Bodyguard lebih cocok jika dikaitkan dengan seorang pria bertubuh besar, kekar, wajah mengerikan, dan tato di beberapa bagian tubuh. Namun, bagaimana jika bodyguard tersebut adalah seorang wanita? Seorang wanita cantik, dingin dan angkuh seperti Emily Blunt, tentunya menjadi bodyguard adalah pilihan yang sangat tepat. Siapa sangka pilihan tersebut membuat ia harus mengawal pria brengsek, Mike Delwyn yang merupakan anak dari pejabat politik Jaksa Agung, Egbert Benson dan CEO perusahaan besar Cy Group. Seiring berjalannya waktu, Mike mencintai Emily namun cara yang ia gunakan justru membuat nya menjauh. Akankah Mike terus berjuang untuk mendapatkan hati Emily? saat takdir justru menggali masa lalu mereka yang saling berkaitan, atau menyerah dan melupakan Emily? "Are you requiring proof as to how much I want to make you happy, so we can create this beautiful thing together?" -Mike Delwyn-
Lihat lebih banyakHappy reading ;)
------------------
Yakutsk, Russia.
Kesunyian, kegelapan dan suasana dingin yang mencapai suhu -50°C di kota itu, tak menyulutkan api amarah pada seorang pria dengan pakaian serba hitam dan memakai kain penutup wajah.
Manik itu terus menghunus seakan dapat mematikan target hanya dengan tatapan itu, kini targetnya telah tergeletak bersimbah darah walau masih mampu mengerang dalam gerak yang teramat sakit.
Ia berjongkok, mengulurkan desert eagle mulai membidik diarea pelipis korban. Namun, tanpa ia ketahui dari arah belakang, seorang wanita menendang pistol itu dan menangkapnya dengan tangkas, ia tak segan segan menaruh deagle itu tepat di jantungnya.
Dor!
Satu tembakan mampu membuat pria itu tak bernyawa. Wanita itu berjalan lalu berjongkok mendekati korban yang terus mengerang meminta pertolongan. Ia meraih ponsel menghubungi ambulance lalu melangkah pergi.
Tanpa ia sadari pria yang menjadi korban itu meraih sebuah kalung perak dari saku kemeja wanita yang telah menyelamatkannya. Ia berjanji akan mencari wanita itu hingga dapat.
Dua Tahun Kemudian.
Suara dentuman musik terasa menelusup indra pendengaran seorang wanita bersurai golden blonde yang baru saja memasuki salah satu night club di kota New York. Aura dingin, tatapan tajam, dan keangkuhan yang mendominasi, begitu kentara ditengah wajah mungil yang ia miliki. Manik legam wanita itu seakan menjerat semua mata pria maupun wanita untuk tertuju padanya, namun tak ada satupun yang berani mendekat bahkan mencoba menggodanya.
Hingar bingar night club yang ia kunjungi benar benar membuatnya muak. Lebih dari itu ia sangat kesal dengan bossnya yang mengharuskan ia berada disini. Ia lebih suka menjadi bodyguard pejabat politik hingga beberapa Mentri di Russia dibanding harus mengawal pria yang terkenal brengsek dan badboy seperti Mike Delwyn.
Sepatu Yezzy Boost 350 V2 Cinder Black Gum yang ia kenakan membuatnya begitu berbeda dari wanita lain didalam sana. Celana jeans, jaket kulit hitam dengan rambut diikat membuat siapapun tahu bahwa dirinya adalah seorang bodyguard wanita. Tak ada yang mengira bahwa ia adalah bodyguard dari seorang pria brengsek incaran para wanita.
Emily Blunt. Ia menghentikan langkahnya saat berada didepan ruangan VVIP tempat pria yang akan ia temui untuk pertama kali dalam hidupnya. Jemari lentik yang jauh dari kata lembut itu mulai mendorong pintu secara perlahan dan menampakkan beberapa pria tengah melakukan adegan dewasa secara terang-terangan. Ia hanya menyeringai menunggu aktifitas sialan itu hingga selesai.
Emily meraih ponsel, mengirim pesan pada John yang sedang dirawat di salah satu rumah sakit terbaik di Russia. Andai saja insiden penembakan dua hari yang lalu tidak terjadi, mungkin saat ini ia tengah menikmati liburan bersama sahabatnya di Melbourne dan John lah yang bertugas disini.
"Awalnya aku tak percaya Loginova memberiku bodyguard wanita," Pria itu mengancingkan kemejanya lalu menenggak red wine hingga tandas.
