Share

Bab 2

last update Last Updated: 2021-08-13 14:21:11

Zeira berlari menuju ruangan di mana ia meninggalkan ayahnya, namun dari pintu dia sudah melihat Vivi sedang mengobati luka yang ada dikening ayahnya. "Terima kasih Vi kamu sudah menemani  ayahku."

"Tidak perlu mengatakan terima kasih, sebagai seorang sahabat, sudah sepantasnya harus saling menolong. Oh iya, saya akan memesan taxi untukmu, dan bawalah paman ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan." ucap Vivi sambil menekan tombol yang ada di layar ponsel dengan jarinya yang ramping.

Zeira mengganggukan kepalanya "Baik Vi, saya akan membawa ayah."

Vivi memasukkan tangan ke dalam saku celana dan mengambil sesuatu dari dalam dan memberinya ke tangan Zeira. "Apa ini Vi?" 

"Sudah pakai saja dulu, aku tahu saat ini kamu belum gajian." tentu saja Vivi tahu kalau Zeira belum gajian, sebab Zeira gajian setiap tanggal 1 sedangkan sekarang masih tanggal 25.

"Tetapi......" Zeira belum sempat melanjutkan kata-katanya, Vivi sudah terlebih dahulu berbicara "tidak ada tapi-tapian, ayo saya akan membantumu membawa paman ke dalam mobil."

..............

Setelah mereka tiba di rumah sakit, Zeira segera mendaftarkan ayahnya untuk mendapatkan perawatan. Di saat menunggu antrian yang lumayan cukup lama dan melelahkan, karena kebetulan hari ini pasien cukup banyak, dia hanya diam dan tidak berbicara sepatah kata pun kepada ayahnya.

Untuk memecah keheningan di antara mereka, ayahnya akhirnya membuka suara, "maafkan aku anakku, aku selalu membuat kamu susah."

Zeira hanya mendengarkan ucapan ayahnya namun tidak menjawabnya. Zeira sudah merasa lelah dengan sikap ayahnya selama 2 tahun ini yang selalu saja membuat masalah.

"Apa kamu tidak bisa memaafkan ayah?" Sambungnya setelah dari tadi tidak mendapat jawaban dari putrinya yang cantik itu, dan tiba-tiba ada panggilan dari depan pintu ruangan dokter "Bapak Rizal, silakan masuk..." ucap salah satu perawat.

Zeira mengangkat tangan ke arah perawat, dan dia membantu ayahnya untuk berdiri.

"Bapak baik-baik saja. Tidak ada yang serius hanya luka di bagian luar saja. Dengan meminum obat dan mengoleskan salep dengan teratur 2 kali sehari, lukanya  akan sembuh." ucap dokter yang memakai kacamata itu, kepada Rizal dan Zeira.

" Baik dokter terima kasih" ucap Zeira dengan wajah yang tersenyum 

Setelah tiba dirumah, amarah yang sejak tadi ia tahan kini dia ungkapkan " Ayah apa yang kamu lakukan ini ? Apa kamu ingin melihatku mati berdiri ? Aku mohon kepada ayah hentikan semua ini, aku sudah tidak kuat lagi dengan sikap ayah yang selalu membuat keributan, ayah sudah tahu kalau kita tidak memiliki uang banyak, tetapi mengapa ayah masih pergi ke Bar ?"

" Maafkan ayah putriku ?" Rizal menundukkan kepala karena tidak berani melihat mata putrinya.

" Sudah berulang kali ayah meminta maaf, namun ayah terus sajah melakukanya. Apa ayah tahu berapa utang yang harus dibayar ?"

Rizal hanya terdiam dan mulai meneteskan cairan bening yang hangat dari dalam kantong matanya. Melihat hal itu membuat Zeira tidak tega lalu merangkul ayahnya.

" Ayah aku sangat menyayangimu dan aku tidak memiliki siapa-siapa, hanya kamulah harta yang aku miliki, jadi tolong berkerja samalah dengan aku. Aku tidak meminta ayah untuk bekerja, tetapi aku ingin ! Agar ayah tidak pergi ke Bar lagi"

Zeira adalah anak satu-satunya dari pasangan Rizal dan Sarah, dia tidak memiliki saudara adik ataupun Kaka. Sedangkan ibunya 2 tahun yang lalu sudah tiada, jadi hanya tinggal dia dan ayahnya.

"Apa ayah bisa memenuhi permintaanku?"

