Home / Fantasi / NIRVANA'S WAY / YANG DIBERKATI

Share

YANG DIBERKATI

Author: Alya Snitzky
last update Last Updated: 2021-03-20 22:41:42
Hyun Jae menatap Yee Soo sedikit tak percaya. "Memangnya apa sih kelebihan 888 dibandingkan Malaikat maut lain?" tanya Hyun Jae penasaran. "Haduh, dia itu malaikat yang paling sadis,paling tidak bisa kompromi. Katanya, dia itu di hukum raja langit, tapi sekaligus diberi berkah. Satu-satunya malaikat maut yang pernah menang melawan raja neraka."

    Hyun Jae terbelalak, "Betulkah, bibi? Waah, pantas dia jarang sekali tersenyum dan keliatan sangat menyebalkan," ujar Hyun Jae. 

"Dia salah satu malaikat maut yang wajahnya tidak diubah oleh Raja langit. Biasanya, malaikat maut itu tidak memiliki wajah mereka saat hidup. Tapi, 888 memiliki wajahnya yang dulu," cerita Yee Soo. 

"Lalu, mengapa bibi selalu berlari jika melihat para malaikat maut? Apa bibi takut mereka membawa bibi?" tanya Hyun Jae. 

   Yee Soo mengangguk, "Seharusnya, lima tahun lalu aku dan suamiku dapat reinkarnasi. Tapi, kami tidak ikhlas sampai jenazah kami ditemukan dan dimakamkan secara layak. Kami meminta bantuan pada malaikat maut yang menjemput kami, tapi mereka tidak mau membantu. Jadi, kami melarikan diri,kami hanya ingin pembunuh kami  ditemukan dan kami dimakamkan dengan layak." 

    "Kasian sekali paman dan bibi. Sayang sekali aku ini masih kecil. Seandainya aku sudah menjadi polisi pasti aku akan membantu kalian," ujar Hyun Jae. Wajah Yee Soo berbinar seketika. 

"Benarkah? Kau akan membantu kami?" tanya Yee Soo memastikan. 

   Hyun Jae mengangguk dan tersenyum. "Tentu, aku menjadi polisi untuk menegakkan keadilan dan kebenaran. Jangan khawatir, jika nanti kasus bibi belum terungkap, maka itu akan menjadi kasus pertamaku," ujar Hyun sambil mengangkat dua jarinya sebagai tanda bahwa ia berjanji. Yee Soo tersenyum manis. 

"Kalau begitu aku akan menunggu sampai kau menjadi seorang polisi. Dan selama itu aku akan menghindari para malaikat maut itu supaya mereka tidak bisa membawaku," ucap Yee Soo. Hyun Jae hanya tertawa kecil. 

    "Kya, Hyun Jae! Kau sedang berbicara dengan siapa? Kau ini seperti orang gila. Bicara sendiri, tertawa sendiri. Huh, bagaimana bisa anak yang mempunyai kelainan sepertimu bisa sekolah. Memalukan!" 

    Hyun Jae menoleh, dia melihat Hana dan Kyung Mi sedang berjalan ke arahnya sambil mencibir. Keduanya adalah kawan sekelas Hyun Jae. Tapi, mereka selalu saja mengganggu Hyun Jae. Sebenarnya, Hyun Jae bisa saja membalas mereka. Tapi, ibunya selalu berpesan untuk tidak mencari keributan. 

"Tidak usah mempedulikan, jika ada yang mengganggumu, abaikan saja," demikian yang selalu di ucapkan Kim. Dan,Hyun selalu mengingat pesan ibunya. 

    Yee Soo yang melihat itu hanya memberi isyarat supaya Hyun menghindar. Hyun pun langsung membereskan kotak makan siangnya, ia bangkit berdiri dan segera melangkah pergi. Namun, tiba-tiba tangannya ditarik dengan keras sehingga kotak bekalnya terjatuh dan bekalnya yang memang masih tersisa tumpah.

"Yaa, kalian ini tidak bisakah jika tidak mencari gara- gara?!" hardik Hyun Jae kesal sambil menghentakkan tangan Hana yang mencekalnya. Ia segera memungut kotak bekalnya yang terjatuh. 

