Share

Bab 3

last update Huling Na-update: 2021-08-13 23:51:36

Kring.....kring.....kring.....suara nyaring membangunkan Zeira dari mimpi indanya, setiap hari Zeira selalu memasang alaram di ponselnya, supaya dirinya tidak terlambat bangun untuk berangkat bekerja.

Mendengar nada itu, dia langsung membuka kedua bola mata birunya dan bergegas kekamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dan mulai menyiapkan sarapan untuk dirinya dan Rizal. 

Setelah selesai menyiapkan sarapan, dia menuju kamar rizal, namun saat membuka pintu, dia melihat ayahnya sedang tidur, dia mengurungkan niatnya untuk membangunkan rizal, lalu ia kembali kemeja makan untuk sarapan.

Setelah selesai sarapan dia bersiap untuk berangkat bekerja, dia hanya meninggalkan satu lembar kertas diatas meja.

* Ayah aku berangkat bekerja, ayah jangan lupa makan dan minum obat dan jangan keluar dari rumah sebelum aku pulang bekerja *

Setelah sampai di Swalayan tempat ia bekerja, dia tidak memiliki semangat karena yang ada didalam otaknya saat ini hanyalah bagaimana cara untuk mendapatkan uang." Oh Tuhan apa yang harus aku lakukan " ucap dalam mulut manisnya

Tidak lama kemudian ponsel yang ada di saku celananya bergetar, sontak membuat dirinya kaget, namun dia enggan untuk menerima telepon di saat jam bekerja. Karena peraturan ditempat ia bekerja ! Tidak bisa menggunakan ponsel di saat jam kerja, mereka hanya bisa memainkan ponsel di saat jam istirahat.

Namun perasaannya tidak bisa tenang, karena dari tadi ponselnya terus saja bergetar, dia merasa pasti ayahnya yang menghubunginya, dia takut akan terjadi sesuatu kepada Rizal, akhirnya dia meminta Rara menjadi kasir untuk sementara " Ra bantu aku, saya mau ketoilet "

" Ok teman " ucap Rara 

Zeira dengan buru-buru menuju kamar mandi yang ada disudut sebelah kanan, namun saat sampai di toilet ponselnya sudah tidak bergetar lagi " haaaaa ini nomor baru, nomor siapa yah ?"

Dia hanya mengirimkan pesan singkat karena dia tidak memiliki pulsa untuk menghubungi nomor itu * maaf ini siapa * dia baru saja mengirim pesan namun nomor baru itu tiba-tiba menghubunginya 

" Hallo.... Ini siapa " ucap Zeira dengan nada yang rendah supaya tidak ada yang mendengarnya  

" Apa kamu ingin kabur dari utang ayahmu " suara dingin dari dalam ponselnya. Dia langsung paham bahwa yang menghubunginya saat ini adalah manajer Bar.

" Maaf tuan Rian, tadi saya sedang bekerja oleh karena itu saya tida menerima panggilan Tuan "

" Bagus kalau begitu, Bapak Direktur ingin bertemu dengan kamu, cepatlah kemari karena Bapak Direktur tidak suka menunggu lama "

" Maaf Tua saya sekarang sedang bekerja, apa bisa setelah pulang bekerja saya langsung kesana ?"

" Kamu pikir kamu itu siapa ? Sampai seorang Direktur harus menunggumu sampai sore, tidak ada alasan 20 menit kamu tidak sampai, masalah ini akan dibawa kejalur hukum " tu.....tu....tu.... Sambungan teleponnya telah terputus, tanpa Zeira sempat menjawab.

Zeira langsung menuju keruangan supervisor. Tok.....tok ....tok....

" Masuk " suara supervisor dari dalam 

" Maaf mengganggu ibu "

" Tidak apa-apa masuklah, apa ada yang ingin kau bicarakan Zeira ?"

Zeira sebenarnya tidak enak hati untuk meminta izin, tetapi keadan yang harus memaksanya " maaf ibu apa hari ini aku bisa pulang lebih awal, adahal yang penting yang harus aku selesaikan "

" Zeira dalan satu bulan ini kamu sudah seringkali pulang lebih awal, saya jadi tidak enak dengan teman-teman kamu yang lain ". Memang benar dalam satu bulan ini dia sudah beberapakali pulang lebih awal karena Rizal membuat masalah.

" Aku mohon kali ini ibu, ini sangat penting, saya akan lembur satu Minggu kedepan untuk menggantinya " bujuknya denga nada yang memohon.

