Share

13. kegundahan Erna

Nasi Berkat 13

Erna berhenti di samping amben yang terletak di bawah pohon rambutan depan rumahnya. Keadaan amben berantakan, sisa sayur yang di ikat Mak Siti belum dibereskan. Ada beberapa tali dari bambu juga.

Menoleh ke samping rumah, pelepah dan daun kelapa berserakan. Keranjang yang ia gunakan untuk memanen sayuran tadi pagi juga tergeletak begitu saja.

Pintu depan tertutup rapat, pun dengan rumah yang sepi membuat Erna heran. Tak biasanya seperti ini.

Erna lalu berjalan ke samping rumah, mengambil keranjang yang tergeletak begitu saja di tanah.

"Tumben, rumah berantakan. Apa Bapak belum sembuh, ya? Ahh tapi tadi pagi udah mendingan kok," gumamnya sendiri.

Mendekati pintu samping rumah, mulai terdengar suara orang tuanya, diselingi gelak tawa.

"Bapak sama Mak di rumah, sepertinya Bapak juga sudah sehat tapi kenapa rumah berantakan sekali," ucap Erna dalam hati.

Erna lalu membuka pintu perlahan.

"Assalamualaikum," Erna mengucap salam. Meletakkan keranjang didekat pintu, membiarkan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status