Share

Chapter 209

Mata Randy terbuka, dan syukurlah, dia masih hidup, cahaya menembus masuk ke dalam matanya, dan perutnya terasa begitu lapar, perut kecilnya berbunyi-bunyi, dan kepalanya terasa sangat pusing. Dia merasakan matanya terasa perih, saat dia bercermin, dia sudah melihat kedua matanya begitu bengkak. Dia terbangun, duduk dan menenangkan diri, bersandar menatap ke arah langit, merasakan cahaya pagi.

"Aku harus bagaimana sekarang?" dia bertanya-tanya. Lalu karena tak ingin berlama-lama, dia bangkit dari duduknya dan berjalan mengitari hutan, berharap dia mendapatkan jalan keluar ke jalan raya.

Dia berjalan lambat dan berusaha untuk tetap berjalan, bernapas dan kalau bisa dia harus berlari kecil.

"Tetaplah bernapas, tetaplah bernapas Randy," monolognya, dia berjalan, walau rasanya dia sudah tidak bisa menahan rasa sakitnya, bibirnya kering, dan kepalanya semakin pusing. Hingga dia menemukan sesuatu, entah berhalusinasi atau sedang bermimpi, dia menemukan sebuah rumah kayu tersembunyi di da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status