Share

Chapter 175

"Kau tidak pulang?" tanya Ibrahim pada Hatice yang duduk dengan kaki disilangkan, dia sedang mengerjakan sesuatu, di meja kerja milik Ibrahim.

"Untuk apa aku pulang?"

"Mungkin Martin membutuhkanmu Hati, dia sedang berada dalam masalah," kata Ibrahim lagi, dia bersandar di sisi meja dan menatap Hatice yang berpura-pura sibuk.

"Aku tidak peduli dengannya, dia sudah terlalu buruk untukku, bisa-bisanya dia meniduri gadis seusia putranya," kata Hatice, dua terlihat tidak ingin menatap Ibrahim.

"Ayolah Hati, kau seharusnya..."

Ucapan Ibrahim terpotong saat mereka mendengar suara bising dari luar rumah. Ibrahim dan Hatice terlihat penasaran dan ingin tahu, mereka menengok ke jendela dan mata Hatice cukup membulat melihat apa yang terjadi.

"Andira? Bi Ana? Apa yang mereka lakukan di sini?" Hatice saat matanya mendapati Andira yang diseret masuk ke dalam rumah oleh ibunya, para tetangga juga ikut heboh, dan hanya mengutuk dengan umpatan-umpatan untuk Andira.

Ibrahim bergegas keluar rum
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status