Home / Fantasi / NIRVANA'S WAY / MARI KITA BERDAMAI

Share

MARI KITA BERDAMAI

Author: Alya Snitzky
last update Huling Na-update: 2021-03-18 22:59:30
888 mengejar Hyun Jae yang berjalan pergi meninggalkannya. Dia berusaha menghentikan langkah gadis berusia  13 tahun itu. 

"Hei, gadis kecil! Tunggu dulu, kau ini pemarah sekali!" ujar 888 sambil menarik tali tas yang dibawa Hyun Jae hingga mau tak mau dia menghentikan langkahnya. 

"Paman ini mau membuatku jatuh ya? Apa salahnya jika menghentikanku dengan menarik tanganku," omel Hyun Jae. 

    888 langsung menatap penuh rasa bersalah, membuat Hyun Jae mencebikkan bibirnya kesal.

"Aku tidak mau menyentuhmu karena aku bisa melihat semuanya. Termasuk bisa melihat bagaimana dirimu di kehidupanmu sebelumnya." 

"Memangnya kenapa jika kau bisa melihat semua itu? Apa itu salah?" 

    888 menggaruk pucuk hidungnya yang tidak gatal. "Sebenarnya tidak masalah, tapi aku tidak mau. Nanti kau bertanya bagaimana kehidupanmu sebelumnya,hal itu tidak boleh aku katakan." 

"Dasar pelit! Ah, aku kan sedang sebal padamu, kenapa malah bicara padamu. Aku kesal padamu, sana menjauh saja dariku!" 

"Apa alasanmu marah padaku, coba kau sebutkan!" 

    Hyun Jae membalikkan tubuhnya, ia melotot marah pada 888. "Paman bisa menolong bocah cilik itu! Apa susahnya menghampiri anak itu dan membawa pada ibunya. Atau,kau beritahu sang ibu jika anaknya dalam bahaya. Toh, kau juga dalam wujud manusia biasa, bukan malaikat maut 888 yang sedang menjalankan tugas!" seru Hyun Jae. Beberapa orang yang melintas tampak memperhatikan mereka. 888 langsung menghampiri dan menutup mulut Hyun Jae dengan tangannya. Lalu ia membungkuk pada orang-orang yang memperhatikan mereka berdua. 

"Hahaha ... Maaf, namaku Kim Young Joo, ini Hyun Jae keponakanku. Dia sedang menghapalkan naskah drama untuk pentas di sekolahnya," ujar 888 sambil tersenyum. 

    Orang- orang yang tadinya sempat berhenti dan menonton mereka pun meneruskan langkah mereka kembali. Hyun Jae dengan kesal menepiskan tangan 888. Sejenak, 888 terdiam. Kali ini ia melihat Hyun Jae dalam pakaian seorang abdi istana, ia sedang melayani seorang jenderal perang. Sayang, 888 belum sempat melihat wajah jenderal itu, Hyun Jae keburu menepis tangannya. 

    Menyadari Hyun Jae kembali meninggalkannya 888 langsung berlari menyusul gadis itu.

"Kyaa, Hyun Jae! Jangan merajuk seperti anak kecil," ujar 888. 

"Aku memang masih kecil, kau lupa usiaku baru 13 paman, Young Joo,"  jawab Hyun Jae sambil terus berjalan tak peduli pada 888. Entah mengapa melihat gadis kecil ini merajuk membuat hati 888 teriris sakit. Apakah mereka memiliki hubungan di masa lalu? 888 tidak mengerti.

    Hyun Jae tidak mempedulikan 888 yang masih berjalan di sampingnya. Namun, pada akhirnya ia berhenti dan menoleh pada 888.

"Paman akan terus mengikuti aku sampai ke rumah?" tanyanya. 

"Boleh,kan? Aku ingin tau apa saja yang kau kerjakan setiap hari." 

"Apa hari ini paman tidak memiliki pekerjaan?"

"Tidak, itulah sebabnya hari ini aku bisa bersantai menikmati waktu." 

