Share

My Wife is Bodyguard
My Wife is Bodyguard
Penulis: Luna Lupin

Chapter 1: Meet a Jerk

Happy reading ;)

------------------

Yakutsk, Russia.

Kesunyian, kegelapan dan suasana dingin yang mencapai suhu -50°C di kota itu, tak menyulutkan api amarah pada seorang pria dengan pakaian serba hitam dan memakai kain penutup wajah.

Manik itu terus menghunus seakan dapat mematikan target hanya dengan tatapan itu, kini targetnya telah tergeletak bersimbah darah walau masih mampu mengerang dalam gerak yang teramat sakit.

Ia berjongkok, mengulurkan desert eagle mulai membidik diarea pelipis korban. Namun, tanpa ia ketahui dari arah belakang, seorang wanita menendang pistol itu dan menangkapnya dengan tangkas, ia tak segan segan menaruh deagle itu tepat di jantungnya.

Dor!

Satu tembakan mampu membuat pria itu tak bernyawa. Wanita itu berjalan lalu berjongkok mendekati korban yang terus mengerang meminta pertolongan. Ia meraih ponsel menghubungi ambulance lalu melangkah pergi.

Tanpa ia sadari pria yang menjadi korban itu meraih sebuah kalung perak dari saku kemeja wanita yang telah menyelamatkannya. Ia berjanji akan mencari wanita itu hingga dapat.

Dua Tahun Kemudian.

Suara dentuman musik terasa menelusup indra pendengaran seorang wanita bersurai golden blonde yang baru saja memasuki salah satu night club di kota New York. Aura dingin, tatapan tajam, dan keangkuhan yang mendominasi, begitu kentara ditengah wajah mungil yang ia miliki. Manik legam wanita itu seakan menjerat semua mata pria maupun wanita untuk tertuju padanya, namun tak ada satupun yang berani mendekat bahkan mencoba menggodanya.

Hingar bingar night club yang ia kunjungi benar benar membuatnya muak. Lebih dari itu ia sangat kesal dengan bossnya yang mengharuskan ia berada disini. Ia lebih suka menjadi bodyguard pejabat politik hingga beberapa Mentri di Russia dibanding harus mengawal pria yang terkenal brengsek dan badboy seperti Mike Delwyn.

Sepatu Yezzy Boost 350 V2 Cinder Black Gum yang ia kenakan membuatnya begitu berbeda dari wanita lain didalam sana. Celana jeans, jaket kulit hitam dengan rambut diikat membuat siapapun tahu bahwa dirinya adalah seorang bodyguard wanita. Tak ada yang mengira bahwa ia adalah bodyguard dari seorang pria brengsek incaran para wanita.

Emily Blunt. Ia menghentikan langkahnya saat berada didepan ruangan VVIP tempat pria yang akan ia temui untuk pertama kali dalam hidupnya. Jemari lentik yang jauh dari kata lembut itu mulai mendorong pintu secara perlahan dan menampakkan beberapa pria tengah melakukan adegan dewasa secara terang-terangan. Ia hanya menyeringai menunggu aktifitas sialan itu hingga selesai.

Emily meraih ponsel, mengirim pesan pada John yang sedang dirawat di salah satu rumah sakit terbaik di Russia. Andai saja insiden penembakan dua hari yang lalu tidak terjadi, mungkin saat ini ia tengah menikmati liburan bersama sahabatnya di Melbourne dan John lah yang bertugas disini.

"Awalnya aku tak percaya Loginova memberiku bodyguard wanita," Pria itu mengancingkan kemejanya lalu menenggak red wine hingga tandas.

"Ya Sir," Emily menunduk hormat saat berhadapan dengan pria brengsek yang sialnya sangat tampan, surai dark brown yang ia miliki, tampak keras dan terkesan sempurna ditengah wajah unik yang mempesona, manik coklat, alis tebal, hidung mancung dan rahang tegas dengan ditumbuhi bulu halus seakan menjelaskan bahwa ia pria yang piawai dalam menaklukkan para wanita, tatto dibagian lengan atas hingga dada membuat pria brengsek itu tampak liar dan panas.

"Jika tahu seperti ini aku akan membelimu dan kita akan....."

"Saya bertugas menjaga anda bukan melayani anda Sir," potong Emily segera, ia tahu kemana arah pembicaraan pria brengsek yang sialnya begitu tampan seperti Mike Delwyn. Kedua pria disamping Mike yang sudah ia tebak merupakan sahabatnya, terkekeh pelan menanggapi ucapan Emily.

Mike beranjak dari dua wanita yang menemaninya sedari tadi, ia berjalan menghadap Emily, menatap nya intens hingga mengikis jarak diantara mereka.

"Kau akan tahu apa yang akan terjadi nanti Emily Blunt." Senyum seringai menghiasi wajahnya yang rupawan. Wangi maskulin pria itu menggelitik indra penciuman Emily, namun Emily masih tak merespon apa yang pria itu katakan, justru pandangan dan sikap dinginlah yang ia berikan padanya.

Tepat pukul 02.00 am Mike menyudahi kegiatan party disana, ia bergegas meraih kunci mobil dan menyerahkan pada Emily. Wanita itu segera mengikuti langkah lebar pria bersurai dark brown tersebut dan membukakan pintu mobil penumpang untuknya. Emily menghela nafas panjang sebelum mengambil alih kemudi.

Mobil Bugatti La Voiture Noire Black membelah jalanan kota New York dini hari, suasana hening membuat Mike merasa tersiksa namun sedari tadi ia pun tak mengalihkan pandangannya dari sosok wanita mungil disampingnya, Emily.

