Kim Young Jo langsung kembali menuju gerbang neraka, namun saat ia tiba beberapa pengawal kepercayaan raja langit sudah menunggunya."Ada apa ini?" tanya Kim Young Jo."Malaikat maut 888, Kim Young Jo, Raja Langit mendengar doa dan permohonan dari dua jiwa yang kau selamatkan terakhir kali, oleh karena itu Yang mulia Raja Langit mempermudah hukumanmu, Kau bawa keempat jiwa ini ke Athalika. Tapi, asal kau tau perjalanan ke Athalika tidaklah mudah. Dan satu jam kau berada di sana sama dengan beberapa hari kau di bumi. Jadi kau bisa menghabiskan waktu bertahun -tahun saat kau membawa jiwa-jiwa itu ke sana. Tapi, setelah tugas itu selesai, kau bisa kembali ke bumi dan kembali mengerjakan tugasmu sebagai malaikat maut untuk menjemput jiwa seperti biasanya sampai saat kau bertemu dengan jiwa yang terakhir yang juga akan menjadi tugas terakhirmu." Kim Young Jo menghela napas panjang. Ia merasa sangat bersyukur tetapi sekaligus juga khawatir.
Kim Young Jo merasa tugasnya kali ini akan sedikit susah. Karena itu, ia memutuskan untuk menunggu sementara di bukit tengkorak sementara waktu. Karena ia ingin saat mereka tiba di Athalika semua dapat selesai sekaligus. Untuk masalah Baek Ye Na hanya tinggal ke Jeongwol saja. Tatapan tajam Kim Young Jo kini beralih kepada A Yeong."Dalam 6 kehidupan kau adalah seorang yang terhormat, bahkan dalam kehidupan ke-3 kau seorang hakim. Bagaimana bisa kau menjadi seorang wanita yang tidak punya hati? Bisa- bisanya kau menjadi seorang wanita penghibur? Wanita penghibur yang mempersembahkan setiap orang yang tidur denganmu kepada iblis? Apa yang terlintas dalam pikiranmu?" A Yeong menatap Baek Ye Na,lalu menatap Kim Young Jo."Sama seperti Baek Ye Na. Aku tidak pernah berniat untuk bersekutu dengan iblis atau apapun. Tapi, kejadian malam itu sudah mengubah segalanya di dalam kehidupanku. Aku hanya ana
Gong Liu kembali bersama dengan Kim Aeri dan Choi Seong. Namun, mereka tidak langsung berangkat menuju ke laut utara. Meraka menanti dewi Xiang terlebih dahulu. Setelah beberapa lama, dewi Xiang kembali dengan membawa sesuatu."Kalian akan membutuhkan benda ini. Bawalah, dan harus kau yang menyimpan ini Ye Jin, karena permata bulan ini hanya bisa di gunakan oleh wanita. Jika pria yang memegangnya khasiat permata bulan ini akan hilang. Keluarkan saat kalian sudah benar-benar terdesak. Sekarang, ayo lekas kalian berangkat. Ah, ayo kita ke atas , aku lupa kalian akan melalui pintu bulan." Mereka pun langsung menaiki lift menuju lantai 3 dimana pohon bulan tumbuh. Hotel Jeongwol jika terlihat dari luar tampak biasa saja. Tetapi, jika melihat bagian dalam hotel itu siapapun akan terpesona. Bahkan saat kau membuka pintu rekreasi yang ada di lantai 6 ada sebuah taman bermain lengkap dengan komisi putar, rumah boneka, halilintar
Gong Liu kembali bersama dengan Kim Aeri dan Choi Seong. Namun, mereka tidak langsung berangkat menuju ke laut utara. Meraka menanti dewi Xiang terlebih dahulu. Setelah beberapa lama, dewi Xiang kembali dengan membawa sesuatu."Kalian akan membutuhkan benda ini. Bawalah, dan harus kau yang menyimpan ini Ye Jin, karena permata bulan ini hanya bisa di gunakan oleh wanita. Jika pria yang memegangnya khasiat permata bulan ini akan hilang. Keluarkan saat kalian sudah benar-benar terdesak. Sekarang, ayo lekas kalian berangkat. Ah, ayo kita ke atas , aku lupa kalian akan melalui pintu bulan." Mereka pun langsung menaiki lift menuju lantai 3 dimana pohon bulan tumbuh. Hotel Jeongwol jika terlihat dari luar tampak biasa saja. Tetapi, jika melihat bagian dalam hotel itu siapapun akan terpesona. Bahkan saat kau membuka pintu rekreasi yang ada di lantai 6 ada sebuah taman bermain lengkap dengan komisi putar, rumah boneka, halilintar
"Siapa kau?!" hardik Kim Young Jo pada makhluk hijau berlendir dengan tangan yang mirip gurita yang memiliki 2 kepala itu. Makhluk itu menggeram, matanya melotot. "Berikan kelima jiwa yang kau bawa itu. Setelah itu kau bisa lewat dengan leluasa.""Berikan mereka? Kepada makhluk jelek sepertimu? Jangan mimpi heh makhluk gurita!" seru Kim Young Jo. Ia menepuk dadanya dua kali dan seketika tangannya memegang pedang besar dengan sinar berwarna biru terang. Tanpa membuang waktu Kim Young Jo menyerang makhluk itu terlebih dahulu.Sebagai seorang jenderal perang yang tangguh dan terlatih Kim Young Jo tentu tidak kesulitan melawan makhluk itu. Merasa terdesak, makhluk itu tiba-tiba mengeluarkan suara yang melengking dan tiba-tiba puluhan makhluk yang wujudnya sama dengan makhluk itu muncul dari dalam air dan melompar masuk. Makhluk yang baru bergabung itu memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil tapi, mereka lincah bukan main.