"Ya Sir," Emily menunduk hormat saat berhadapan dengan pria brengsek yang sialnya sangat tampan, surai dark brown yang ia miliki, tampak keras dan terkesan sempurna ditengah wajah unik yang mempesona, manik coklat, alis tebal, hidung mancung dan rahang tegas dengan ditumbuhi bulu halus seakan menjelaskan bahwa ia pria yang piawai dalam menaklukkan para wanita, tatto dibagian lengan atas hingga dada membuat pria brengsek itu tampak liar dan panas.
"Jika tahu seperti ini aku akan membelimu dan kita akan....."
"Saya bertugas menjaga anda bukan melayani anda Sir," potong Emily segera, ia tahu kemana arah pembicaraan pria brengsek yang sialnya begitu tampan seperti Mike Delwyn. Kedua pria disamping Mike yang sudah ia tebak merupakan sahabatnya, terkekeh pelan menanggapi ucapan Emily.
Mike beranjak dari dua wanita yang menemaninya sedari tadi, ia berjalan menghadap Emily, menatap nya intens hingga mengikis jarak diantara mereka.
"Kau akan tahu apa yang akan terjadi nanti Emily Blunt." Senyum seringai menghiasi wajahnya yang rupawan. Wangi maskulin pria itu menggelitik indra penciuman Emily, namun Emily masih tak merespon apa yang pria itu katakan, justru pandangan dan sikap dinginlah yang ia berikan padanya.
Tepat pukul 02.00 am Mike menyudahi kegiatan party disana, ia bergegas meraih kunci mobil dan menyerahkan pada Emily. Wanita itu segera mengikuti langkah lebar pria bersurai dark brown tersebut dan membukakan pintu mobil penumpang untuknya. Emily menghela nafas panjang sebelum mengambil alih kemudi.
Mobil Bugatti La Voiture Noire Black membelah jalanan kota New York dini hari, suasana hening membuat Mike merasa tersiksa namun sedari tadi ia pun tak mengalihkan pandangannya dari sosok wanita mungil disampingnya, Emily.
"Mengapa kau bekerja sebagai bodyguard?" Mike menatap intens wanita bersurai golden blonde yang fokus pada jalanan didepannya. Ia tak percaya jika wanita bertubuh mungil dan cantik dengan bulu mata lebat, bibir tipis merona alami mampu menjadi seorang bodyguard yang hidup penuh dengan kekerasan. Ia juga tak sabar ingin sekedar berbincang dengan wanita yang terlihat dingin padanya. Benarkah ia sama sekali tak tertarik pada dirinya ditengah ia pun menjadi incaran para wanita?
Pertanyaan itu terjawab saat Emily sama sekali tak menanggapinya. Mike tersenyum tak percaya, ia lebih baik mengalihkan pandangan pada jalanan disamping jendela kaca, namun Mike menyadari saat jalan yang mereka tempuh ialah jalan menuju mansion milik kedua orangtuanya. Bagaimana wanita itu bisa tahu? Bahkan Emily tak bertanya apapun padanya?
"Kau??" Manik cokelat Mike menatap wanita disamping nya penuh tanya.
"Aku meretas ponsel yang kau gunakan Sir," jawab Emily santai. Mobil Bugatti La Voiture Noire Black melewati gerbang dan memasuki area mansion. Wanita itu segera keluar, membukakan pintu mobil untuk Mike.
"Kau sangat mengejutkan Emily." Manik cokelat Mike menatap tajam saat ia turun dan mulai memasuki pintu utama mansion. Langkah Mike terhenti melihat kedua orangtuanya tampak menunggu diruang utama. Emily yang saat itu berada dibelakang Mike membungkuk hormat. Sekilas Mike melirik wanita ber manik legam yang tetap bersikap dingin dan profesional padanya.
"Mom?? Daddy? Tak seperti biasanya menungguku seperti ini," Mike berjalan mendekat dan memeluk dua orang yang begitu dicintai nya.
"Kau salah paham," Alice melepas pelukan Mike dan mendekati Emily.
"Aku menunggu bodyguard mu, bukan menunggu anak brengsek sepertimu!" kesal Alice yang tahu tabiat anak laki-laki satu satunya itu. Sang ayah tertawa geli melihat wajah Mike mendelik tajam.
Mike terkejut mengapa sang ibu begitu terbuka pada orang yang baru dikenalnya, bahkan mereka baru pertama kali bertemu. Keterkejutan itu merambat pada Emily, ia tak mengerti mengapa wanita ini memandangnya penuh kasih, seakan mengutarakan rasa rindu yang teramat dalam.