    Hyun Jae kesal sekali, karena hari itu Eun Tak khusus membuatkannya japchae dan juga kue beras. Hyun sedih karena sekarang sebagian makanan itu tumpah. 

"Kami tidak akan mengganggu kalau kau bertingkah seperti orang normal," ujar Hana sambil menendang kotak makanan Hyun Jae sehingga terlempar makin jauh. Yee Soo yang melihat hal itu tentu saja geram. Namun, tentu saja dia tidak bisa berbuat apapun untuk menolong Hyun, kecuali ....

    Yee Soo langsung mendekati Kyung Mi yang sedang tertawa melihat Hyun berlari kecil untuk memungut kotak nasinya. Yee Soo dalam sekali gerakan langsung merasuki tubuh Kyung Mi. Gadis itu terdiam seketika, lalu ia menghampiri Hana. Dan, plak plak plak ia menampar Hana dengan keras. 

    Hana yang sedang tertawa tentu terkejut. Ia memegangi pipinya yang terasa panas akibat tamparan Kyung Mi. Hyun Jae yang melihat hal itu awalnya heran. Namun, saat ia melihat Kyung Mi ia langsung tau ada sesuatu yang salah. Saat melihat sorot mata Kyung Mi dan bayangan hitam dalam tubuh Kyung Mi, Hyun Jae tau bahwa Yee Soo sedang merasuki Kyung Mi. 

    "Kya,kau berani sekali menampar aku Kyung?! Apa kau mau aku adukan kau pada ayahku sehingga ayahmu dipecat?!" hardik Hana. 

"Laporkan saja, dasar anak manja! Kau ini sama sekali tidak tau diri. Sukanya mencari keributan dan gara- gara!" Suara Kyung Mi terdengar sedikit berbeda membuat Hana merasa sedikit takut. 

"Ka- kau siapa? Kau pasti bukan Kyung, si-si ... aah, hantuu!!!" jerit Hana ketakutan dan berlari menjauh. Sementara Hyun hanya tertawa melihat Hana ketakutan seperti itu. 

"Sudah bibi Yee, dia sudah pergi. Keluarlah dari tubuh itu," ujar Hyun. 

    Yee Soo pun segera keluar dari tubuh Kyung Mi. Membuat gadis itu tiba-tiba sempoyongan dan hampir jatuh. Kyung Mi yang merasa ketakutan, langsung berteriak dan berlari menjauh. 

"Dasar anak - anak nakal," gerutu Yee Soo. Hyun Jae hanya tertawa kecil. 

"Terimakasih sudah membantuku,Bi. Aku harus segera masuk kelas sekarang." 

"Belajar yang rajin ya," sahut Yee Soo sambil melambaikan tangannya pada Hyun Jae yang bergegas melangkah kembali menuju ke kelasnya. 

    Sementara itu, 888 dan 444 masih berdiri mendampingi Kim Min Jae. Namun, ia sedikit gelisah. Beberapa kali ia mondar mandir tak tentu membuat 444 pusing kepala. 

"Tidak bisakah kau diam saja, kumohon," ucap 444 akhirnya. 

"Tidak ada yang melihatku juga," sahut 888 tak peduli. 

"Aku yang melihatmu merasa pusing!"gerutu 444 kesal. 

     888 menghela napas panjang, " Sebentar lagi sore,Kim akan segera pulang. Hyun pasti akan melihat kita nanti." 

"Apa kita harus selalu membuntuti jiwa yang hendak pergi ini ke mana pun?"

888 tampak berpikir, "Sebenarnya tidak perlu,yang paling penting hanya ketika hari itu tiba,kita harus ada di sana. Supaya jiwa yang akan kita jemput tidak tersesat. Karena terkadang jiwa itu tidak sadar bahwa ia sudah berpisah dengan raganya." 

"Kalau begitu, kita kembali kepada Kim saat hari terakhir Kim. Supaya Hyun juga tidak melihat bahwa kau akan menjemput ibunya," sahut 444.

    888 tertawa kecil, sambil menepuk bahu 444.