    Hyun Jae mengerucutkan bibirnya sambil mengembuskan napasnya dengan kasar .

"Ibu dan Bibi Eun bekerja sampai sore, jadi, di siang hari aku sendirian. Kalau Paman tidak bosan menemaniku ya silakan saja."

"Aku tidak akan bosan, percayalah."

"Terserah paman saja,menyebalkan!" gerutu Hyun Jae sambil meneruskan langkahnya.

    Sekolah Hyun Jae hanya beberapa blok dari rumahnya, sehingga ia bisa berjalan kaki setiap pergi dan pulang sekolah. Sesampainya di rumah, Hyun langsung membuka pintu dengan kunci yang ia miliki. 

"Paman mau duduk di teras atau masuk ke dalam? Aku tidak tau apakah malaikat maut seperti paman makan atau tidak. Tapi, aku akan menyiapkan makan siangku. Ibu sudah memasak nasi dan menyiapkan masakan. Aku hanya tinggal menghangatkan lauknya saja."

"Memang ibumu memasak apa?" 

"Ibu memasak sup kimchi. Tapi, aku akan menambahkan telur gulung. Ada apa? Memangnya paman bisa makan?" 

    888 melangkah masuk, "Kau ganti pakaian dan tunjukkan di mana dapurnya. Aku akan membuatkan telur gulung yang enak untukmu," ujar 888. Hyun Jae langsung mengangkat kedua alis matanya dan mengerutkan dahinya. 

"Paman memasak? Yakin bisa ?" 

"Kau ini hanya meledekku saja, sudah ayo tunjukkan di mana dapurmu," tukas 888. 

    Mau tak mau akhirnya Hyun Jae menunjukkan di mana dapurnya. Kemudian ia pun segera menuju ke kamarnya untuk menukar seragam sekolahnya. Saat ia keluar 888 nampak sedang menyiapkan bahan-bahan membuat telur gulung. Hyun Jae hanya diam mengamat apa yang dilakukan oleh 888. Setelah semua selesai , 888 menaruh telur gulung buatannya di meja makan.

"Waah,aromanya sih enak,Paman mau makan juga?" Hyun Jae menawari. 888 menggeleng, "Kau saja." 

  

    Hyun Jae mengendikkan bahunya dan ia pun mulai makan. Ternyata rasa telur gulung buatan 888 sangat enak sehingga Hyun Jae langsung tersenyum ceria.

"Kenapa senyum- senyum?" tanya 888.

"Telur buatan Paman sangat enak, terima kasih. Jangan- jangan Paman dulu adalah seorang ahli memasak,rasa masakannya enak sekali," komentar Hyun Jae. 

    888 tersenyum miris. "Entahlah, aku juga tidak tau. Aku tidak bisa mengingat bagaimana kehidupanku yang sebelumnya. Ketika aku mati, raja langit menghapuskan semua ingatanku."

Hyun Jae menatap 888 dengan iba. "Paman, apa aku di masa lalu yang paman lihat seorang putri kerajaan?" tanya Hyun Jae tiba- tiba. 888 menatap Hyun Jae kaget. 

"Bagaimana kau bisa menduga seperti itu?" 

"Entahlah, aku sering bermimpi menjadi seorang putri kerajaan. Bisa saja,kan aku di kehidupan sebelumnya adalah putri kerajaan."

    888 tersenyum, "Ya, mungkin hanya sekedar bunga tidur saja. Apakah kau selalu sendiri seperti ini?" 

"Ya,Ibu dan Bibi Eun bekerja sampai sore hari. Sejak kalian datang ke rumah Bibi Eun, Ibu memintanya untuk tinggal di sini saja bersama kami. Sementara rumah Bibi sudah ia jual untuk membayar hutangnya. Ibu dan Bibi Eun sudah seperti saudara,sejak kecil mereka selalu bersama, itulah sebabnya aku tidak rela jika ia meninggal karena bunuh diri seperti yang aku lihat," ujar Hyun Jae.

"Bagaimana kau tau bibimu itu akan meninggal karena bunuh diri?"