Dewa Athi menatap Kelima jiwa yang di bawa oleh Kim Young Jo. Ia tertawa kecil saat melihat Kim Aeri dan Choi Seong."Kau membawa mereka sebagai saksi untuk membela kelima jiwa yang kau bawa kepadaku ini kan?" tanya dewa Athi. Kim Young Jo mengangguk. "Betul yang mulia dewa," jawab Kim Young Jo. Dewa Athi tersenyum, "Bagi beberapa jiwa yang baru saja kau bantu mungkin memang harus kau bawa saksi untuk membela jiwa itu. Tapi, dalam kasus yang menimpa mereka, aku sudah tau. Dan, mereka hanya memerlukan penyucian jiwa saja. Aku sudah menyiapkan tempat untuk itu. Kau dan Ye Jin ikut denganku. Yang lain bisa menunggu. Kalian juga Baek Ye Na, A Yeong, Heo Won, Kyung Mi, dan Chin Sun kalian ikut juga." Dewa Athi kemudian turun dari singgasananya, mereka pun segera mengikuti kemana Dewa Athi pergi. Dewa Athi memasuki sebuah ruangan. Sama seperti laut yang terbelah tadi, ruangan ini kering sama seperti di darat
Berbeda dengan saat mereka datang, saat mereka pulang, mereka mendapatkan pengawalan dari para prajurit Dewa Athi dan beberapa duyung untuk kembali ke atas. Karena sangat sulit untuk melewati pusaran air dari bawah, sehingga mereka harus di antar oleh para pengawal Dewa Athi. Pengawal Dewa Athi mengantarkan mereka sampai ke kapal mereka."Kami sampai sini, malaikat maut 888 Kim Young Jo. Berhati- hatilah," ujar salah seorang pengawal. Malaikat maut 888 mengangguk, "Terimakasih banyak atas bantuan kalian. Sampai bertemu lagi." Mereka pun naik kembali ke atas kapal. Aneh, meskipun mereka baru saja keluar dari laut namun tubuh dan pakaian mereka tidak basah sama sekali. Daek Wo langsung bersandar di pinggiran kapal mereka."Kya, Daek Wo kau kenapa?" tanya Ye Jin."Lelah juga bertarung di bawah laut seperti yang kita alami, tapi entah mengapa di bawah sana ketika kita bertarung ak
Hyun Jae menatap lilin bertulis angka 23 di atas cake ulang tahun yang khusus di buatkan oleh Eun Tak. Kim Min Jae nampak bahagia melihat Hyun Jae yang nampak gembira hari itu."Selamat ulang tahun ya, Hyun Jae. Semoga semua yang kau cita- citakan tercapai ya, nak,"ujar Kim Min Jae sambil memeluk Hyun Jae dengan erat."Terimakasih ya, bu. Bibi Eun kalian sudah repot membuatkan kue yang cantik untukku dan juga makanan yang enak- enak," jawab Hyun Jae.Eun Tak menyerahkan sebuah kotak kecil kepada Hyun Jae. "Ini kado dari bibi, bukalah." Wajah Hyun Jae berbinar seketika, dan ia langsung membekap mulutnya agar tidak berteriak gembira saat melihat isinya."Ini cantik sekali, bibi. Pasti mahal sekali harganya. Terimakasih banyak, bibi."Hyun Jae memeluk Eun Tak dengan erat sebagai tanda ia sangat berterimakasih. Eun Tak memberikan sebuah kalung bertuliskan nama Hyun Jae. Nampak udah sekali menghias leher Hyu