Share

BAB 70

Aku baru saja mandi air hangat ketika bell apartemenku berbunyi. Mengingat kejadian kemarin aku memilih tak membukanya. Padahal itu bisa saja Rita yang baru kembali dari kampungnya. Aku memilih menunggu Darwin yang sedang mandi di dalam kamar mandiku. Di apartemen ini, memang hanya kamar mandi yang ada didalam kamarku yang dilengkapi dengan fasilitas air hangat, sehingga Darwin selalu memilih untuk mandi di sana meski pun pakaiannya ada di kamar di sebelah kamarku.

Kulirik ponselku yang berdering di atas meja. Teh Niar memanggil.

“Al, kamu dimana? Kita udah mencet bell apartemenmu dari tadi tapi nggak ada yang bukain.” Suara nyaring Teh Niar langsung terdengar di telingaku.

Buru-buru aku melangkah ke arah pintu dan membukanya. Benar saja, disana sudah berdiri Teh Niar dengan senyuman khasnya dan Mas Sofyan, dengan tatapan tajamnya!

“Kamu nggak apa-apa, Dek? Ada yang terluka? Si brengsek itu nggak sampai melakukan kekerasan fisik padamu, kan?” Mas Sofyan langsung menginterogasi.

“Eh ..
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status