"Aah, kau ini pintar juga ternyata, baiklah kalau begitu, kita pulang saja," sahut 888. Ia pun melangkah dengan ringan menuju keluar dari Bank tempat Kim bekerja. Dan, dalam sekejap mereka sudah berada kembali di apartemen mereka. 

     Dengan tertawa lepas, 888 mengempaskan tubuhnya ke atas sofa. 

"Kenapa hal ini tidak aku pikirkan sebelumnya, terimakasih 444. Hari ini kau sudah menyelamatkan diriku," ucap 888 senang. 444 hanya menggelengkan kepalanya sedikit kesal. 

"Sebagai malaikat maut yang terberkati sikapmu hari ini sangat menyebalkan 888," gerutu 444 sambil mencibir. Namun, 888 tidak peduli, yang terpenting baginya saat ini ia tidak ingin melihat Hyun kecewa dan sedih. 
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • NIRVANA'S WAY   PADA AKHIR KISAH

    _ 200 tahun laluYue Ying, akan berbahaya jika kau menyamar sendiri di sana. Di daerah musuh, bahkan kau masuk ke istana dan menjadi dayang utama jenderal perang mereka. Apa kau sudah tidak waras lagi?!" Hardik Kaisar Guan. Putri Yue Liang hanya tersenyum kecil, "Tidak akan ada yang curiga. Lagipula, siapa yang berani mengganggu datang utama seorang jenderal besar? Kau terlalu khawatir, yang mulia," Yue Ling sambil mengibaskan tangannya. Kaisar Guan hanya bisa menggelengkan kepalanya. Adik bungsunya ini memang keras kepala."Biarkan saja, adikmu itu memang sangat keras kepala. Kau larang maka dia akan semakin nekad. Yang penting dia selamat tidak kurang suatu apapun."Kaisar Guan menatap sang Ibu. Ibundanya benar. Yue Liang sangat keras kepala. Tapi, Kaisar Guan curiga jika ada rencana lain yang sedang di lakukan Yue Liang tanpa sepengetahuannya."Tapi, firasatku mengatakan, bukan untuk menjadi mata- mata saja Yue di sana. Apa dia jatuh cinta kepada Kaisa

  • NIRVANA'S WAY   AKU MENCINTAIMU

    Lee Kuan Si melepaskan pelukan dan mengeluarkan sesuatu dari dalam sakunya. Ia menatap Diao Chan penuh kelembutan."Mungkin selama ini aku terlalu takut untuk menyatakan perasaanku sendiri dan aku selalu saja mengganggu dirimu. Bahkan sejak kecil mungkin kau menganggap aku sangat menyebalkan. Aku minta maaf Diao Chan. Tapi, malam ini, aku ingin menyudahi semuanya."Sebenarnya, saat aku berkata kau jelek, kau itu sangat cantik, hanya saja aku terlalu gengsi mengakui. Saat aku mengatakan kau menyebalkan, aku sesungguhnya sedang merindukan dirimu. Dan, saat aku bersikap tak acuh padamu, sebenarnya saat itu aku sedang cemburu, karena perhatian dirimu terbagi tidak hanya tertuju padaku. Aku cemburu jika kau dekat dengan Lee Jian Si kakakku sekalipun. Aku juga kesal jika kau tersenyum manis pada pemuda lain yang terang- terangan menyukaimu. Aku hanya mau kau menjadi milikku."Jadi, malam ini aku memberanikan diri untuk mengutarakan isi hati

  • NIRVANA'S WAY   ULANG TAHUN DIAO CHAN

    Tamu yang di undang sudah hadir malam itu. Selain kawan sekolah Diao Chan, nampak juga beberapa rekan kerja ayahnya. Diao Chan nampak cantik dengan dress yang bertemakan Snow White lengkap dengan mahkotanya. Gadis itu memang menyukai tokoh-tokoh kartun sehingga kali ini ia merengek meminta pakaian yang persis dengan tokoh kartun putri salju. Sedikit kekanakan memang untuk gadis remaja sepertinya. Namun, Diao Chan tak peduli. Lee Kuan Si datang bersama kakak dan kedua orangtuanya. Wajahnya penuh senyuman, dan saat melihat Diao Chan untuk sesaat ia merasa sedikit gugup. Namun, ia teringat ketika ia tak sengaja mendengarkan isi hati gadis itu."Cantiknya calon menantuku ini," ujar Cha Yujin sambil memeluk Diao Chan."Bibi ini, bisa saja. Terimakasih, bibi Cha. Mana kak Kuan dan kak Jian juga paman Lee?" tanya Diao Chan. Cha yujin langsung menunjuk suami dan anaknya yang nampak sedang menikmati hidangan makan malam yang telah di sediakan dan bergabung