Egbert memahami sikap Alice yang sangat terbuka pada bodyguard sang anak, istrinya begitu kehilangan anak perempuan pertama mereka karena kecelakaan dimasa lalu, Alice bahagia saat Loginova memberitahu bodyguard wanita untuk anaknya dan mengirim foto Emily pada mereka. Ia sempat terkejut mendapati kemiripan yang hampir sama dengan mendiang anaknya. Manik legam itu begitu indah, terutama surai golden blonde itu menarik ingatan pada sang anak saat ia mengikat surainya terdahulu.
"Kau cantik sekali Emily.." puji Alice memegang kedua bahu wanita tersebut. Emily membalasnya dengan senyum manis yang tak ia sadari telah membuat Mike ikut tersenyum.
"W..wait jadi ia belum pernah ke mansion ini Dadd?"
"Tadi Dadd meminta nya untuk menyusul mu di club, berhati-hati lah posisi kita saat ini sedang berada diatas dan dalam incaran musuh musuh Daddy," Mike mengangguk paham pasalnya, saat ini keluarga Mike menjadi incaran para musuh karena keadilan sang ayah sebagai jaksa agung dinilai mampu mengendalikan kebijakan penegakan hukum di New York, dan memberikan sanksi pada siapapun yang bertindak sewenang-wenang apalagi mencoba memberikan suapan ke pihak yang bersangkutan baik dalam bentuk apapun. Namun hal itu membuat perpecahan, karenanya saat sang ayah menjabat, banyak orang dari kalangan atas, bahkan koruptor yang terbiasa aman berkeliaran, menjadi mendekam dalam penjara sesuai hukum yang berlaku.
Tak sedikit yang berusaha menggulingkan sang ayah dan melakukan beragam cara untuk meruntuhkan. Maka dari itu Egbert membayar Loginova untuk memberikan bodyguard handal demi menjaga anak semata wayangnya. Pria itu kembali menatap sang ibu yang asyik berbincang dengan Emily.
"Oh God! Orang tuamu pasti cantik hingga bisa melahirkan wanita cantik sepertimu," Emily ikut tersenyum ditengah hatinya yang merasa tersayat. Dan Mike menangkap itu semua dengan baik.
"Masuklah aku akan menunjukkan kamarmu," Alice membawa Emily kedalam mansion dan benar benar mengacuhkan anak semata wayangnya, Mike Delwyn.
"Astaga Dadd, apa ia benar benar melupakan siapa anaknya?"
"Kurasa begitu." Sang ayah merangkul Mike dan tertawa saat mendapat sikutan kekesalan dari sang anak.
***
-To Be Continued-
Terimakasih banyak udah baca sampai chapter ini ;) jangan lupa dukung lunalupin dengan cara berikan komentar di ulasan dan VOTE menggunakan GEM. Lyubov ;*
Novel karya Luna Lupin yang lain:
- My Brilliant Doctor: (Vincent, Tara, Nick - Romance Action 21+)
- BEATRIX ADELINE: (Beatrix Adeline & David Mills - Romance Erotic 21+) : Novel ini eksklusif hanya ada di HotBuku app.
Visual book follow Instagra'm: @_lunalupin
Happy reading ;)--------------Emily seolah melayang kala pria itu mempersilahkan dan menatap detail setiap pergerakan Emily. Loginova mengulurkan tangan membawa Emily menuju altar. Senyumnya merekah indah namun berbeda dengan degup jantungnya seolah bersorak.Sementara bridesmaid berada di belakang mengiringi langkah Emily. Ribuan lampu berbentuk lilin yang berbentuk kristal mengisi langit langit gedung dengan pola melingkar hingga menyatu tepat di atas altar.Beberapa bunga mawar merah tersedia di setiap sudut meja para tamu, serta background dengan air terjun memenuhi keseluruhan tempat dimana mereka akan mengucap janji sehidup semati.Jalan yang ia tapaki seolah menyambut kedatangan Emily seperti seorang ratu juga di bagian sisi kiri dan kanan terdapat bunga anggrek putih yang menggumpal dan panjang
Happy reading ;)----------------"Sebenarnya, Celline datang ke mansion untuk meminta maaf pada kita." Mike terdiam begitupun dengan Emily di sebrang sana."Lalu?" tanya Emily santai namun ia segera membentengi hati jika pernyataan Mike membuatnya luka atau melebihi itu."Tak ada perbincangan serius, kami hanya berbincang tentang kejadian yang menimpa kita," jawab Mike pasti. Emily pun tersenyum mendengar nada pria itu yang jujur."Oke."Mike terdiam dan merubah posisi menjadi telungkup. "Hanya, oke?" tanyanya memastikan."Ya, memang kau mau apa lagi?""Tidak. Hanya itu."Emily tergelak di sebrang sana. Dua jam berlalu mereka sama sama tak ingin melepaskan ponsel dari telinga mereka, walau panas tapi setidaknya mereka akan sama sama tidur terlelap.***Satu bulan berlalu, Mike benar benar memajukan tanggal pernikahan mereka, dan kini hari itu tiba. Ia tak sabar untuk segera bertemu dengan calon