" Baik lah, tetapi ini yang terakhir kalinya. Ingat itu "

" Terima kasih ibu " dia langsung berlari mengambil tasnya dan keluar dengan langkah seribu, mengingat kalau dia hanya diberikan waktu 20 menit untuk tiba di Bar.

Sesampainya di Bar jantungnya berdegup kencang " ya Tuhan bantu aku " . Dia masih ingat jalan menuju ruang manager jadi dia langsung kesana.

Tok.....tok....tok....permisi Tuan Rian 

" Masuk " jawab singkat dari dalam ruangan.

" Saya memintamu dalam 20 menit, ini sudah 35 menit, apa kamu ingin bermain-main dalam masalah ini ? "

" Maaf Tuan tadi saya harus meminta izin terlebidahulu kepada atasanku " dia hanya menundukkan kepalanya.

" Baik ayo ikuti denganku ! Saya akan mengantar kamu keruangan Direktu, bicaralah kepada Bapak Direktur secara langsung, semoga saja dia mau menerima permintaan kamu "

Zeira hanya menganggukkan kepalanya dan mengikuti Rian dari belakang menuju ruangan Direktur .

*

*

*

*

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (6)
goodnovel comment avatar
Rna 1122
eeehhh seruuuuuu
goodnovel comment avatar
Alwan Amir
menggetarkan atas bawah
goodnovel comment avatar
Agus Roma
seru juga Lama-lama
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Nafsu Istri Muda    Bab. 227

    Satu bulan telah berlalu, Vivi sudah pulang dari rumah sakit. Bahkan saat ini ia, Roy dan putrinya sedang berada di kediaman Nicolas. Mereka sudah 3 hari menginap di sana, karena permintaan dari kedua mertuanya.Saat ini keluarga Nicolas telah berkumpul di ruang tamu bersama beberapa notaris dan pengacara. Richard sengaja mengundang mereka datang ke kediaman Nicolas, karena hari ini ia akan membagi warisan kepada kedua putranya. Sebenarnya Reyhan dan Roy menolak keputusannya. Tetapi Richard tidak ingin anaknya menjadi pecah di kemudian hari karena harta warisan, di mana saat itu ia sudah tidak ada lagi di dunia ini. Sebelum ia menutup mata, Richard ingin melihat anak dan cucunya bagai dan berdamai."Daddy kenapa harus terburu-buru seperti ini ?" Ucap Reyhan"Ini tidak terburu-buru sayang. Daddy sudah tua, sudah sepantasnya membagi warisan untuk kalian" jawab Richard"Iya, apa yang dikatakan Daddy itu adalah benar sayang. Karena umur tidak ada yang t

  • Nafsu Istri Muda    Bab. 226

    Zeira menjalani hari-harinya dengan penuh kebahagiaan, walaupun terkadang sikap Reyhan membuatnya kesal, tetapi ia sangat bahagia dengan cara Reyhan memperlakukannya dan menghargainya, bahkan akhir-akhir ini, pria tampan itu selalu memanjakan Zeira bagaikan anak kecil.Satu bulan terakhir ini, Reyhan seringkali membawa anak dan istrinya makan malam di luar dan membawanya jalan-jalan. Pria tampan itu sudah mulai mengatur waktunya untuk bekerja dan waktu untuk keluarga, ia sudah jauh berubah dibandingkan hari-hari sebelumnya. Dulu ia selalu sibuk mengurus perusahan, samapi ia tidak ada waktu untuk Zeira dan anaknya."Sayang, bagaimana kalau Minggu depan kita pergi berlibur ?" Ucap Reyhan. Saat ini Zeira, dan Reyhan sedang duduk santai di kursi santai yang terletak di samping kolam renang sambil melihat Andrian dan Andela bermain di taman bersama baby sitter"Minggu depan ?" Ucap Zeira untuk memperjelas kata-kata Reyhan"Hm..." Sahut Reyhan