  • NIRVANA'S WAY   HADIAH ISTIMEWA

    _10 TAHUN KEMUDIAN_ Tak banyak yang terjadi selama 10 tahun terakhir semenjak Yukio berbicara dengan Miok So. Gadis itu tetap sendiri dan memutuskan untuk tidak menikah, nyonya Han Cae Young meninggal 5 tahun yang lalu. Dan tuan Choi menyusul setaun kemudian. Dan saat ini Jan Mi Aeri tinggal bersama Choi Tae Eul putrinya dan juga menantunya. Ya, nona Choi tumbuh menjadi gadis yang cantik. Jaksa yang sangat loyal dan memiliki kinerja yang luar biasa baik. Ia terkenal sebagai Jaksa yang jujur dan juga baik hati. Sangat bertolak belakang dengan kehidupannya saat menjadi selir kaisar. Lee Jeon Si tetap dalam dunia politik. Setelah terpilih menjadi gubernur Seon selama dua periode, tahun ini dia di angkat menjadi wakil Perdana menteri. Dan, Yukio tetap bekerja dengannya. Sementara Lee Jian Si yang memutuskan untuk mengikuti jejak sang ayah. Lee Kuan Si memutuskan menjadi seorang polisi. Dan Yukio merasa heran dengan pilihan Kuan Si.

  • NIRVANA'S WAY   AKHIR PERJALANAN

    Kim Young Jo dan Guan Si memeluk Hyun Jae dengan erat. Hari ini mereka akan berpisah. Kim Young Jo dan Guan Si akan reinkarnasi lebih dahulu. Sementara Hyun Jae menyusul. Selesai sudah tugas Kim Young Jo dan Guan Si sebagai malaikat maut."Aku duluan, kau baik- baiklah di Jeongwol," ujar Kim Young Jo. Hyun Jae mengangguk."Kalian harus rukun di kehidupan yang akan datang kelak, " sahut Hyun Jae. Guan Si hanya tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan Hyun Jae. Mereka memang sering kali bertengkar."Aku pamit Yue Liang," ujar Guan Si sambil memeluk Hyun Jae penuh kasih sayang."Hati-hati kak. Aku sangat menyayangimu. Saat dalam kehidupan kita yang sebelumnya, aku sangat menyayangi dan mencintaimu kak. Kau adalah panutan. Aku sangat mengagumimu. Maafkan aku ya, jika aku seringkali membantah perkataanmu. Tapi, kau adalah kakak yang terbaik untukku.""Maafkan aku juga Hyun. Aku sangat sering menyakiti sebagai seorang kakak aku ter

  • NIRVANA'S WAY   JASA HYUN JAE

    Yukio tersenyum pada Luna."Terimakasih kak, kakak mau datang dan mendoakan kakakku. Aku senang, kalau dulu kak Hyun ternyata pernah membantu kakak. Dan aku senang apa yang kakakku lakukan ternyata sangat membantu kehidupan kakak.""Kau tidak boleh bersedih ya, kakakmu adalah orang yang sangat baik.""Iya kak. Aku bahkan merasa bahagia dan bangga pada almarhum kak Hyun karena beliau sudah membantu orang lain dengan sangat baik.""Iya, aku percaya kakakmu akan segera reinkarnasi dengan baik. Dan pasti dengan kehidupan yang jauh lebih baik lagi, dan kau harus kuat dan tetap tersenyum. Apalagi yang aku dengar kakakmu meninggal saat menjalankan tugasnya menyelamatkan orang lain. Itu adalah karma baik yang sangat luar biasa. Satu nyawa berkorban untuk menyelamatkan beberapa nyawa. Itu adalah perbuatan yang sangat mulia," Ujar Luna. Yukio tersenyum dan membungkuk memberi hormat."Sekali lagi, terimakasih kak."Luna menganggukkan kepalanya dan berl

