa keluar lagi!" amuk sang ibu dengan nada oktaf yang tinggi."Iya, iya, Ma, aku pulang, ini lagi di jalan kok.
last updateLast Updated : 2025-01-12
Read more
Salah Minum Obat
Untung ibunya Ann percaya. Dia hanya geleng-geleng kepala saat melihat anak gadisnya ngeloyor pergi sambil menggandeng lengan Will. Saking percaya dengan Willy, ibunya Ann tidak pernah protes kalau anak perawannya membawa masuk dia ke dalam kamar. Ibunya percaya betul, karena dia sudah menganggap Willy seperti anak laki-laki di keluarga Lourdes.Jadi William Bolton alias Willy sering menginap di rumahnya. Lalu untuk urusan backup memback up dia akan maju sebagai pembela gadis itu.Suara pintu ditutup Ann. Kini Dia bisa bernafas lega."Gue mandi sebentar ya, Will. Badan gue lengket banget!" Ann berjalan ke arah lemari baju mengambil handuk dan memasuki kamar mandi yang tidak jauh dari lemari bajunya."Dasar cewek bar bar. Untung aja gue masih waras, Ann, kalau gue nggak tahan, tadi di mobil lo udah gua makan habis. Sabar Willy sabar, tunggu sebentar lagi. Ann pasti akan sadar dan memahami perasaan lo," comel hati Will kecut berbicara sendiri sambil menatap gadis itu masuk kamar mandi.
last updateLast Updated : 2025-01-12
Read more
Abang Gila
"Bacot lo, Ann Dasar cewek nggak ada otaknya lo! Nggak ada akhlaknya!" omel Willy, dia bicara sambil ngegas dan memasukkan dengan cepat sedokan nasi goreng agar menyumpal mulutnya. Sepertinya Willy sudah malas berbicara dengannya."Aahhh, lumayanlah buat ganjel perut," ucapnya sambil mengelus perut. Dia mengabaikan ocehan yang keluar dari mulut Willy."Gila lo ya, Anna, atau benar-benar lo nggak akan sadar. Kalau begini terus mana ada cowok yang mau sama lo," Willy sedang mengingatkan. Padahal di balik semua itu dia sedang mencoba mendekati hati Anna."EGP! Emangnya Gue perlu. Gue masih bisa sendiri kali. Lo nggak lihat, emangnya gue kurang apa? Duit bokap gue banyak. Perusahaan bokap gue juga berjibun. Sekarang apa masih perlu laki-laki di hidup gue?" Willy hanya bisa menghela nafasnya. Sepertinya dia masih membutuhkan usaha yang lebih keras agar teman barbarnya itu segera sadar."Terserah lo. Gue cuman bilangin jangan sampai emak lu nyap-nyap lagi. Secara itu gue rasa emak lu pasti
last updateLast Updated : 2025-01-12
Read more
Kurang Kasih Sayang
"Awas, ya Mon, jangan iya-iya, gue serius, gue mau kok jadi jebakan buat abang lo yang ganteng itu!" Siska yang tidak akan mundur lagi, dia benar-benar sudah gila oleh ketampanan Logan Mason."Yah … gue nggak janji deh. Kalau itu, gue nggak bisa janji menjebak abang gue, dia paling waspada deh buat yang begituan. Gue pernah coba ngomong tuh dulu untuk ikut perjodohan malah ditolak mentah-mentah olehnya. Dia anti mainstream buat yang begituan deh!"Mesti terdengarnya menjanjikan, Monica sebenarnya tidak ingin kalau abangnya itu jatuh ke tangan teman-temannya. Dia tahulah bagaimana sikap dan kelakuan teman-temannya. Setiap hari yang diinginkan hanya keluar belanja di mall, menghabiskan uang, hura-hura, minum di bar dan senang hang out bersama laki-laki manapun. Pokoknya cewek matrealistis abis. Jadi, meskipun Monica gila dengan terong gede. Dia tidak mungkin menjual abangnya begitu saja. Apalagi keluarga Dorman bukan keluarga sembarangan. Keluarga mereka termasuk urutan keluarga juga p
last updateLast Updated : 2025-01-12
Read more
Letoy
"Beb, kamu benar-benar mau melakukannya di sini?" Monica menahan gerakan jari Albert yang mencoba masuk dan mengorek belahan bibir bawah miliknya."Uhhm aku sudah nggak tahan, beb. Dimana saja, asalkan kamu pasangannya pagi ini. Aku akan membuat kamu puas sampai nggak bisa bangun," janji Albert saat akan mencetuskan aksi panasnya bersama dengan Monica. "Kamarku tidak jauh dari sini, Beb, kita lanjut di kamar saja, oke?" Albert sebenarnya ingin menolak apalagi sudah tanggung dengan jarinya yang mulai basah dengan cairan Monica yang sudah mulai menetes."UMM, baiklah!" tidak mau lama lama, Albert mengakat tubuh mungil berisi nan seksi milik Monica. Jelas siapapun akan iri dan ngiler ngeliat tubuh Monica yang serba berisi. Meski tubuhnya kecil, itu padat dan berisi Brukk! Dengan langkah cepat dan detik berikutnya Albert sudah membuka pintu dan menutup pintu kamar Monica."Ahh ummmm shhh!" Monica melenguh panjang saat tubuhnya di turunkan perlahan dan kini kakinya sedang dibuka lebar ke
