“Siapa yang menyebarkan fitnah seperti itu? Sekarang rumah Pak Joni sudah hancur kalian rusak, siapa yang tanggung jawab?” kesal Tio.
Polisi mulai menanyai warga yang bersikap anarkis. Siapa dalang dari kerusuhan ini. Ternyata mereka termakan hasutan dari Ibu Farhan.
Arini sangat trauma untuk kembali ke rumahnya. Dia tidak ingin berada lebih lama di sana. Arini duduk menunggu di Lorong rumah sakit. Ayah Arini terpaksa pulang untuk membawakan baju ganti untuk putri dan istrinya.
Tio menawari bantuan untuk mengantarnya pulang. Ayah Arini tidak bisa menolak, dia memang sangat membutuhkan bantuan dari seseorang.
Sesampainya di depan rumah,
Ayah Arini seketika lemas, mendapati rumahnya telah habis digondol maling. Pintu rusak, jendela pun telah rusak. Tio pun sama terkejutnya. Mereka lekas memeriksa, apakah ada yang masih tersisa.
Kakak semua dukung author ya caranya dengan masukin buku ini ke rak dan baca semua babnya terima kasih
Hari berganti, Tio sudah berkonsultasi dengan pengacara yang pernah membantu ibunya bercerai dengan ayahnya. Tio meminta bantuan untuk melindungi Arini dan keluarganya dan menyeret pelaku pengrusakkan rumah Arini. Tio, menemui Arini dan keluarganya di penginapan. Dia bersama pengacara mengajak mereka untuk pergi ke kantor polisi untuk mengusut tuntas siapa penyebar fitnah dan pelaku tindak anarkis atas pengrusakkan rumah Orang tua Arini. Tio meminta pengacara mendesak polisi untuk segera menindaklanjuti perkara. Farhan merasa sangat bersalah saat tahu rumah Arini menjadi sasaran amuk warga karena hasutan entah dari siapa pemicunya. Akan tetapi hati kecilnya berkata jika penghasut warga adalah ibunya sendiri.
Erik mendengar kabar dari salah satu asistennya, Arini kini pulang ke kampung halamannya. Erik baru menyadari,setelah Arini pergi, rasanya kehilangan orang yang selama ini selalu mendukungnya.Susan, pada awalnya dia memang sangat tertarik dengan wanita itu. Suami kaya, karir cemerlang didukung oleh ayah sutradara handal, siapa yang tidak tertarik. Namun, Susan tidak seperthatian Arini. Gadis itu bahkan sampai tahu obat yang sering dikonsumsi olehnya saat dia sakit kepala.Beberapa tawaran film untuk Erik berdatangan. Namun, dia masih kesulitan untuk membangun kemistri dengan lawan mainnya. Pikirannya selalu dipenuhi oleh Arini.
Tio melihat keduanya tengah saling bertatapan. Akan tetapi, ada beberapa perawat yang menghalangi mereka berdua. Tio merasa bersyukur, Arini dan Erik tidak banyak berkata. Dia menghampiri Arini lalu memberikannya obat sakit kepala.Arini menarik jemari Tio, mengajaknya masuk ke bangsal tempat ayahnya dirawat. Ayah Arini kini sudah membaik. Dia merasa lebih baik dan tidak ingin dirawat. Namun, Tio tidak mengizinkannya. Dia ingin Ayah Arini benar-benar sehat.“Pak, lebih baik dirawat di sini. Biaya perawatan akan saya tanggung semua, tenang saja,” ucap Tio mencoba menenangkan hati Ayah Arini.“Terima kasih Nak Tio. Bagaimana cara saya untuk membalas kebaikanmu, Nak.” Ayah Arini tidak kuasa menahan ai
“Kamu sudah tidak seseksi itu lagi!” Arini menepuk pipi Erik lembut. Dia berjalan meninggalkan mantan kekasihnya itu sambil menggandeng tangan Tio.Tentu saja, Tio bahagia Arini memilihnya bukan Erik sang superstar itu. Sedangkan Arini sendiri sebenarnya sangat lemas ketika dia harus mengatakan hal itu pada Erik. Biasanya dia bersikap manis pada lelaki itu. Sekarang, tidak ada lagi hal manis untuknya.Kaki Arini gontai, hampir saja dia terjatuh karena lemas. Tio paham, Arini pasti syok setelah mengalami hal berat berkali-kali. Tio langsung menggendong Arini, membawanya masuk ke rumah sakit. Arini te
