Share

BAB 26

“Kamu kok bisa tau aku balik dari Bandung hari ini?”

“Kamu ini, masih aja seperti dulu. Ditanya malah balik nanya,” ucapnya terkekeh.

“Aku serius, Win. Harusnya kamu nggak usah repot-repot gini jemputin aku. Aku bisa--“

“Nafisa yang nyuruh aku, Al. Aku juga sebenarnya nggak enak, takut dikira nyari kesempatan dekat-dekat kamu. Hanya saja kata Nafisa, kali ini kamu sedang benar-benar membutuhkan seseorang untuk menemanimu.” Lagi-lagi Darwin menyela ucapanku.

Aku menghela nafas dan memilih mengarahkan pandanganku ke padatnya jalanan ibukota.

“Nafisa sedang nemanin anaknya di rumah sakit.”

Aku terkejut, padahal aku baru saja hendak mencari ponselku dan mengirim pesan pada Nafisa.

“Almira sakit? Kok Nafisa nggak ngabarin aku? Almira sakit apa?” tanyaku panik.

“Udah nanyanya?” Darwin balik bertanya sambil tertawa melihat kepanikanku. Aku mencibir.

“Anaknya Nafisa rawat inap sejak kemarin di rumah sakit. Kalo nggak salah demam tinggi dan muntaber. Nafisa sengaja nggak ngabarin kamu, tau k
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status