last updateLast Updated : 2025-03-13
Read more
Kepeleset
"Dasar Ann gak ada otaknya. Bisa-bisanya dia berpakaian seperti itu di saat tidur, dia benar-benar tidak tahu kalau aku sudah panas dingin dibuatnya." Oceh Willy dihati. Dia emosi ketika Anna masuk ke dalam kamar mandi. Dia mengatur nafasnya agar terong gedongnya turun dan tidak ikutan naik.Brukk! Gedebruk! Terdengar suara bantingan keras dari kamar mandi. Willy kaget dan segera menyusul ke dalam kamar mandi. Dilihatnya Ann sudah jatuh duduk di dalam kamar mandi sambil ngelus ngelus pantatnya."Ann, kenapa lo? Lo jatuh? Kayak anak kecil aja lo." Tahu tahu Willy memaki, tapi dia segera mendekati dan membantunya berdiri."Anjay lo malah marahin gue, sakit tahu pantat gue!" Sengit Ann membalas sahutan dari Willy. Dia merasa pinggangnya benar-benar hancur karena kepleset di kamar mandi."Ngapain sih lo? Lagian bisa pakai jatoh segala. Makanya kalau bangun tidur itu mata lo melek dulu jangan bangun-bangun dan langsung jalan ke kamar mandi. Lo nggak lihat keselamatan lo. Ini benar-benar
last updateLast Updated : 2025-03-13
Read more
Bekerja Sama
"Will, lama banget sih lo, ngapain aja sih? Cepetan. Lo bego amat sih." Maki Anna tidak sabar saat ingin segera memakai perabotan untuk menutupi kedua benda kenyalnya."Sabar sih, Ann. Ini kan gue nggak tau Lo mau pake yang mana? Lagian Lo aja sih yang milih, kenapa harus gue!" oceh Willy, dia masih jetlag melihat semua perabotan milik teman barbarnya itu. Apalagi otot dan otaknya mulai tegang membayangkan hal lain dari perabotan yang akan dipakai teman barbarnya itu."Yaelah, itu kan warnanya sama semua. Lo ambil aja satu dan cepetan bantu gue buka baju, punggung gue sakit banget pas tangan gue naik keatas," Anna saat ini berbalik badan dan mencoba meloloskan kaos oblong kebesarannya dari kepala.Lalu sekarang secara perlahan punggung mulus miliknya terpampang jelas di mata Willy. Lagi lagi mata perjaka Willy ternodai, dia hanya bisa menahan terong gedongnya yang mulai sesak dibalik celana.Dia juga susah payah menelan air liurnya. Dia mencoba tetap fokus meskipun dari punggung mulus
last updateLast Updated : 2025-03-13
Read more
Ketemu Pawangnya
"Nggak mau ah ribet!" Anna menolak usulan dari Willy untuk menulis secara bersama buat emaknya kalau kalau emaknya ke kamar mencarinya."Ya ampun, Ann, Lo jadi cewek males banget sih. Apa-apa nggak mau. Ini nggak mau itu nggak mau. Elo mah sama juga ngejerumusin gue. Menulis pesan sedikit mah nggak lama juga rugi kok, daripada khawatir atau lo mau dikasih hukuman sama dia nggak keluar rumah selama satu bulan." Anna memikirkan kembali apa yang diucapkan oleh Willy. Perkara tadi pulang telat aja gara-gara balapan liar emaknya udah nyap-nyap. Apalagi kalau dia menemukan kamar nya kosong, pasti tuduhannya macam-macam."Ya udah, gue bikin gue bikin. Elo nggak usah bawel deh kayak emak gue. Lama-lama lo udah mirip kayak dia. Gue bilang lo pergi aja deh ke kamar dia terus pinjam daster emak gue," Anna masih sewot saja kalo dia kalah adu bacot dengan Willy. Tapi, meskipun begitu, dia juga takut kalo ancaman emaknya beneran terjadi terus dia dilarang keluar rumah selama satu bulan. Anna tidak
last updateLast Updated : 2025-03-13
Read more
Ke Rumah Sakit
Gadis itu bisa dikatakan makhluk yang paling gengsi. Dia pasti akan malu kalau sampai ada yang tahu dia jatuh di kamar mandi apalagi kepleset air bekas mandi Willy. Mau menyalahkan orang pun sekarang sudah tidak ada gunanya karena sudah terjadi. Gadis itu hanya bisa menerima dengan pasrah dan tidak marah meskipun sebenarnya dia gondok setengah mati.Willy hanya melirik Ann yang memejamkan matanya lagi. Setidaknya baju yang digunakan Ann kali ini lebih tidak menyesatkan matanya. Tapi, jika dilirik lagi, ada seberkas senyuman mengalun indah di bibir Willy, ternyata dia lebih menyukai sosok Ann yang tidak banyak bicara dan berpenampilan layaknya gadis belia seumuran saat ini ketimbang dia harus mengenakan jaket kulit serba hitam mirip Catwoman saat di jalanan."Ya tuhan , Ann, Lo tuh manis banget kalo begini. Nggak akan ada orang yang tau kelakuan tuh 180 derajat bedanya kalo Lo lagi pake motor balap Lo. Gue lebih senang sosok Lo yang kayak gini!" Batin Willy sedang berbisik kembali. Di
last updateLast Updated : 2025-03-13
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status