Share

Pelan- Pelan Saja

20

"Mama, maafkan aku." Aini berbisik lirih melihat mercy clasic merah metalik yang kini bertengger di halaman rumahnya.

Aini tidak membayangkan Mama tanpa mobil itu. Mobil yang biasa dia gunakan ke berbagai acara dan urusan. Mama anti naik transportasi umum, meski Afwan kadang memintanya sekali-kali naik ojeg onlin atau taxol jika terpaksa, tapi Mama bergeming.

Dia cukup kukuh dengan citra diri sebagai perempuan mapan dan berkelas.

Mama sepertinya mulai hari ini, aku ajarkan bagaimana hidup rendah hati dan bersahaja. Mulai detik aku akan membuatmu dan Mirna sedikit berpikir bahwa mencari uang itu tidak mudah. Kupastikan kekuasaan Afwan di perusahaan akan kupantau. Aku punya banyak mata dan telinga yang bisa memantau gerak gerik dan kebijakanmu. Sesuatu yang tidak pernah aku lakukan selama ini. Aini tersenyum pelan.

Luka menjadikannya perempuan tangguh. Luka tak hanya memberinya rasa sakit, tapi menjadikannya kuat dan besar. Aini kini sadar adakalanya bangkit dan melawan adalah pilih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Umie Zaenab
kok blm ada kelanjutan cerita nya ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status