"Baik putriku, ayah berjanji tidak akan pergi ke Bar, dan ayah tidak akan meminum alkohol dan tidak akan membuat keribun lagi, tapi tolong maafkan ayah."

"Baik ayah, aku tidak marah kepada ayah, hanya saja saya kesal kepada ayah, utang yang harus aku bayar saat ini cukup banyak ayah." dia menangis dan menjatuhkan bokongnya dengan kasar di atas sofa.

"Agar ayah tahu, hutang di Bar itu senilai Rp 236.000.0000! Dari mana aku harus mencari uang sebanyak itu, gajiku saja hanya Rp 3.000.000 setiap bulan, itu hanya cukup untuk makan dan membayar tagihan kontrakan."

Rizal hanya bisa membulatkan matanya dan merasa syok saat Zeira menyebutkan jumlah utang yang diakibatkan ulahnya itu.

"Ya sudah, ayah sebaiknya mandi saja, aku akan menyiapkan makan malam untuk ayah, agar ayah bisa meminum obat."

Zeira melangkah masuk ke dalam dapur dan menyiapkan makanan untuk Rizal.

*

*

*

*

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (12)
goodnovel comment avatar
Dwi Winarni Wina
smg rizal tobat tidak mengulangi kesalahannya lagi....
goodnovel comment avatar
Ummi Laila Ummi Laila
tambah penasaran
goodnovel comment avatar
Marsalina Duru
sungguh mulia hati anak nya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Nafsu Istri Muda    Bab. 227

    Satu bulan telah berlalu, Vivi sudah pulang dari rumah sakit. Bahkan saat ini ia, Roy dan putrinya sedang berada di kediaman Nicolas. Mereka sudah 3 hari menginap di sana, karena permintaan dari kedua mertuanya.Saat ini keluarga Nicolas telah berkumpul di ruang tamu bersama beberapa notaris dan pengacara. Richard sengaja mengundang mereka datang ke kediaman Nicolas, karena hari ini ia akan membagi warisan kepada kedua putranya. Sebenarnya Reyhan dan Roy menolak keputusannya. Tetapi Richard tidak ingin anaknya menjadi pecah di kemudian hari karena harta warisan, di mana saat itu ia sudah tidak ada lagi di dunia ini. Sebelum ia menutup mata, Richard ingin melihat anak dan cucunya bagai dan berdamai."Daddy kenapa harus terburu-buru seperti ini ?" Ucap Reyhan"Ini tidak terburu-buru sayang. Daddy sudah tua, sudah sepantasnya membagi warisan untuk kalian" jawab Richard"Iya, apa yang dikatakan Daddy itu adalah benar sayang. Karena umur tidak ada yang t

  • Nafsu Istri Muda    Bab. 226

    Zeira menjalani hari-harinya dengan penuh kebahagiaan, walaupun terkadang sikap Reyhan membuatnya kesal, tetapi ia sangat bahagia dengan cara Reyhan memperlakukannya dan menghargainya, bahkan akhir-akhir ini, pria tampan itu selalu memanjakan Zeira bagaikan anak kecil.Satu bulan terakhir ini, Reyhan seringkali membawa anak dan istrinya makan malam di luar dan membawanya jalan-jalan. Pria tampan itu sudah mulai mengatur waktunya untuk bekerja dan waktu untuk keluarga, ia sudah jauh berubah dibandingkan hari-hari sebelumnya. Dulu ia selalu sibuk mengurus perusahan, samapi ia tidak ada waktu untuk Zeira dan anaknya."Sayang, bagaimana kalau Minggu depan kita pergi berlibur ?" Ucap Reyhan. Saat ini Zeira, dan Reyhan sedang duduk santai di kursi santai yang terletak di samping kolam renang sambil melihat Andrian dan Andela bermain di taman bersama baby sitter"Minggu depan ?" Ucap Zeira untuk memperjelas kata-kata Reyhan"Hm..." Sahut Reyhan