"Mengapa kau bekerja sebagai bodyguard?" Mike menatap intens wanita bersurai golden blonde yang fokus pada jalanan didepannya. Ia tak percaya jika wanita bertubuh mungil dan cantik dengan bulu mata lebat, bibir tipis merona alami mampu menjadi seorang bodyguard yang hidup penuh dengan kekerasan. Ia juga tak sabar ingin sekedar berbincang dengan wanita yang terlihat dingin padanya. Benarkah ia sama sekali tak tertarik pada dirinya ditengah ia pun menjadi incaran para wanita?

Pertanyaan itu terjawab saat Emily sama sekali tak menanggapinya. Mike tersenyum tak percaya, ia lebih baik mengalihkan pandangan pada jalanan disamping jendela kaca, namun Mike menyadari saat jalan yang mereka tempuh ialah jalan menuju mansion milik kedua orangtuanya. Bagaimana wanita itu bisa tahu? Bahkan Emily tak bertanya apapun padanya?

"Kau??" Manik cokelat Mike menatap wanita disamping nya penuh tanya.

"Aku meretas ponsel yang kau gunakan Sir," jawab Emily santai. Mobil Bugatti La Voiture Noire Black melewati gerbang dan memasuki area mansion. Wanita itu segera keluar, membukakan pintu mobil untuk Mike.

"Kau sangat mengejutkan Emily." Manik cokelat Mike menatap tajam saat ia turun dan mulai memasuki pintu utama mansion. Langkah Mike terhenti melihat kedua orangtuanya tampak menunggu diruang utama. Emily yang saat itu berada dibelakang Mike membungkuk hormat. Sekilas Mike melirik wanita ber manik legam yang tetap bersikap dingin dan profesional padanya.

"Mom?? Daddy? Tak seperti biasanya menungguku seperti ini," Mike berjalan mendekat dan memeluk dua orang yang begitu dicintai nya.

"Kau salah paham," Alice melepas pelukan Mike dan mendekati Emily.

"Aku menunggu bodyguard mu, bukan menunggu anak brengsek sepertimu!" kesal Alice yang tahu tabiat anak laki-laki satu satunya itu. Sang ayah tertawa geli melihat wajah Mike mendelik tajam.

Mike terkejut mengapa sang ibu begitu terbuka pada orang yang baru dikenalnya, bahkan mereka baru pertama kali bertemu. Keterkejutan itu merambat pada Emily, ia tak mengerti mengapa wanita ini memandangnya penuh kasih, seakan mengutarakan rasa rindu yang teramat dalam.

Egbert memahami sikap Alice yang sangat terbuka pada bodyguard sang anak, istrinya begitu kehilangan anak perempuan pertama mereka karena kecelakaan dimasa lalu, Alice bahagia saat Loginova memberitahu bodyguard wanita untuk anaknya dan mengirim foto Emily pada mereka. Ia sempat terkejut mendapati kemiripan yang hampir sama dengan mendiang anaknya. Manik legam itu begitu indah, terutama surai golden blonde itu menarik ingatan pada sang anak saat ia mengikat surainya terdahulu.

"Kau cantik sekali Emily.." puji Alice memegang kedua bahu wanita tersebut. Emily membalasnya dengan senyum manis yang tak ia sadari telah membuat Mike ikut tersenyum.

"W..wait jadi ia belum pernah ke mansion ini Dadd?"

"Tadi Dadd meminta nya untuk menyusul mu di club, berhati-hati lah posisi kita saat ini sedang berada diatas dan dalam incaran musuh musuh Daddy," Mike mengangguk paham pasalnya, saat ini keluarga Mike menjadi incaran para musuh karena keadilan sang ayah sebagai jaksa agung dinilai mampu mengendalikan kebijakan penegakan hukum di New York, dan memberikan sanksi pada siapapun yang bertindak sewenang-wenang apalagi mencoba memberikan suapan ke pihak yang bersangkutan baik dalam bentuk apapun. Namun hal itu membuat perpecahan, karenanya saat sang ayah menjabat, banyak orang dari kalangan atas, bahkan koruptor yang terbiasa aman berkeliaran, menjadi mendekam dalam penjara sesuai hukum yang berlaku.

Tak sedikit yang berusaha menggulingkan sang ayah dan melakukan beragam cara untuk meruntuhkan. Maka dari itu Egbert membayar Loginova untuk memberikan bodyguard handal demi menjaga anak semata wayangnya. Pria itu kembali menatap sang ibu yang asyik berbincang dengan Emily.

"Oh God! Orang tuamu pasti cantik hingga bisa melahirkan wanita cantik sepertimu," Emily ikut tersenyum ditengah hatinya yang merasa tersayat. Dan Mike menangkap itu semua dengan baik.

"Masuklah aku akan menunjukkan kamarmu," Alice membawa Emily kedalam mansion dan benar benar mengacuhkan anak semata wayangnya, Mike Delwyn.

"Astaga Dadd, apa ia benar benar melupakan siapa anaknya?"

"Kurasa begitu." Sang ayah merangkul Mike dan tertawa saat mendapat sikutan kekesalan dari sang anak.

***

-To Be Continued-

Terimakasih banyak udah baca sampai chapter ini ;) jangan lupa dukung lunalupin dengan cara berikan komentar di ulasan dan VOTE menggunakan GEM. Lyubov ;*

Novel karya Luna Lupin yang lain:

- My Brilliant Doctor: (Vincent, Tara, Nick - Romance Action 21+)

- BEATRIX ADELINE: (Beatrix Adeline & David Mills - Romance Erotic 21+) : Novel ini eksklusif hanya ada di HotBuku app.

Visual book follow Instagra'm: @_lunalupin

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status