  • Nafsu Istri Muda    Bab. 225

    Zeira sengaja tidak membawa putrinya Andela, ia berencana akan pulang setelah selesai makan siang bersama Reyhan. Tetapi saat ia meminta pulang, Reyhan justru tidak mengizinkannya. Pria tampan itu meminta Zeira untuk pulang bersama dengannya. Akhirnya Zeira meminta Reyhan untuk menghubungi Bara dan menyuruhnya menjemput Andela ke kediaman Nicolas.Hanay butuh waktu 1 jam 20 menit, Bara sudah tiba di ruangan Reyhan sambil membawa Andela.Tok....tok....tok.... Seseorang mengetuk pintu ruangan Reyhan"Masuk" sahut suara bariton dari dalam"Permisi tuan, nyonya" Bara menjulurkan kepala dari balik pintu. Ia melangkah menuju Zeira dan memberikan Andela kepada ibunya."Anak sayang mama" ucap Zeira sambil mencium kedua pipi tembem putrinya yang sedang tertidur pulas."Terima kasih ya paman" ucap Zeira kepada Bara."Sama-sama nyonya. Kalau begitu aku permisi dulu tuan, nyonya" Bara melangkah meninggalkan ruangan Reyhan.Zeir

  • Nafsu Istri Muda    Bab. 224

    Mimpi yang indah membuat Zeira terlambat bangun dari tidurnya, saat wanita cantik itu membuka mata di pagi hari ! Reyhan sudah tidak ada lagi di sampingnya. Ia refleks bangkit dari ranjang melangkah terburu-buru masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Setelah itu ia melangkah ke luar dari kamar menuruni anak tangga menuju ruang makan."Bibi, apa tuan sudah sarapan ?" Ucap Zeira setelah tiba di meja makan dan melihat Reyhan tidak ada di sana"Tuan sudah pergi satu jam yang lalu nyonya. Tuan hanya sarapan roti dan teh" sahut pelayan Siti"Oh, baiklah" sahut Zeira. Ia merasa bersalah karena tidak melayani Reyhan sebelum berangkat ke kantor. Biasanya ia selalu membuatkan teh dan sarapan untuk suaminya."Nyonya ingin sarapan apa pagi ini ?" Tanya pelayan"Sarapan roti saja bi" sahut Zeira"Baik nyonya" pelayan bergegas masuk ke dapur membuat roti panggang untuk Zeira. Setelah 10 menit, Siti kembali ke meja

  • Nafsu Istri Muda    Bab. 223

    Tidak terasa waktu telah berputar, hari pun berganti. Kini usia kandungan Vivi memasuki tujuh bulan. Di mana saat ini mereka sedang mengadakan doa tujuh bulanan di kediamannya. Acara doa itu hanya di hadiri oleh para kerabat dekat dan tetangga, tentunya Zeira dan Reyhan beserta kedua anaknya.Setelah para undangan kembali ke rumahnya masing-masing. Keluarga Nicolas berkumpul di ruang tamu sambil berbincang-bincang. Reyhan dan Roy sedang membicarakan tentang warisan yang akan dibagi setelah Vivi melahirkan anaknya."Apa daddy sudah menghubungi kamu ?" Tanya Reyhan kepada Roy"Iya, daddy menghubungiku dan Vivi tadi pagi" jawab Roy"Apa daddy mengatakan sesuatu ?" Reyhan kembali bertanya"Tidak. Daddy dan mama hanya mengatakan kalau mereka akan ke Indonesia setelah Vivi melahirkan" sahut Roy dengan jujur "ada apa kak ?" Lanjut Roy bertanya"Daddy berencana ingin membagi warisan untuk kita berdua" jawab Reyhan."Benarkah

  • Nafsu Istri Muda    Bab. 222

    Tiga bulan telah berlalu, kehidupan keluarga Nicolas dipenuhi dengan kebahagiaan. Mereka menjalani aktifitasnya masing-masing. Saat ini hanya tinggal Zeira, Reyhan dan kedua anaknya yang tinggal di sana, karena Roy dan Vivi sudah pindah ke rumah yang baru mereka beli satu bulan yang lalu, dan Roy saat ini sudah tidak bekerja sama lagi dengan Carles, ia mengundurkan diri dari sana karena Zeira memintanya untuk memimpin perusahaan NIWIRA, sedangkan Zeira fokus untuk mengurus kedua buah hatinya."Mas, apa hari ini kamu ada kesibukan ?" Ucap Zeira. Saat ini mereka sedang menikmati sarapan pagi di ruang makan."Tidak, ada apa sayang ?" Sahut Reyhan"Jika tidak ada ! Aku ingin mengajak mas untuk berbelanja pakaian anak-anak""Oh, tentu saja bisa sayang. Aku pasti menemani kamu" sahut Reyhan"Terima kasih mas. Kalau begitu aku siap-siap dulu ya" Zeira melangkah meninggalkan ruang makan menuju kamarnya. Ia sebenarnya tidak ingin berbelanj

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status