"Jika aku menyentuh paman saat bertugas, maka aku akan melihat bagaimana jiwa yang paman jemput menemui kematian. Sama seperti ayahku dulu, aku sudah memintanya supaya tidak berangkat kerja hari itu. Tetapi, ayah tidak mempercayai kata-kataku dan pada akhirnya ayah meninggal dalam kecelakaan itu," tukas Hyun Jae.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • NIRVANA'S WAY   PADA AKHIR KISAH

    _ 200 tahun laluYue Ying, akan berbahaya jika kau menyamar sendiri di sana. Di daerah musuh, bahkan kau masuk ke istana dan menjadi dayang utama jenderal perang mereka. Apa kau sudah tidak waras lagi?!" Hardik Kaisar Guan. Putri Yue Liang hanya tersenyum kecil, "Tidak akan ada yang curiga. Lagipula, siapa yang berani mengganggu datang utama seorang jenderal besar? Kau terlalu khawatir, yang mulia," Yue Ling sambil mengibaskan tangannya. Kaisar Guan hanya bisa menggelengkan kepalanya. Adik bungsunya ini memang keras kepala."Biarkan saja, adikmu itu memang sangat keras kepala. Kau larang maka dia akan semakin nekad. Yang penting dia selamat tidak kurang suatu apapun."Kaisar Guan menatap sang Ibu. Ibundanya benar. Yue Liang sangat keras kepala. Tapi, Kaisar Guan curiga jika ada rencana lain yang sedang di lakukan Yue Liang tanpa sepengetahuannya."Tapi, firasatku mengatakan, bukan untuk menjadi mata- mata saja Yue di sana. Apa dia jatuh cinta kepada Kaisa

  • NIRVANA'S WAY   AKU MENCINTAIMU

    Lee Kuan Si melepaskan pelukan dan mengeluarkan sesuatu dari dalam sakunya. Ia menatap Diao Chan penuh kelembutan."Mungkin selama ini aku terlalu takut untuk menyatakan perasaanku sendiri dan aku selalu saja mengganggu dirimu. Bahkan sejak kecil mungkin kau menganggap aku sangat menyebalkan. Aku minta maaf Diao Chan. Tapi, malam ini, aku ingin menyudahi semuanya."Sebenarnya, saat aku berkata kau jelek, kau itu sangat cantik, hanya saja aku terlalu gengsi mengakui. Saat aku mengatakan kau menyebalkan, aku sesungguhnya sedang merindukan dirimu. Dan, saat aku bersikap tak acuh padamu, sebenarnya saat itu aku sedang cemburu, karena perhatian dirimu terbagi tidak hanya tertuju padaku. Aku cemburu jika kau dekat dengan Lee Jian Si kakakku sekalipun. Aku juga kesal jika kau tersenyum manis pada pemuda lain yang terang- terangan menyukaimu. Aku hanya mau kau menjadi milikku."Jadi, malam ini aku memberanikan diri untuk mengutarakan isi hati

  • NIRVANA'S WAY   ULANG TAHUN DIAO CHAN

    Tamu yang di undang sudah hadir malam itu. Selain kawan sekolah Diao Chan, nampak juga beberapa rekan kerja ayahnya. Diao Chan nampak cantik dengan dress yang bertemakan Snow White lengkap dengan mahkotanya. Gadis itu memang menyukai tokoh-tokoh kartun sehingga kali ini ia merengek meminta pakaian yang persis dengan tokoh kartun putri salju. Sedikit kekanakan memang untuk gadis remaja sepertinya. Namun, Diao Chan tak peduli. Lee Kuan Si datang bersama kakak dan kedua orangtuanya. Wajahnya penuh senyuman, dan saat melihat Diao Chan untuk sesaat ia merasa sedikit gugup. Namun, ia teringat ketika ia tak sengaja mendengarkan isi hati gadis itu."Cantiknya calon menantuku ini," ujar Cha Yujin sambil memeluk Diao Chan."Bibi ini, bisa saja. Terimakasih, bibi Cha. Mana kak Kuan dan kak Jian juga paman Lee?" tanya Diao Chan. Cha yujin langsung menunjuk suami dan anaknya yang nampak sedang menikmati hidangan makan malam yang telah di sediakan dan bergabung