  • NIRVANA'S WAY   PEMAKAMAN HYUN JAE

    Hampir semua rekan- rekan Hyun Jae dari kepolisian hadir di rumah duka, bahkan beberapa orang yang pernah Hyun Jae tolong pun datang. Dia adalah Luna. Dengan menggandeng seorang bocah yang cantik."Yukio, aku turut berdukacita ya. Kakakmu dulu pernah menolongku. Jika tidak ada kakakmu aku mungkin sudah tidak ada di sini. Dan juga tidak akan ada Jia Li. Aku juga tidak akan mendapatkan pekerjaan yang baik. Semua ini berkat pertolongan kakakmu. Aku dan keluargaku berhutang nyawa pada letnan Hyun Jae. Semoga saja, letnan Hyun bisa reinkarnasi dengan baik dan kelak hidup dengan bahagia." Luka berkata dengan lirih sambil menepuk baju Yukio perlahan."Terimakasih sudah datang kemari, kak...""Luna. Namaku Luna.""Kalau boleh tau, apa yang kakakku lakukan dulu kepadamu?" tanya Yukio. Luna tersenyum...***_12 tahun yang lalu_Sementara itu, Luna nampak begitu putus asa. Ia menatap Choi yang sedang tertawa licik di

  • NIRVANA'S WAY   PERSIAPAN DI JEONGWOL

    Mlok So menatap dewi Xiang tak percaya."Maksudnya paduka? Hyun Jae meninggal dunia? Dan untuk beberapa bulan ia akan tinggal di Jeongwol?" tanyanya memastikan. Dewi Xiang mengangguk"Ya, Miok So. Dia akan segera reinkarnasi juga. Kau bisa menyuruh para pegawai untuk membersihkan kamar no 1888 untuk Hyun Jae."Miok So menatap punggung Dewi Xiang yang berjalan menjauh. Rasanya tak percaya mendengar kabar itu. Hyun Jae ingat bagaimana dulu pertama kalinya ia bertemu dengan Hyun Jae.***Setelah mengurus dan menangkap para penjahat dan juga memberikan instruksi pada anak buahnya yang lain, kapten Jo Young segera menuju rumah sakit Seon. Di sana nampak Myeong Na Ri, Yukio dan juga seorang gadis. Kapten Jo langsung menghampiri mereka."Bagaimana Hyun Jae?" tanyanya."Masih di ruang operasi, kapten," jawab Myeong Na Ri dengan lirih. Sementara itu Yukio nampak duduk dengan tatapan mata yang kosong dan hampa. Sement

  • NIRVANA'S WAY   HYUN MENINGGAL

    Hyun Jae menghela napas panjang. Kemarin, Yukio juga sangat mengkhawatirkan dirinya."Kau ini seperti Yukio saja.""Jelas saja, Hyun. Jika aku yang berada di posisi Yukio aku sudah pasti akan sangat mengkhawatirkan dirimu." Tiba-tiba saja Hyun Jae mendengar Kim Young Jo memanggilnya"Aku.ada di luar villa. Apa kau sudah coba membuka kamar pribadi itu?""Belum, tapi aku bertemu dengan Liu Jin. Dan, dia benar-benar sudah tua. Hanya saja, ada iblis yang mengikutinya kemanapun dia pergi. Dan, iblis itu mengerikan sekali. Dia bertubuh tinggi berbulu, besar dengan empat kepala dan juga membawa tombak bermata 5. Matanya merah menyala. Jujur seumur hidup baru kali ini aku merasakan takut melihat makhluk gaib," kata Hyun Jae. . Kim Young Jo menghela napas. Ia menatap pada Guan Si dan para dewa. Lalu mengatakan apa yang Hyun Jae katakan padanya."Kita akan masuk, Young Jo. Iblis itu terlebih dahulu harus kita tangkap dan mu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status