  • Nafsu Istri Muda    Bab. 225

    Zeira sengaja tidak membawa putrinya Andela, ia berencana akan pulang setelah selesai makan siang bersama Reyhan. Tetapi saat ia meminta pulang, Reyhan justru tidak mengizinkannya. Pria tampan itu meminta Zeira untuk pulang bersama dengannya. Akhirnya Zeira meminta Reyhan untuk menghubungi Bara dan menyuruhnya menjemput Andela ke kediaman Nicolas.Hanay butuh waktu 1 jam 20 menit, Bara sudah tiba di ruangan Reyhan sambil membawa Andela.Tok....tok....tok.... Seseorang mengetuk pintu ruangan Reyhan"Masuk" sahut suara bariton dari dalam"Permisi tuan, nyonya" Bara menjulurkan kepala dari balik pintu. Ia melangkah menuju Zeira dan memberikan Andela kepada ibunya."Anak sayang mama" ucap Zeira sambil mencium kedua pipi tembem putrinya yang sedang tertidur pulas."Terima kasih ya paman" ucap Zeira kepada Bara."Sama-sama nyonya. Kalau begitu aku permisi dulu tuan, nyonya" Bara melangkah meninggalkan ruangan Reyhan.Zeir

  • Nafsu Istri Muda    Bab. 224

    Mimpi yang indah membuat Zeira terlambat bangun dari tidurnya, saat wanita cantik itu membuka mata di pagi hari ! Reyhan sudah tidak ada lagi di sampingnya. Ia refleks bangkit dari ranjang melangkah terburu-buru masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Setelah itu ia melangkah ke luar dari kamar menuruni anak tangga menuju ruang makan."Bibi, apa tuan sudah sarapan ?" Ucap Zeira setelah tiba di meja makan dan melihat Reyhan tidak ada di sana"Tuan sudah pergi satu jam yang lalu nyonya. Tuan hanya sarapan roti dan teh" sahut pelayan Siti"Oh, baiklah" sahut Zeira. Ia merasa bersalah karena tidak melayani Reyhan sebelum berangkat ke kantor. Biasanya ia selalu membuatkan teh dan sarapan untuk suaminya."Nyonya ingin sarapan apa pagi ini ?" Tanya pelayan"Sarapan roti saja bi" sahut Zeira"Baik nyonya" pelayan bergegas masuk ke dapur membuat roti panggang untuk Zeira. Setelah 10 menit, Siti kembali ke meja

  • Nafsu Istri Muda    Bab. 223

    Tidak terasa waktu telah berputar, hari pun berganti. Kini usia kandungan Vivi memasuki tujuh bulan. Di mana saat ini mereka sedang mengadakan doa tujuh bulanan di kediamannya. Acara doa itu hanya di hadiri oleh para kerabat dekat dan tetangga, tentunya Zeira dan Reyhan beserta kedua anaknya.Setelah para undangan kembali ke rumahnya masing-masing. Keluarga Nicolas berkumpul di ruang tamu sambil berbincang-bincang. Reyhan dan Roy sedang membicarakan tentang warisan yang akan dibagi setelah Vivi melahirkan anaknya."Apa daddy sudah menghubungi kamu ?" Tanya Reyhan kepada Roy"Iya, daddy menghubungiku dan Vivi tadi pagi" jawab Roy"Apa daddy mengatakan sesuatu ?" Reyhan kembali bertanya"Tidak. Daddy dan mama hanya mengatakan kalau mereka akan ke Indonesia setelah Vivi melahirkan" sahut Roy dengan jujur "ada apa kak ?" Lanjut Roy bertanya"Daddy berencana ingin membagi warisan untuk kita berdua" jawab Reyhan."Benarkah

  • Nafsu Istri Muda    Bab. 222

    Tiga bulan telah berlalu, kehidupan keluarga Nicolas dipenuhi dengan kebahagiaan. Mereka menjalani aktifitasnya masing-masing. Saat ini hanya tinggal Zeira, Reyhan dan kedua anaknya yang tinggal di sana, karena Roy dan Vivi sudah pindah ke rumah yang baru mereka beli satu bulan yang lalu, dan Roy saat ini sudah tidak bekerja sama lagi dengan Carles, ia mengundurkan diri dari sana karena Zeira memintanya untuk memimpin perusahaan NIWIRA, sedangkan Zeira fokus untuk mengurus kedua buah hatinya."Mas, apa hari ini kamu ada kesibukan ?" Ucap Zeira. Saat ini mereka sedang menikmati sarapan pagi di ruang makan."Tidak, ada apa sayang ?" Sahut Reyhan"Jika tidak ada ! Aku ingin mengajak mas untuk berbelanja pakaian anak-anak""Oh, tentu saja bisa sayang. Aku pasti menemani kamu" sahut Reyhan"Terima kasih mas. Kalau begitu aku siap-siap dulu ya" Zeira melangkah meninggalkan ruang makan menuju kamarnya. Ia sebenarnya tidak ingin berbelanj

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status