Share

Sandiwara yang Gagal

"Rey bisa melihat kami, Nay!" Suara Prita hampir terpekik.

"Kau benar. Dia bukan lagi Rey yang dulu," sambung Sri seraya duduk di pinggir tempat tidur Nay.

Nay mengangkat tubuhnya ke posisi duduk. Bergerak sedikit mundur agar bisa bersandar pada sandaran tempat tidurnya dengan leluasa.

"Apa dia mengatakan sesuatu pada kalian?"

"Tidak, Nay. Tapi sorot matanya itu, bagiku terasa seperti puluhan anak panah yang siap dilepaskan."

"Aku sampai menggigil ketakutan," sambar Prita. "Aku bahkan bisa melihat api yang menyala-nyala di sana."

"Rey tidak memberiku kabar sama sekali sampai malam ini. Kebenaran tentang hal yang baru kalian sampaikan aku ingin secepatnya dibuktikan."

"Caranya sudah kau pikirkan, Nay?"

"Sudah, Sri. Aku akan meloncat dari atap gedung ini."

Mata Prita mendelik. "Kau mau bunuh diri sepertiku?"

"Prita, Prita … gak mungkinlah Nay mau bunuh diri. Kupingmu ini harus sering-sering dibersihkan. Nay bilang mau meloncat dari atas gedung ini, bukan mau bunuh diri. Bedakan itu!"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status