Tiada yang seindah matanya, sungguh membuatku selalu berdebar.Tio selalu memuja Arini di dalam kesendiriannya. Dia ingin sekali menyatakan perasaannya, akan tetapi apa daya dia tidak bisa mengutarakannya.“Arin, kita makan ya. Sejak pagi kamu belum makan,” ajak Tio sambil mengulurkan tangannya.Arini mengangguk, mana mungkin dia menolak ajakan Tio. Dia berjalan walau tertatih. Tio tidak tega, dia memilih menggendong Arini kembali. Dia ingin gadis ini kembali pulih dengan cepat. Tidak apa dia harus berlelah, asal gadis ini baik-baik saja.Arini tentu tidak bisa menolak lagi kebaikan Tio. Sungguh, berada dalam pangkuan Tio membuat hati Arini berdebar tidak karuan. Untuk meredakan jantungnya, dia menyandarkan kepalanya di dada bidang lelaki tampan itu.Arini dan Tio seketika menjadi pusat perhatian. Di dalam kota kecil, bermesraan seperti itu akan
“Rini, maafkan ibuku.” Farhan berlutut di hadapan Arini. Dia merasa sangat bersalah atas apa yang terjadi dalam hidup Arini dan keluarganya.“Nggak perlu minta maaf. Polisi sudah mengusut semua,” jawab Tio dengan tegas.“Siapa kamu ikut campur urusan kami?” sergah Farhan dengan arogannya.“Dia saksi mata, kamu mau apa? Farhan, persahabatan kita dulu hanya angin lalu. Setelah kamu memutuskan untuk melamarku, kita bukan lagi sahabat.” Arini mengocok isi minumannya.
Erik tidak menyerah, dia masih memiliki banyak waktu untuk membujuk Arini. Dia kemudian menghubungi beberapa sutradara film untuk menerima Arini memerankan sebuah karakter dalam film yang mereka garap. Erik ingin bersanding di dalam film yang sedang dalam proses kontrak. Sementara itu dia harus kembali ke Ibukota untuk menyelesaikan beberapa project FTV.Pihak PH akhirnya menyetujui persyaratan yang diberikan oleh Erik. Dia menghubungi Arini agar dia bersedia mengikuti casting di Ibukota.Pagi itu Arini dan Tio sedang membantu Ayah Arini berkemas. Dia dinyatakan boleh pulang dengan syarat harus banyak beristirahat. Ayah Arini menyanggupinya. Namun, ada satu hal yang membuat hatinya bimbang, di mana mereka akan tinggal.Ternyata Tio sudah menyiapkan rumah kontrakan untuk Arini dan keluarganya selagi rumahnya belum direnovasi. Tio membuat hidup Arini lebih ringan. Kedua orang tua A
Salam perpisahan dari Arini pagi ini membuat perasaan Tio gundah. Tidak ada lagi wajah cantik yang menghiasi harinya. Bahkan dia tidak bias menyentuhnya lagi, melihat senyumnya. Tio sadar, dia harus membuat Arini bersinar. Dia tidak boleh membuat kesempatan yang diberikan itu hilang begitu saja.Arini kembali ke dunia yang sudah ditinggalkannya hamper setahun. Meskipun dia tidak pernah bekerja di depan layar. Namun, di belakang dia sudah membantu kelancaran karir Erik yang cemerlang.Kini dia akan berjuang demi karirnya sendiri. Dia berharap dia masih diberi kesempatan untuk bersinar kembali.Setelah beberapa jam di perjalanan, akhirnya Arini sampai di Ibukota. Banyak artis terkenal yang membintangi film ini. Arini diminta sebagai penjaga warung depan sekolah.Erik berperan sebagai CEO muda yang sukses, mencintai seorang mahasiswi jurusan Teknik. Pada awalnya Arini sangat antusias denga