Compartir

Khawatir

Autor: umayiska
last update Última actualización: 2025-10-08 19:36:59

" Aku ngga papa Ndra, dari kecil aku memang lemah kayak gini..kalau di suruh berdiri lama aku memang ngga kuat dan bakal pusing terus keringat dingin gini. " Rika pun menjelaskan apa yang terjadi dengannya kepada Indra.

" Jadi, solusinya gimana biar kamu ngga kayak gini lagi? "

" Biasanya sih kalau udah ngga kuat langsung duduk. Tapi tenang aja Ndra, aku masih kuat kok.. kan kamu bilang tinggal 35 menit lagi, aku masih bisa tahan " ucap Rika sambil memegang lututnya yang hampir mati rasa.

" Wajah kamu udah pucat gitu Rik, nanti kalau kamu kenapa-kenapa gimana? " ucap Indra khawatir dengan keadaan Rika.

" Lebay banget kamu, kan aku udah bilang aku ngga papa "

Kriiing.....

Bel berbunyi tanda untuk istirahat pertama.

" Tuh..udah bel kan? berarti tinggal 30 menit lagi "

" Iya Rik, tapi kamu... "

" Indra..aku ngga papa kok seriusan " spontan Rika langsung memotong ucapan Indra.

" Ya udah, tapi inget..kalau memang udah ngga kuat jangan dipaksain, langsung duduk aja di bawah..istirahat. Ata
Continúa leyendo este libro gratis
Escanea el código para descargar la App
Capítulo bloqueado

Último capítulo

  • My Teacher My Husband    Malam Selesai Acara

    "Alhamdulillah, selesai juga. Badanku pegel semua" Rika membaringkan dirinya ke atas ranjang sambil meregangkan tubuhnya. Tanpa sadar, Rika pun tertidur dengan tubuh masih terbalut gaun pernikahan.20 menit kemudian"Rik, bangun sayang" mendengar ada yang memanggil, Rika sedikit terbangun sambil menggeliat."Bentar kak, 5 menit lagi"'Kakak? Apa dia pikir ini udah pagi? Apa dia lupa kalau udah nikah?' Batin Pak Dimas."Sayang, mandi dulu. Biar ngga gatel badannya. Atau mau saya bantu mandikan?" Pak Dimas mendekatkan bibirnya tepat di samping telinga Rika. Rika sedikit mengerutkan dahinya.'Kenapa suara Kakak mirip Pak Dimas?Hmm..Pak Dimas ya' Dengan terkejutnya, Rika membuka mata dan terbangun. Rika melihat Pak Dimas berada di sampingnya, seketika Rika teringat bahwa mereka sudah menikah dan sah menjadi suami istri. Jadi wajar saja, jika Pak Dimas berada di kamar tidur Rika."Astagfirullah, saya kaget pak" Rika mengelus dada tanda menenangkan hatinya."Kaget kenapa?" Walaupun bingung,

  • My Teacher My Husband    Hari H

    Tok Tok Tok"Assalamualaikum, kakak masuk ya" Kak Ali membuka pintu kamar, berjalan kearah mempelai wanita yang sudah terbalut oleh baju yang pernah dicoba ketika di toko baju pernikahan."Waalaikumussalam Kak Ali?" Rika melihat Kak Ali berjalan kearahnya, Rika sedang terduduk di ranjang yang sudah dihiasi dengan susunan butiran bunga berbentuk love."Masya Allah, cantik banget adikku ini" Kak Ali duduk di samping Rika sambil memegang tangan Rika dengan lembut. Mendengar ucapan Kak Ali, Rika menoleh kearah Kak Ali dan tanpa sadar mengeluarkan air mata yang sudah menggenang di kelopak matanya. Kak Ali terkejut dan langsung mengambil tisu."Kamu kenapa nangis sayang?" melihat Rika yang terus menerus mengeluarkan air mata, Kak Ali mengambil beberapa tisu untuk diletakkan pada bagian bawah mata Rika, agar air mata Rika tidak melebar kemana-mana."Nanti makeupnya luntur loh, jangan nangis lagi ya. Kasian Dimas nanti pas liat kamu. Kaget karna wajah kamu udah bengkak karna nangis mulu" Rika

  • My Teacher My Husband    Tidur Bersama

    Jam menunjukkan pukul 11.15 pm, Rika berusaha untuk terus menutup matanya. Tapi, tidak kunjung tertidur. Bagaimana bisa, tentu saja Rika tidak bisa tidur karena dia terus memikirkan hari esok. Dimana hari yang akan mengubah status dirinya menjadi seorang istri. Rika terus menerus gelisah, dan selalu mengubah posisi tidurnya agar dengan cara itu Rika bisa merasa nyaman dan mulai tertidur. Tapi usaha itu gagal, bahkan matanya tampak segar tanpa sayu sedikit pun."Kenapa susah banget buat tidur. Biasanya aku bisa langsung tidur" Rika bangun dan mendudukkan dirinya dengan kaki disilang. Rika terus terdiam dengan posisi seperti itu. Dan entah kenapa, Kak Ali langsung terlintas di dalam pikirannya. Rika beranjak dari ranjang dan berjalan menuju kamar Kak Ali. Rika diam beberapa saat ketika sudah sampai di depan pintu kamar Kak Ali. Rika mulai mengetuk pintu kamar dan langsung membuka pintu. Kak Ali tidak pernah mengunci pintu kamarnya. Karena Ketika masih kecil disaat Rika sedang tidak bis

