Share

Chapter 210

"Apa maksudmu? Apa maksudmu dia sedang ke pusat kota?" tanya Ibrahim saat tiba di rumah yang terletak di tengah hutan. Dia menggendong putranya dan berbicara dengan Sabina yang sedang memberi makan istri dari Pak Andi.

"Ya, dia mengantar Randy ke kota, katanya Randy tersesat," jawab Nadira dengan balasan jujur dan masih fokus menyuapi wanita tua yang tak berbicara dan hanya menatap kosong ke depan.

Mata Ibrahim nanar mendengarnya dan bertanya lagi, "Apa mereka sudah lama pergi?"

"Cukup lama, buktinya makanan nenek sudah mau habis," jawab Sabina.

Ibrahim diam dan berpikir, dia bernapas cepat dan menelan ludah, dia mengembalikan Cihan pada kereta bayi dan sambil bersiap untuk pergi dia berkata lagi, "Aku akan pergi, dan kau, jaga nenek baik-baik ya."

"Iya Om."

Segera Ibrahim berjalan lincah keluar dari rumah kayu yang cukup luas dan enak dipandang itu, dia menancapkan laju mobilnya dan dia berharap agar Pak Andi sudah tidak terlalu jauh.

"Sialan! Dasar Tua!" Dia memukul-mukul seti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status