Happy reading ;)-----------------"Mike, bisakah kita bicara?" Wanita itu bergegas berdiri menghentikan langkah Mike yang acuh tak peduli. Sementara Egbert menepuk pundak sang anak dan berlalu pergi.Halaman utama mansion menjadi pilihan Mike untuk mengabulkan keinginan wanita itu. Sebenarnya jengah, namun Mike tak bisa menolak jika pertemuan mereka adalah yang terakhir mengingat Celline akan segera pergi ke Jepang dalam waktu yang lama."Langsung saja, tak ada waktu." Mike melirik jam tangan dan memasukkan kedua tangannya ke dalam saku. Pandangannya lurus tak menoleh bahkan berhadapan dengan mantan kekasihnya dulu."Aku tahu aku salah saat itu, aku hanya ingin minta maaf juga pada Emily. Tapi, luka yang ku buat tampaknya begitu membekas dalam ingatan kalian." Celline menunduk seraya mengusap lengannya ketika angin menusuk ke dalam lapisan kulit.Ia tersenyum pahit, dulu Mike akan segera menutupi tubuhnya dengan long coat atau jaket yang ia
Happy reading ;)----------------"Siapa?" tanya Emily menatap ponsel Mike yang telah ia matikan. Mike mengacungkan layarnya kembali. "Jeff.""Ada apa dia menghubungimu?""Aku berjanji akan berlatih dengannya hari ini, aku melupakan itu."Emily mendesah samar. Mereka kembali berjalan menatap ke sekeliling gedung milik sahabat Egbert "Bagaimana?" tanya Dirk seraya menatap bagian gedung yang akan dijadikan altar untuk janji suci mereka.Mike mengangguk setuju dan menoleh pada wanitanya. "Kau suka?""Tentu." Senyum keduanya mengembang. Mike melirik jam tangan menunggu wedding organizer yang berjanji akan menyusul mereka.Seorang pria berlari tergesa dan menunduk hormat ketika berhadapan dengan Mike. "Sir, maaf atas keterlambatannnya, saya Stefan." sapanya canggung. Mike hanya membuang nafas kasar namun tak segan menjabat uluran tangannya."Kau dari mana saja?" sentak Eveline kesal."Jalanan macet, kau bahkan tiba tib
Happy reading ;)-------------------"Mike benar, ia harus melindungimu dan keluarganya nanti seperti yang selalu dilakukan oleh Daddy," ujar Alice seraya berjalan menghampiri keduanya.Emily melirik pada Mike yang memandang ibunya dengan kesal. "Mike, ibumu hanya mencemaskanmu walau berlebihan. Ayolah, jangan seperti ini." Egbert merentangkan kedua tangannya kemudian duduk di sofa."Itu benar, aku tahu kau menyayangi Alice," sambung Emily meyakinkan. Mike terdiam seolah pikiran dan hatinya beradu antara kasih sayang dan kekecewaan.Hingga akhirnya Mike mengangguk memutuskan mengakhiri sifatnya yang kekanakan. "Aku minta satu hal padamu," tegas Mike dengan matanya yang tajam."Ya, apapun untukmu." Alice mengangguk dan duduk di sisi ranjang berhadapan dengan putranya yang ia kasihi."Jangan ganggu hubungan kami untuk sekarang bahkan selamanya," pinta Mike dengan tatapannya yang mengeras. Sementara Alice tersenyum simpul. "Tentu, aku ta
Happy reading ;) ----------------- Loginova tersenyum simpul pada Tara yang sempat berpapasan dengannya sebelum pergi. Wanita dengan midi dress suit di balut blezzer burgundy serta syal berbulu melingkar di lehernya membuat Mike menyadari betapa berkelasnya ia. Wanita itu menjentikkan jari memerintah anak buahnya untuk menaruh beberapa makanan vegetarian di atas nakas. Emily menaikkan kedua alisnya melihat tingkah sahabat ibunya yang berusaha untuk menjadi wanita normal. Entah itu dari lubuk hatinya atau hanya bepura pura se welcome ini pada orang baru seperti Mike. Loginova bahkan hanya sesekali bertemu dengan Mike dan tak ada perbincangan diantara mereka. Loginova menghampiri keduanya namun berakhir duduk di atas sofa tak jauh dari sana. Emily duduk di sisi ranjang menghadap wanita itu. Sementara Mike menoleh singkat pada wanitanya. "Aku hanya ingin bicara denganmu," tunjuk Loginova pada Mike dengan dagunya yang runcing. Emil
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen