Share

SESUATU YANG MENYEDIHKAN

    Tak terasa waktu berjalan dengan cepat,888 sedang membantu Hyun Jae saat Kim Min Jae dan Eun Tak pulang. Kim tampak terkejut melihat 888 sedang menyirami tanaman bunga miliknya sementara Hyun Jae menyapu halaman mereka.

"Wah, ada tamu rupanya? Bukankah, anda yang pernah bertemu di bus tempo hari?" sapa Kim. 888 tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Betul nyonya, saya Kim Young Joo."

"Ah ,ya aku ingat namamu. Apakah kau tinggal di sekitar sini? Bagaimana kalian bertemu?" 

"Paman Young Joo tadi membantuku,bu. Ia menolongku dari beberapa anak nakal yang menggangguku," jawab Hyun Jae dengan cepat.

    Kim tersenyum, ia langsung menghampiri 888 dan menyentuh bahunya. "Terimakasih sudah membantu Hyun," ucapnya tulus. 888 tersentak, ia terdiam sejenak. Selama beberapa saat ia melihat kehidupan Kim di masa lalu,seketika hatinya merasakan kerinduan yang teramat sangat. 

"Ah, ya tidak apa nyonya. Karena anda sudah pulang, saya pamit," ujar 888 memecah kesunyian.

"Makan malamlah dulu bersama kami," ujar Kim.

"Betul, ayo makan malam saja dulu di sini. Aku akan segera memasak," sahut Eun Tak.

    888 menatap Hyun Jae, gadis kecil itu hanya mengendikkan bahunya. "Mungkin lain kali nyonya. Hari ini saya harus segera pulang", tolak 888 dengan sopan. Kim pun menghela napas panjang, "Baiklah kalau begitu, sekali lagi terimakasih sudah menolong Hyun," ucap Kim sambil menyalami 888. 888 terlihat gugup dan langsung melepaskan jabatan tangan Kim. Hyun Jae yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya. Hyun Jae tau, 888 pasti melihat kehidupan Kim sebelumnya.

    888 meletakkan selang air kembali ke tempatnya dan langsung pamit. Kim dan Hyun melambaikan tangannya kepada 888. Setelah 888 tidak terlihat lagi di ujung jalan, Kim pun memeluk putri kesayangannya itu. 

"Tempo hari, kau bersikap kurang baik pada paman Young Joo. Tapi, ternyata dia menolongmu, bahkan mengantarkan pulang dan menemani sampai kami pulang. Kau sudah meminta maaf kepadanya?"

Hyun Jae hanya mengangguk, ia menyesal sudah berdusta pada ibunya. Tetapi, jika tidak mengatakan hal itu, Kim pasti akan curiga. Tidak mungkin jika ia mengatakan bahwa Kim Young Jo adalah malaikat maut. Ibunya pasti akan sangat ketakutan dan mengira bahwa ia yang akan meninggal dunia.

    Sementara itu 888 tiba di apartemen tepat saat 444 membuka pintu kamarnya. Ia terperanjat kaget dan mundur  tiga langkah ke belakang. "HEH! Bagaimana jika aku mati karena terkejut?!" hardiknya kesal sambil memegangi dadanya. "Hahahha  ... Kau ini malaikat maut, memangnya masih bisa mati? Lagi pula untuk apa kau membuka pintu kamarku? Apa yang hendak kau cari?"

    444 memperlihatkan amplop berwarna hitam kepada 888. "Tugas selanjutnya."

888 meraih amplop yang diberikan kepadanya kemudian membacanya. Saat membaca nama yang tertera di dalam amplop itu ia tersentak kaget.

"Hei, 888 kenapa kau? Ada apa?" 

    888 tidak menjawab,ia menyerahkan amplop itu pada 444 yang langsung membacanya dengan suara yang lantang. 

"Nama Kim Min Jae. Usia 38 tahun. Pekerjaan pegawai Bank , meninggal karena kecelakaan lalu lintas. Kim ... Apa ini ibu gadis kecil itu?"

"Ya, ibu gadis kecil itu, masih satu minggu lagi. Tapi, mulai besok kita sudah harus mengikuti kemanapun dia pergi. Padahal aku baru saja bersama gadis kecil itu seharian. Dan, aku harus menjemput ibunya bersamaku."

     444 langsung mendekati 888 dan duduk di sebelahnya. "Kau bersama gadis kecil itu seharian ini? Bukankah kau tidak suka padanya? Katamu dia gadis yang sangat menyebalkan." 

"Entahlah, mendadak aku ingin dekat dengan gadis itu. Lagi pula kami memiliki perjanjian, wajar kalau aku mengikutinya," sahut 888 membela diri. 444 hanya mencebikkan bibirnya. 

"Kau ini seperti manusia yang sedang jatuh cinta."

"Tadi, Kim menyentuh bahuku dan juga sempat menyalamiku. Dia seorang permaisuri kerajaan di kehidupannya yang dulu. Tapi, aku melihat masa depannya sedang berfoto bersama Hyun Jae dalam seragam polisi, bagaimana bisa dia meninggal?"

    444 termenung sesaat. "Apakah Hyun Jae yang menyelamatkannya? Kalau begitu kau tidak boleh sampai memperlihatkan diri kepadanya," ujar 444 yang langsung mendapatkan pukulan di lengannya. 

"Bagaimana caranya aku tidak tampak di depan Hyun Jae?!" hardik 888.

    444 menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Aku lupa kalau dia bisa melihat kita."

"Makanya pikirkan dulu sebelum kau bicara!"

"Bagaimana kalau kau mendampingi nyonya Kim sebagai manusia saja supaya Hyun tidak curiga kau akan menjemput ibunya."

"Mana bisa begitu,itu sama saja dengan menyalahi aturan langit. Kau mau mendapatkan hukuman dari raja langit?!"

"Haaah, kenapa jadi rumit begini sih. Mengapa ada manusia biasa yang bisa melihat kita dan juga melihat arwah? Apa ada yang istimewa sehingga raja langit memberikan berkah yang luar biasa kepada Hyun Jae? Eh,Kau kan pernah melihat sekilas masa lalu Hyun Jae, apa yang kau lihat?" 

    888 menarik napas panjang. "Tadi, secara tidak sengaja aku menyentuh Hyun dan aku melihat lagi bayangan masa lalunya. Tapi, kali ini dia berpakaian seperti kepala pelayan yang sedang menghidangkan makanan kepada seorang Jenderal perang. Tampaknya Jenderal itu seorang Jenderal besar jika melihat dari pakaiannya, hanya saja aku tidak sempat melihat wajah Jenderal itu karena Hyun keburu menepis tanganku. Aneh, padahal pertama kali aku menyentuhnya, dia itu seorang putri. Tapi, aku yakin ini adalah reinkarnasi pertama Hyun."

    "Dari mana kau tau ini adalah reinkarnasi pertama bagi Hyun Jae?"

"Itu mudah,Hyun bisa melihat arwah. Hanya orang-orang yang baru pertama reinkarnasi yang diberi anugrah ini oleh Raja langit. Dan, biasanya dalam surat perintah Raja langit akan mencantumkan bahwa jiwa itu sudah berapa kali menjalani reinkarnasi. Eun Tak dan Kim Min Jae, mereka juga baru sekali saja bereinkarnasi. Ini adalah kehidupan kedua mereka. Tapi, jika di kehidupan sebelumnya mereka adalah permaisuri Kaisar dan seorang putri mengapa mereka tidak segera reinkarnasi. Perlu waktu ratusan tahun untuk mereka reinkarnasi. Apakah mereka menjalani hukuman dari Raja langit dulu?"

    444 mengusap wajahnya, "Kau sendiri sudah berapa lama kau menjadi malaikat maut?" 

"Kira- kira tiga ratus lima puluh tahun. Tapi, sampai hari ini raja langit belum memberikan kesempatan untukku reinkarnasi. Entah apa yang sudah aku lakukan di kehidupan sebelumnya. Pastinya sebuah dosa besar yang membuatku harus menjalani hukuman selama ini."

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status