  • NIRVANA'S WAY   HADIAH ISTIMEWA

    _10 TAHUN KEMUDIAN_ Tak banyak yang terjadi selama 10 tahun terakhir semenjak Yukio berbicara dengan Miok So. Gadis itu tetap sendiri dan memutuskan untuk tidak menikah, nyonya Han Cae Young meninggal 5 tahun yang lalu. Dan tuan Choi menyusul setaun kemudian. Dan saat ini Jan Mi Aeri tinggal bersama Choi Tae Eul putrinya dan juga menantunya. Ya, nona Choi tumbuh menjadi gadis yang cantik. Jaksa yang sangat loyal dan memiliki kinerja yang luar biasa baik. Ia terkenal sebagai Jaksa yang jujur dan juga baik hati. Sangat bertolak belakang dengan kehidupannya saat menjadi selir kaisar. Lee Jeon Si tetap dalam dunia politik. Setelah terpilih menjadi gubernur Seon selama dua periode, tahun ini dia di angkat menjadi wakil Perdana menteri. Dan, Yukio tetap bekerja dengannya. Sementara Lee Jian Si yang memutuskan untuk mengikuti jejak sang ayah. Lee Kuan Si memutuskan menjadi seorang polisi. Dan Yukio merasa heran dengan pilihan Kuan Si.

  • NIRVANA'S WAY   AKHIR PERJALANAN

    Kim Young Jo dan Guan Si memeluk Hyun Jae dengan erat. Hari ini mereka akan berpisah. Kim Young Jo dan Guan Si akan reinkarnasi lebih dahulu. Sementara Hyun Jae menyusul. Selesai sudah tugas Kim Young Jo dan Guan Si sebagai malaikat maut."Aku duluan, kau baik- baiklah di Jeongwol," ujar Kim Young Jo. Hyun Jae mengangguk."Kalian harus rukun di kehidupan yang akan datang kelak, " sahut Hyun Jae. Guan Si hanya tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan Hyun Jae. Mereka memang sering kali bertengkar."Aku pamit Yue Liang," ujar Guan Si sambil memeluk Hyun Jae penuh kasih sayang."Hati-hati kak. Aku sangat menyayangimu. Saat dalam kehidupan kita yang sebelumnya, aku sangat menyayangi dan mencintaimu kak. Kau adalah panutan. Aku sangat mengagumimu. Maafkan aku ya, jika aku seringkali membantah perkataanmu. Tapi, kau adalah kakak yang terbaik untukku.""Maafkan aku juga Hyun. Aku sangat sering menyakiti sebagai seorang kakak aku ter

  • NIRVANA'S WAY   JASA HYUN JAE

    Yukio tersenyum pada Luna."Terimakasih kak, kakak mau datang dan mendoakan kakakku. Aku senang, kalau dulu kak Hyun ternyata pernah membantu kakak. Dan aku senang apa yang kakakku lakukan ternyata sangat membantu kehidupan kakak.""Kau tidak boleh bersedih ya, kakakmu adalah orang yang sangat baik.""Iya kak. Aku bahkan merasa bahagia dan bangga pada almarhum kak Hyun karena beliau sudah membantu orang lain dengan sangat baik.""Iya, aku percaya kakakmu akan segera reinkarnasi dengan baik. Dan pasti dengan kehidupan yang jauh lebih baik lagi, dan kau harus kuat dan tetap tersenyum. Apalagi yang aku dengar kakakmu meninggal saat menjalankan tugasnya menyelamatkan orang lain. Itu adalah karma baik yang sangat luar biasa. Satu nyawa berkorban untuk menyelamatkan beberapa nyawa. Itu adalah perbuatan yang sangat mulia," Ujar Luna. Yukio tersenyum dan membungkuk memberi hormat."Sekali lagi, terimakasih kak."Luna menganggukkan kepalanya dan berl

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status