  • My Teacher My Husband    Menuju Hari H

    TriririingTak terasa bel berbunyi tanda waktu belajar usai, Rika mulai bersiap memasukkan buku dan alat tulisnya ke dalam tas."Rik, yuk pulang" ajak Indra"Yuk" Suasana kelas sudah sepi hanya tersisa Rika, Indra, dan Pak Dimas yang sedang menyusun tumpukan buku untuk dibawa ke kantornya. Rika dan Indra hendak berjalan menuju luar kelas. "Rika, ke sini bantu Bapak bawa buku ke kantor" mendengar Pak Dimas, Rika dan Indra langsung datang menghampiri."Saya bantu juga ya pak" Indra menawarkan diri untuk membantu. Pak Dimas langsung menolak tawaran Indra."Ngga usah, bukunya ngga terlalu banyak kok. Kamu pulang aja" "Kalau gitu, saya nungguin Rika aja pak""Rika nanti pulang bareng saya, jadi kamu pulang duluan aja" mendengar hal itu Rika terkejut mendengar ucapan calon suaminya itu.'Kenapa makin kesini makin berani aja Pak Dimas ngajakin aku pulang bareng. Masalahnya di sini tuh ada Indra. Dengan gampangnya ngomong gitu ke dia?' batin Rika."Kok bareng sama Bapak?" tanya Indra yang b

  • My Teacher My Husband    Menyelesaikan Masalah

    Setelah sampai di depan kelas, aku membuka pintunya dan masuk menuju tempatku duduk, di sampingku sudah ada penghuni yang bahkan tidur sambil mendengkur." Yaelah..tidur "" Indra...bangun...pak Dimas manggil kamu tuh " Bisik ku kepadanya, dan di respon dengan sangat baik, hehehe...dia terkejut dan langsung berdiri. Matanya masih terpejam, dan agak lunglai berdirinya." Iya pak..ada apa? " aku pun Langsung tertawa puas melihat tingkah Indra. Yang si empunya nama langsung sadar kalau aku sedang menjahilinya. Dia pun langsung duduk kembali, dan mengacak-acak rambutku. " Kaget aku tau, kirain beneran di panggil " ucap Indra, yang awalnya mengantuk sudah tidak lagi. Dia melihatku terus, aku bingung...kenapa? apa aku keterlaluan?" Hehehe...sorry..abisnya kamu tidur sih, ya aku jailin deh " aku fikir dia ingin membalas ucapan ku yang ini, Ternyata dia malah nanya ke aku tentang kesehatan ku." Gimana keadaan kamu? udah baikan? eh..tapi dilihat dari ekspresi kamu, kayaknya sehat wal afiyat

  • My Teacher My Husband    Menggoda

    Ketika sudah di dekat mobil, pak Dimas Langsung sigap membuka pintu mobil untuk ku. Karna masih terpikirkan kejadian kemarin, aku pun langsung memasuki mobil tanpa memberikan ekspresi ataupun ucapan terimakasih. Tapi, tidak begitu dengan ekspresinya. Dia masih memakai senyuman manis nya itu. Setelah itu, dia menutup pintu yang sedari tadi di pegang olehnya, dan berjalan menuju pintu yang ada di sebrang, membuka pintunya sendiri lalu masuk. Aku berfikir akan langsung menuju ke sekolah, karna kak Ali sudah masuk ke dalam rumah. Tapi, aku sama sekali tidak mendengar suara mobil di hidupkan." Kok ngga berangkat? " ucapku tanpa melihat ke arahnya, dan hanya terus melihat ke depan." Saya mau ngomong sesuatu sama kamu Rik " walaupun aku menatap lurus ke depan. Tapi, aku merasa dia melihat ke arah ku." Ya ngomong aja " masih setia dengan pandanganku yang tetap lurus melihat ke depan." Saya mau minta maaf karna sudah diemin kamu. Itu.. " belum sempat ucapannya selesai, Langsung ku potong d

Más capítulos
Explora y lee buenas novelas gratis
Acceso gratuito a una gran cantidad de buenas novelas en la app GoodNovel. Descarga los libros que te gusten y léelos donde y cuando quieras.
Lee libros gratis en la app
ESCANEA EL CÓDIGO PARA LEER EN LA APP
DMCA.com Protection Status